Toilet training adalah salah satu tahap penting dalam tumbuh kembang anak dan buat banyak orang tua, ini bisa jadi masa penuh tantangan sekaligus kebanggaan. Di masa transisi ini, anak belajar mengenali tubuhnya, memahami sinyal ingin buang air, hingga mulai mandiri tanpa popok. Tapi kapan waktu yang tepat untuk memulainya, serta bagaimana cara terbaik agar prosesnya berjalan lancar tanpa drama?&nbsp;Kapan Waktu yang Tepat untuk Mulai Toilet Training?Tidak ada usia pasti kapan anak harus mulai toilet training. Yang penting adalah melihat tanda-tanda kesiapan anak, bukan usianya. Sebagian besar anak mulai siap antara usia 2 hingga 3 tahun, tapi ada juga yang bisa lebih awal, sekitar 18 bulan. Proses ini akan berjalan lebih lancar kalau dilakukan saat anak siap secara fisik dan emosional, bukan karena dorongan orang tua.Tanda-tanda anak siap antara lain:<ul><li>Anak tahu kapan ia ingin atau sedang buang air.</li><li>Bisa memberi tahu saat popoknya basah atau kotor.</li><li>Popok tetap kering minimal 2 jam atau setelah tidur siang.</li><li>Mulai merasa risih dengan popok yang basah.</li><li>Buang air pada waktu yang teratur.</li><li>Menunjukkan rasa penasaran saat orang lain ke toilet.</li><li>Bisa duduk diam beberapa menit dan mengikuti instruksi sederhana.</li></ul>﻿﻿Waktu terbaik untuk memulai toilet training adalah saat kondisi rumah sedang tenang, tidak banyak perubahan besar seperti pindah rumah atau kelahiran adik baru.&nbsp;Mulai dari Pispot atau Langsung Toilet?Ini tergantung kenyamanan anak. Beberapa anak lebih mudah memulai dengan pispot (potty) karena ukurannya kecil dan bisa dipindahkan ke mana saja. Pispot juga terasa lebih “aman” bagi anak yang baru belajar. Tapi kalau anak sudah penasaran dengan toilet orang dewasa, tidak masalah langsung memulai dari sana.Kalau memilih toilet, pastikan anak bisa naik dan duduk dengan aman menggunakan bangku kecil (step stool) dan gunakan toilet seat anak agar ia tidak takut jatuh. Posisi kaki yang menapak juga penting agar anak merasa stabil dan rileks saat duduk di toilet.Langkah-langkah Memulai Toilet TrainingAwali dengan menciptakan pengalaman yang positif. Proses ini bukan tentang hasil cepat, tapi tentang melatih kebiasaan baru dengan sabar dan menyenangkan.<ul><li>Berikut beberapa langkah yang bisa MomDad lakukan:</li><li>Libatkan anak sejak awal. Biarkan ia melihat dan meniru MomDad saat ke toilet, supaya tahu seperti apa prosesnya.</li><li>Ajarkan kata-kata sederhana. Gunakan istilah seperti “pipis” dan “pup” agar anak mudah memahami.</li><li>Gunakan pakaian yang mudah dilepas. Hindari baju dengan banyak kancing atau tali supaya anak bisa mandiri.</li><li>Buat rutinitas. Ajak anak duduk di toilet setiap 2 jam sekali, setelah makan, atau sebelum tidur.</li><li>Kenali tanda-tanda ingin ke toilet. Misalnya anak menggenggam celana, tampak gelisah, atau berjongkok.</li><li>Berikan pujian untuk setiap usaha. Duduk di toilet saja sudah langkah besar, jadi jangan lupa beri apresiasi!</li><li>Ajarkan kebersihan. Bantu anak mengelap area genital dengan benar dan biasakan mencuci tangan setiap selesai ke toilet.</li></ul>﻿﻿Kalau anak menolak atau belum berhasil, jangan memaksa ya, MomDad. Proses ini butuh waktu dan pengulangan. Tetap sabar dan terus berikan dukungan positif.Bagaimana saat Waktu Tidur?Meski anak sudah mulai bisa ke toilet di siang hari, popok masih boleh digunakan saat tidur siang atau malam hari. Kemampuan menahan buang air saat tidur biasanya datang lebih lambat dan berbeda pada tiap anak. MomDad bisa mulai melepas popok malam hari ketika anak sering bangun dalam keadaan kering selama beberapa hari berturut-turut.Toilet training bukan sekadar mengajarkan anak buang air, tapi juga cara mengenali tubuhnya, membangun disiplin, dan melatih kemandirian sejak dini. Proses ini bisa jadi pengalaman menyenangkan kalau dilakukan dengan sabar, konsisten, dan penuh empati.Referensi: <a class="e-rte-anchor" href="https://www.healthdirect.gov.au/toilet-training" title="https://www.healthdirect.gov.au/toilet-training" target="_blank">Toilet training – tips and suggestions | healthdirect&nbsp;</a>

