Happy Spitter pada Bayi, Apa sih Bedanya dengan Muntah?
Author: Fitri Permata
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Happy Spitter, Gumoh, Muntah
Happy spitter atau gumho adalah hal yang biasa dijumpai pada bayi terutama di bawah 6 bulan. Meskipun happy spitter pada bayi wajar terjadi, namun MomDad perlu mengetahui bahwa ada situasi di mana happy spitter perlu mendapatkan perhatian lebih, misalnya muntah. Gumoh dan muntah memiliki kemiripan, sehingga mungkin ada orang tua yang belum bisa membedakan keduanya. Oleh karena itu yuk ketahui lebih lanjut mengenai perbedaan keduanya.
Pengertian Happy Spitter
Happy spitter adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bayi yang tampak mengeluarkan isi lambung dari mulutnya tanpa menunjukkan gejala sakit dan mengalami pertumbuhan serta perkembangan normal. Happy spitter sering dikenal sebagai “gumoh” di Indonesia. Gumoh atau regurgitasi adalah dikeluarkannya isi refluks dari esofagus ke dalam rongga mulut dan kemudian dikeluarkan dari rongga mulut. Refluks gastroesofagus (RGE) adalah kembalinya isi lambung (makanan, minuman, asam, pepsin, asam empedu, dan sebagainya) ke dalam esofagus tanpa terlihat upaya bayi untuk mengeluarkannya. Sebagian besar isi refluks tersebut masuk ke dalam rongga mulut sebagai regurgitasi (gumoh).
Muntah umumnya memiliki komponen forceful ejection atau adanya dorongan individu untuk mengeluarkan isi lambungnya dan volume yang dikeluarkan lebih banyak. Bayi yang mengalami muntah juga umumnya tampak “sakit”, tidak seperti bayi yang mengalami gumoh, yang seringkali disebut happy spitters.
Cara Membedakan Happy Spitter & GER yang Lebih Serius
Tanda bahaya yang ditemukan pada bayi dengan gejala refluks gastroesofagus, harus dipertimbangkan adanya gangguan organik sebagai penyebab gejala tersebut. ‘Tanda bahaya’ pada refluks gastroesofagus, antara lain:
- Muntah berlebihan
- Muntah darah (hematemesis)
- Rewel dan menangis berlebihan
- Posisi melengkung punggung (Sandifer)
- Batuk berlebihan yang tidak respon dengan terapi standar
- Gagal tumbuh
- Masalah makan
- Gangguan neurologi
- Apabila terdapat gejala seperti di atas, segera konsultasikan pada dokter.
Untuk memberikan kenyamanan yang mungkin dialami oleh bayi happy spitter saat muntah, MomDad dapat memposisikan bayi dalam posisi tegak atau setengah duduk setelah minum susu, selama kurang lebih 30 menit, menyendawakan bayi, dan menenangkan bayi jika ia merasa tidak nyaman
Referensi:
- Buku rekomendasi gangguan saluran cerna fungsional. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2016.
- Patient education: Nausea and vomiting in infants and children (Beyond the Basics). https://www.uptodate.com/contents/nausea-and-vomiting-in-infants-and-children-beyond-the-basics/