Bagaimana Ajarkan Anak Toilet Training yang Tepat?

bagaimana-ajarkan-anak-toilet-training-yang-tepat--1762508265921

Berdasarkan rekomendasi dari WHO dan IDAI, anak usia 6-12 bulan sebenarnya diperbolehkan mengonsumsi gula dan garam, tetapi dengan jumlah yang sangat terbatas dan sedikit. Sebab, ginjal bayi belum bisa mencerna garam dalam jumlah banyak seperti orang dewasa, sehingga kelebihan konsumsi natrium dapat menyebabkan kerusakan dan gangguan fungsi ginjal. Terus, rasa makanannya hambar dong? Tenang, MomDad bisa kok mengenalkan rasa gurih atau asin ke si Kecil di dalam MPASI tanpa menggunakan garam. Nah, berikut alternatif pengganti garam untuk MPASI yang alami dan sehat dikonsumsi si Kecil.KalduKaldu adalah salah satu alternatif pengganti garam yang dapat memberikan rasa gurih pada MPASI bayi tanpa risiko berlebihnya natrium. Kaldu bisa dibuat dari berbagai bahan alami seperti sayuran (wortel, kentang, daun seledri) atau daging (ayam, ikan) yang dimasak tanpa tambahan garam. Kaldu tidak hanya memberikan rasa yang lezat, tetapi juga kaya akan vitamin dan mineral yang mendukung tumbuh kembang bayi, seperti vitamin A dari wortel yang baik untuk kesehatan mata dan kulit. Menggunakan kaldu alami dalam MPASI dapat menambah rasa gurih dan memberikan kandungan nutrisi yang lebih kaya.Butter atau MentegaButter atau mentega, dalam jumlah terbatas, dapat digunakan sebagai alternatif pengganti garam untuk memberikan rasa gurih yang lembut pada MPASI bayi. Selain menambah rasa, butter juga mengandung lemak sehat yang penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Pastikan untuk memilih butter tanpa tambahan garam atau pengawet, agar tetap aman untuk bayi. Mentega juga memberikan tekstur creamy yang baik untuk membantu bayi yang baru mengenal tekstur makanan padat.Bawang Putih﻿﻿Bawang putih adalah bahan alami yang kaya akan manfaat kesehatan, seperti sifat antibakteri dan antiinflamasi. Selain manfaat kesehatannya, bawang putih dapat memberikan rasa gurih yang mendalam pada MPASI bayi tanpa perlu menambahkan garam. Anda bisa menumis atau merebus bawang putih dalam jumlah kecil, lalu menambahkannya ke dalam bubur atau sup bayi. Rasa gurih dari bawang putih ini juga bisa membantu bayi terbiasa dengan rasa alami dari bahan makanan.LemonLemon merupakan bahan alami yang memberikan rasa asam segar pada MPASI bayi. Selain memberikan rasa yang menyegarkan, lemon juga kaya akan vitamin C yang penting untuk mendukung sistem kekebalan tubuh bayi. Anda bisa menambahkan sedikit perasan lemon pada makanan bayi untuk menambah variasi rasa, tanpa perlu menambahkan garam. Lemon juga dapat membantu memperkenalkan bayi pada rasa asam yang sehat, selain mencegah kebosanan pada makanan yang diberikan.Mengenalkan berbagai rasa alami pada MPASI bayi adalah langkah yang penting untuk mendukung perkembangan rasa dan kebiasaan makan yang sehat. Dengan menggunakan bahan-bahan alami pengganti garam, MomDad tidak hanya memberikan rasa yang nikmat, tetapi juga membantu melindungi kesehatan ginjal bayi di masa depan. Pastikan untuk selalu mengutamakan variasi dan keseimbangan dalam pemberian makanan bayi untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal.Nah, biar perjalan MPASI si Kecil semakin lancar, yuk persiapkan bersama dengan Kelas <a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/parenthood-institute/super-class/kelas-mpasi-101" title="https://primaku.com/parenthood-institute/super-class/kelas-mpasi-101" target="_blank">MPASI 101</a>! Di kelas ini, MomDad akan mendapatkan panduan lengkap tentang jadwal dan jenis makanan yang sesuai dengan tahap perkembangan bayi.<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/a709100103d441527f94553d91a5de4c27_1762494351352.png" class="e-rte-image e-imginline" alt="MPASI-101.png" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1458px; min-height: 0px;"> Selain teori, ada juga tutorial memasak MPASI dengan resep sederhana yang bisa langsung dipraktikkan di rumah. Kelas MPASI 101 memberikan materi lengkap dan aplikatif, memastikan MomDad siap memberikan nutrisi terbaik untuk tumbuh kembang si Kecil. Segera daftar dan mulai perjalanan MPASI dengan percaya diri!Referensi:<ul><li style="font-size: 12pt;">Yulianto, A. (2020). Dampak Penggunaan Garam pada MPASI Anak. Jurnal Gizi dan Kesehatan, 45(1), 22-29.&nbsp;</li><li style="font-size: 12pt;">Siti Zubaidah, M. (2021). Peran Vitamin C dalam Mendukung Imunitas Anak. Jurnal Kesehatan Anak Indonesia, 6(2), 89-95.</li><li style="font-size: 12pt;"><a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/parenthood-institute/super-class/kelas-mpasi-101" title="https://primaku.com/parenthood-institute/super-class/kelas-mpasi-101" target="_blank">Kementerian Kesehatan. Batasi Gula dan Garam untuk MPASI.&nbsp;</a></li></ul>

Alternatif Pengganti Garam untuk MPASI, Alami & Sehat untuk Bayi!

alternatif-pengganti-garam-untuk-mpasi--alami---sehat-untuk-bayi--1762494463484

Mendesain kamar anak perempuan dengan anggaran terbatas bukan berarti harus mengorbankan estetika atau kenyamanan. Dengan pemilihan furnitur dan dekorasi yang tepat, MoDad dapat menciptakan ruang yang ceria, fungsional, dan penuh kreativitas. Berikut beberapa inspirasi kamar anak perempuan dengan biaya terjangkau yang bisa MomDad aplikasikan di rumah.Hiasan Dinding Ceria dan Menarik<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/fe477df3b3eb79b6e947b894ecf921ae_1762494065049.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="6cee9930bd8c740ff3229a10504d2ee1.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1458px; min-height: 0px;"> Salah satu cara mudah dan murah untuk memberi sentuhan personal pada kamar anak adalah dengan menambahkan hiasan dinding. Penggunaan stiker bunga warna-warni yang bisa ditempel pada dinding adalah alternatif yang tepat. Stiker ini memberikan kesan ceria dan penuh warna, menciptakan suasana yang menyenangkan dan mengundang keceriaan. Selain itu, terdapat juga cermin dengan bingkai berbentuk bunga yang menambah elemen feminin dan manis, serta memberikan efek ruang yang lebih luas dan terang. Penggunaan stiker dan dekorasi seperti ini sangat terjangkau dan mudah diganti jika anak ingin suasana yang berbeda di masa depan.Rak Penyimpanan yang Fungsional dan Terorganisir<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/9bebf13d46270793623d976f8f70462a_1762494124294.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="927cf75aeca2c8b6679c719475b63080.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1458px; min-height: 0px;"> Menggunakan rak terbuka untuk menyimpan buku dan mainan adalah solusi pintar untuk menghemat ruang dan tetap menjaga kamar tetap rapi. Rak yang ditempatkan di sudut ruangan tidak hanya efisien dalam penyimpanan, tetapi juga memungkinkan akses mudah bagi anak untuk mengambil mainan atau buku favorit mereka. Penerangan lembut yang dipasang di bawah rak menambah kehangatan dan kesan cantik pada kamar. Rak dengan desain terbuka ini membantu mengurangi kebingungan dengan barang yang tersebar dan memudahkan pengaturan barang-barang penting anak.Warna Pastel yang Menyegarkan dan Nyaman<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/48553a64e6fced3d6531085a882863a4b_1762494096053.jpg" class="e-rte-image e-imginline e-resize" alt="186278b882a7f28162dc0e75b0e838f2.jpg" width="auto" height="auto" style="--tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-pan-x: ; --tw-pan-y: ; --tw-pinch-zoom: ; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-gradient-from-position: ; --tw-gradient-via-position: ; --tw-gradient-to-position: ; --tw-ordinal: ; --tw-slashed-zero: ; --tw-numeric-figure: ; --tw-numeric-spacing: ; --tw-numeric-fraction: ; --tw-ring-inset: ; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / 0.5); --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-blur: ; --tw-brightness: ; --tw-contrast: ; --tw-grayscale: ; --tw-hue-rotate: ; --tw-invert: ; --tw-saturate: ; --tw-sepia: ; --tw-drop-shadow: ; --tw-backdrop-blur: ; --tw-backdrop-brightness: ; --tw-backdrop-contrast: ; --tw-backdrop-grayscale: ; --tw-backdrop-hue-rotate: ; --tw-backdrop-invert: ; --tw-backdrop-opacity: ; --tw-backdrop-saturate: ; --tw-backdrop-sepia: ; --tw-contain-size: ; --tw-contain-layout: ; --tw-contain-paint: ; --tw-contain-style: ; max-width: 1458px; font-size: 16px; min-width: 0px; min-height: 0px;">Untuk menciptakan suasana yang nyaman dan menenangkan, pilihlah warna pastel yang lembut seperti ungu muda, kuning, atau hijau mint untuk furnitur dan aksesoris kamar. Penggunaan warna-warna ini memberi kesan ruang yang luas dan hangat, cocok untuk kamar anak yang membutuhkan kedamaian dan kenyamanan. Meja dan kursi kecil dengan warna pastel menambah kesan ceria dan bisa digunakan untuk aktivitas bermain atau belajar anak. Karpet berwarna kuning yang empuk juga bisa dijadikan area bermain yang nyaman. Kombinasi warna pastel ini menciptakan suasana yang menyegarkan namun tetap tenang, sangat ideal untuk kamar tidur anak perempuan.Rak dengan Desain Unik yang Menarik<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/e8f86571072284e0727e9d7c596ee38b6_1762494159061.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="583543abceae4c0f1bdf26cd08d7df83.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1458px; min-height: 0px;"> Penggunaan rak dengan desain yang unik, seperti rak berbentuk heksagonal atau kotak-kotak warna pastel, tidak hanya menambah fungsi ruang penyimpanan, tetapi juga menjadi elemen dekoratif yang menarik. Rak dengan desain berbeda ini dapat dipasang di sudut-sudut ruangan dan digunakan untuk menyimpan mainan, buku, atau dekorasi kecil lainnya. Kombinasi warna cerah pada rak memberi nuansa modern dan menyenangkan, yang cocok untuk ruang anak perempuan yang penuh imajinasi. Rak berbentuk unik ini juga memberikan sentuhan kreativitas yang menyegarkan dalam ruangan.Penyimpanan Mainan yang Kreatif dan Menarik<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/010d7ff9c5b8c7a4268fd48213c64cf89_1762494180048.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="bbb084d49b4c18b237b2e76cb6ac13f8.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1458px; min-height: 0px;"> Untuk menjaga kamar tetap terorganisir dan rapi, penyimpanan mainan bisa dilakukan dengan cara yang kreatif. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan keranjang gantung yang bisa ditempatkan di sudut kamar. Keranjang ini tidak hanya menghemat ruang, tetapi juga memberikan tampilan yang teratur dan menarik. Untuk menambah efek dekoratif, lampu gantung yang diletakkan di sekitar keranjang memberikan sentuhan yang unik dan menyenangkan. Penyimpanan mainan seperti ini juga memudahkan anak untuk mengakses mainan mereka, sekaligus menjaga kamar tetap teratur.Dengan sedikit kreativitas, MomDad bisa menciptakan kamar anak perempuan yang penuh warna dan fungsional tanpa menghabiskan banyak biaya. Pemilihan dekorasi yang tepat, seperti stiker dinding, rak terbuka, dan penggunaan warna pastel yang menenangkan, dapat memberikan tampilan yang cantik dan nyaman untuk kamar anak. Dengan solusi penyimpanan yang terorganisir dan sentuhan furnitur yang kreatif, kamar anak bisa menjadi ruang yang menyenangkan dan nyaman tanpa perlu anggaran yang besar.Sumber foto: Pinterest

Inspirasi Kamar Anak Perempuan dengan Budget Terbatas

inspirasi-kamar-anak-perempuan-dengan-budget-terbatas-1762494210162

Sebagai orang tua, kita tentu ingin yang terbaik untuk si Kecil, termasuk dalam mendukung perkembangannya. Salah satu hal yang sering menjadi perhatian adalah ajaran calistung (membaca, menulis, dan berhitung). Namun, apakah kita sudah tahu kapan waktu yang tepat untuk mulai mengajarkan calistung kepada anak? Masa Golden Age AnakBerdasarkan hasil penelitian dari berbagai jurnal, memang diperbolehkan bagi orang tua dan pendidik untuk mulai mengajarkan calistung pada anak usia dini, tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya, jangan memaksakan anak untuk belajar membaca dan menulis sebelum usia 7 tahun. Mengapa demikian?Masa usia dini, terutama antara 3 hingga 8 tahun, dikenal sebagai "golden age" atau masa emas bagi anak. Pada periode ini, otak anak berkembang dengan sangat pesat, dan si Kecil belajar banyak hal dengan cara bermain. Bermain adalah cara alami anak untuk memahami dunia di sekitarnya, termasuk dirinya sendiri. Jika terlalu dini mengajarkan calistung, khawatir hal ini bisa menghilangkan kesempatan anak untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan sosialnya yang penting di masa ini.Pentingnya Pendekatan yang TepatSebagai orang tua atau pendidik, kita harus memastikan bahwa proses belajar dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Salah satu metode yang terbukti efektif adalah dengan menggunakan games atau permainan edukatif yang dapat membuat anak belajar sambil bermain. Penelitian menunjukkan bahwa 78,33% anak merasa permainan yang dirancang untuk pembelajaran calistung sangat membantunya. Dengan pendekatan seperti ini, anak bisa belajar dengan bahagia tanpa merasa tertekan.Namun, jika pembelajaran calistung dilakukan secara terburu-buru, atau menggunakan metode yang salah, ini justru bisa menyebabkan stress akademik pada anak. Anak bisa merasa tertekan, kehilangan semangat belajar, atau bahkan merasa bosan karena jadwal belajar yang padat. Tentu kita tidak ingin anak mengalami hal ini, bukan?Dampak Positif dan Negatif Pembelajaran Calistung DiniAda dampak positif jika anak menguasai calistung lebih dini, seperti kemudahan beradaptasi saat mengikuti pembelajaran di sekolah dasar. Namun, jika ajaran calistung diterapkan terlalu cepat dan tidak sesuai dengan perkembangan anak, bisa menimbulkan dampak negatif. Salah satunya, anak bisa merasa jenuh karena kurangnya waktu bermain yang seharusnya menjadi bagian penting dalam perkembangannya. Pembelajaran yang dilakukan dengan paksaan justru bisa mengurangi kualitas pembelajaran itu sendiri.Bagaimana Cara Mengajarkan Calistung dengan Benar?Lalu, kapan waktu yang tepat untuk mulai mengajarkan calistung kepada anak? Sebaiknya, ajarkan calistung ketika anak sudah memasuki usia 6 atau 7 tahun, di mana ia sudah mulai siap secara fisik dan mental untuk memahami konsep-konsep dasar ini. Penting juga untuk mengajarkan calistung dengan cara yang menyenangkan, seperti melalui permainan atau aktivitas yang membuatnya tertarik dan tidak merasa tertekan.Secara garis besar, tidak ada larangan untuk mengajarkan calistung pada anak usia dini, asalkan pendekatannya dilakukan dengan bijak dan sesuai dengan minat serta perkembangan masing-masing anak. Hal yang paling penting adalah memastikan bahwa pembelajaran ini dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan tidak memaksakan anak untuk belajar sebelum ia siap. Setiap anak memiliki kecepatan belajar yang berbeda, dan kita sebagai orang tua atau pendidik perlu peka terhadap tanda-tanda kesiapannya. Dengan demikian, calistung bisa diajarkan dengan cara yang mendukung perkembangan alami anak, tanpa mengorbankan masa bermainnya yang sangat penting di usia dini. Referensi: Anisa Agustanti. PEMBELAJARAN CALISTUNG PADA ANAK USIA DINI. P-ISSN 2964-5832. Volume 1, Tahun 2022.

Hindari Ajarkan Anak Calistung di Usia Dini jika Tak Mau Kena Dampaknya! 

hindari-ajarkan-anak-calistung-di-usia-dini-jika-tak-mau-kena-dampaknya---1762341219402

Melihat si Kecil mencapai tonggak perkembangan baru adalah salah satu momen paling membanggakan dalam perjalanan parenting. Dari senyum pertama hingga langkah pertamanya, setiap tahap menunjukkan bagaimana kekuatan, keseimbangan, dan koordinasinya berkembang.Salah satu momen terbesar yang ditunggu oleh orang tua adalah ketika bayi mulai duduk. Tapi, kapan sih sebenarnya bayi mulai bisa duduk sendiri? Berikut penjelasannya dan bagaimana MomDad bisa mendukung prosesnya.Kapan Bayi Mulai Duduk?Sebagian besar bayi mulai duduk dengan dukungan antara usia 4 hingga 6 bulan, dan biasanya dapat duduk sendiri pada usia sekitar 7 hingga 9 bulan.Pada awalnya, bayi mungkin akan duduk dengan menyandarkan tubuh menggunakan tangannya (“duduk tripod”) sebelum ia mengembangkan keseimbangan dan kekuatan untuk duduk secara mandiri. Ini adalah bagian normal dan penting dari perkembangan fisiknya.Setiap bayi berkembang dengan kecepatan masing-masing, jadi jangan khawatir jika si Kecil membutuhkan sedikit waktu lebih lama. Faktor seperti prematuritas, tonus otot, dan waktu yang dihabiskan untuk berlatih bergerak semuanya dapat memengaruhi kapan bayi belajar duduk.Jika si Kecil belum duduk pada usia 9 bulan atau merasa ragu tentang perkembangannya, MomDad bisa berkonsultasi dengan dokter atau fisioterapis anak untuk mendapatkan nasihat yang lebih spesifik dan meyakinkan.Kapan Bayi Duduk Sendiri?Sebagian besar bayi dapat duduk sendiri antara usia 7 hingga 9 bulan. Pada tahap ini, si Kecil dapat menjaga keseimbangan tanpa menggunakan tangan untuk waktu yang singkat dan dapat meraih mainan sambil tetap duduk tegak.Pada usia sekitar 9 bulan, banyak bayi yang sudah bisa berpindah ke posisi duduk dari posisi telentang, ini adalah tanda yang menggembirakan dari perkembangan kekuatan inti dan koordinasinya.Jika MomDad penasaran kapan si Kecil mulai bisa duduk sendiri, proses ini melibatkan tahapan bertahap, seperti menggulingkan tubuh, mendorong ke atas, dan mengembangkan kontrol otot melalui permainan.Bagaimana Membantu Bayi Duduk Sendiri?Kabar baiknya, ada banyak hal yang bisa MomDad lakukan di rumah untuk mendukung perkembangan motoriknya secara aman dan alami:<ul><li>Waktu tengkurap: Ajak si Kecil untuk sesi tengkurap secara singkat dan teratur sejak lahir untuk membangun kekuatan leher, bahu, dan otot inti.</li><li>Duduk dengan dukungan: Sekitar usia 4-6 bulan, biarkan bayi duduk di pangkuan MomDad atau gunakan bantal untuk memberikan dukungan lembut.</li><li>Permainan di lantai: Berikan bayi waktu untuk menjelajahi pergerakan di permukaan yang kokoh, jangan terlalu lama menempatkannya di kursi atau tempat duduk bayi.</li><li>Ajak meraih dan berputar: Tempatkan mainan yang sedikit jauh dari jangkauannya untuk membantu mengembangkan keseimbangan dan koordinasi.</li><li>Jadikan menyenangkan: Bicara, bernyanyi, dan bermain bersama si Kecil saat berlatih duduk, perhatian positif membantu membangun rasa percaya dirinya.</li></ul>Tanda-Tanda Bayi Siap DudukMomDad mungkin akan melihat tanda-tanda awal ini ketika si Kecil mulai siap duduk sendiri:<ul><li>Mengangkat kepala dan dada dengan mudah saat tengkurap</li><li>Berguling ke dua arah (dari depan ke belakang dan sebaliknya)</li><li>Menyangga tubuh dengan tangan saat berbaring</li><li>Mencoba mendorong tubuh saat berbaring atau telentang</li><li>Menggunakan tangan untuk keseimbangan saat duduk dengan dukungan</li><li>Tonggak kecil ini adalah bagian dari perjalanan si Kecil menuju kemampuan duduk sendiri.</li></ul>Kapan Perlu Berkonsultasi?Selalu baik untuk mencari nasihat jika MomDad khawatir tentang perkembangan motorik bayi. Hubungi dokter atau fisioterapis anak jika si Kecil:<ul><li>Tidak menunjukkan minat untuk duduk pada usia sekitar 9 bulan</li><li>Terasa sangat lemas atau kaku saat digendong</li><li>Hanya menggunakan satu sisi tubuh untuk meraih atau berguling</li><li>Kesulitan mengangkat kepala saat tengkurap</li><li>Terlihat terlambat dalam tonggak perkembangan gerakan lainnya, seperti berguling atau merangkak</li></ul>Dukungan awal dapat membuat perbedaan besar. Seorang fisioterapis dapat menilai perkembangan si Kecil, memeriksa tonus otot dan postur tubuh, serta memberi petunjuk dengan latihan dan ide permainan yang sesuai.Perjalanan setiap bayi menuju duduk adalah hal yang unik, dan sebagai orang tua, MomDad dapat berperan besar dalam memberikan dukungan yang ia butuhkan. Terus berikan kesempatan bagi si Kecil untuk berlatih dan berinteraksi dengan dunia di sekitarnya, sambil memastikan bahwa ia berkembang dengan cara yang sehat dan menyenangkan. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika ada kekhawatiran, karena setiap langkah perkembangan si Kecil adalah pencapaian yang berharga. Referensi: Baby milestones &amp; development: When do babies start sitting up? - Kidswell Health.&nbsp;

Kapan Bayi Boleh Belajar Duduk?

kapan-bayi-boleh-belajar-duduk--1762341061033

Musim hujan yang datang membawa kesejukan, tapi juga membawa risiko baru yang tak terlihat: hujan mikroplastik. Butiran plastik berukuran sangat kecil kini ditemukan di udara, air, bahkan tetesan hujan yang kita terima setiap hari. Anak-anak menjadi kelompok paling rentan karena sistem pernapasan dan kekebalan tubuh mereka masih berkembang. Tapi tenang, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk melindungi keluarga dari paparan mikroplastik, sekaligus membantu menjaga bumi agar tetap bersih.1. Gunakan masker saat beraktivitas di luar ruanganPaparan mikroplastik di udara bisa masuk melalui saluran napas dan menumpuk di paru-paru. Karena itu, biasakan MomDad dan si Kecil untuk selalu memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama di area ramai atau dekat jalan raya. Masker tidak hanya membantu menyaring debu dan polutan, tetapi juga dapat mengurangi partikel mikroplastik yang ikut terhirup.2. Bawa botol minum isi ulang sendiriKebiasaan membawa botol minum isi ulang bukan hanya lebih hemat, tapi juga langkah nyata mengurangi limbah plastik dari botol sekali pakai. Bayangkan jika setiap keluarga mulai menggunakan botol isi ulang, berapa banyak sampah plastik yang bisa dihindari setiap tahun? Selain itu, air dalam botol isi ulang dari bahan aman seperti stainless steel atau kaca lebih terjaga kualitasnya dibanding air kemasan yang terpapar panas atau sinar matahari langsung.3. Ganti kantong plastik dengan tas belanja non-plastikSetiap kantong plastik yang digunakan hanya sekali pakai bisa berakhir menjadi potongan mikroplastik di laut atau tanah. MomDad bisa membantu menguranginya dengan menggunakan tas belanja kain atau bahan daur ulang. Selain lebih kuat dan tahan lama, kebiasaan ini juga mengajarkan si Kecil pentingnya menjaga lingkungan dan menggunakan barang dengan bijak.Langkah kecil bisa berdampak besar,&nbsp; mulai dari memakai masker, membawa botol sendiri, hingga mengganti kantong plastik. Dengan kebiasaan sederhana ini, MomDad bukan hanya melindungi kesehatan keluarga dari hujan mikroplastik, tapi juga ikut menjaga bumi agar tetap layak dihuni bagi generasi si Kecil kelak.Referensi: Mikroplastik Ada di Air Hujan, Apa Dampaknya Buat Tubuh? | Kemenkes&nbsp;

Cegah Anak Sakit akibat Hujan Mikroplastik, Lakukan Langkah Ini!

cegah-anak-sakit-akibat-hujan-mikroplastik--lakukan-langkah-ini--1762237356604

Memasuki musim hujan, langit Indonesia tak hanya menurunkan air, tetapi juga ancaman yang tak kasatmata. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa butiran mikroplastik kini turut terbawa dalam tetesan hujan, menandakan betapa luasnya pencemaran plastik yang telah menyusup hingga ke udara yang kita hirup dan air yang kita minum. Fenomena ini memantik perhatian Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yang mengingatkan potensi dampak jangka panjang mikroplastik terhadap tubuh manusia.Apa Itu Mikroplastik?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/310af6211f68e467b5f3f2a433d3de8c_1762236385158.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="hujan mikroplastik.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1458px; min-height: 0px;"> Mikroplastik adalah potongan plastik berukuran sangat kecil, biasanya kurang dari 5 milimeter, yang terbentuk dari degradasi plastik berukuran lebih besar maupun berasal langsung dari produk berbasis plastik seperti serat pakaian sintetis, kemasan sekali pakai, kosmetik, dan peralatan rumah tangga. Nah, karena ukurannya yang halus, partikel ini mudah terbawa angin, air hujan, hingga masuk ke saluran air dan laut, mencemari hampir seluruh lapisan ekosistem bumi.Di Indonesia, masalah ini menjadi semakin genting. Sebagai penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia, partikel mikroplastik kini ditemukan di berbagai perairan, dari sungai hingga pantai, terutama di wilayah Pulau Jawa. Sebuah studi literatur menunjukkan bahwa mikroplastik banyak bersumber dari limbah domestik, aktivitas wisata, serta perikanan, dengan bentuk paling umum berupa serat hitam dan biru yang berasal dari tali pancing, jaring nelayan, dan pakaian sintetis. Polimer yang paling sering teridentifikasi adalah polietilena, bahan utama plastik sekali pakai seperti kantong belanja dan pembungkus makanan.Fenomena Hujan MikroplastikFenomena “hujan mikroplastik” yang kini mulai diamati di berbagai wilayah Indonesia sebenarnya merupakan tahapan lanjutan dari siklus polusi plastik di lingkungan. Mikroplastik yang berasal dari daratan, seperti sisa pakaian sintetis, ban kendaraan, kemasan sekali pakai, dan limbah rumah tangga, tidak hanya berakhir di laut, tetapi juga terbawa ke atmosfer melalui angin dan proses penguapan air.Partikel-partikel plastik berukuran mikroskopis ini kemudian melayang di udara, menempel pada uap air dan awan, hingga akhirnya turun bersama hujan. Artinya, saat musim hujan tiba, bukan hanya air yang membasahi bumi, tetapi juga partikel plastik yang telah berkelana dari berbagai sumber pencemar.Sejumlah penelitian internasional bahkan menunjukkan bahwa mikroplastik telah ditemukan di air hujan, salju, dan udara di daerah pegunungan hingga perkotaan padat. Di Indonesia, fenomena serupa mulai terdeteksi di beberapa kota besar, menandakan bahwa paparan mikroplastik kini tidak hanya berasal dari makanan laut, tetapi juga dari udara dan air yang kita gunakan setiap hari.Dampak Mikroplastik pada TubuhMikroplastik dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui dua jalur utama, yaitu inhalasi (terhirup) dan ingesti (tertelan).<ul><li>Paparan melalui inhalasi (pernapasan)</li></ul>Partikel mikroplastik yang berasal dari serat pakaian, debu, cat, pupuk, dan aerosol di udara dapat dengan mudah terhirup saat kita bernapas. Partikel ini kemudian menempel di saluran napas bagian atas dan dapat mencapai paru-paru. Dalam jangka panjang, penumpukan mikroplastik di jaringan paru dapat menyebabkan peradangan, stres oksidatif, serta gangguan fungsi pernapasan.<ul><li>Paparan melalui ingesti (makanan dan minuman)</li></ul>Mikroplastik juga ditemukan pada air minum, makanan laut, sayuran, dan bahkan garam dapur. Partikel plastik berukuran mikroskopis ini dapat tertelan tanpa disadari, kemudian masuk ke sistem pencernaan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa partikel mikroplastik dapat menembus dinding usus dan berpindah ke organ lain, termasuk hati dan ginjal.Penting bagi MomDad untuk melindungi diri dan si Kecil, terutama di musim hujan seperti sekarang. Pastikan selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, dan hindari bermain hujan secara langsung agar tidak terpapar air yang mungkin mengandung partikel mikroplastik atau polutan lain.Referensi:<ul><li>Basri K, S., K, B., Syaputra, E. M., &amp; Handayani, S. (2021). Microplastic Pollution in Waters and its Impact on Health and Environment in Indonesia: A Review. Journal of Public Health for Tropical and Coastal Region, 4(2), 63-77.</li><li>Yongjin Lee., Jaelim Cho., Jungwoo Sohn, Changsoo Kim. Health Effects of Microplastic Exposures: Current Issues and Perspectives in South Korea. Yonsei Med J. 2023 Apr 20;64(5):301–308.&nbsp;</li></ul>

Kemenkes Peringatkan Hujan Mikroplastik, Apa Dampaknya pada Tubuh?

kemenkes-peringatkan-hujan-mikroplastik--apa-dampaknya-pada-tubuh--1762236596195

​Bahan:<ul><li style="font-size: 12pt;">1 sdm tepung gasol (atau tepung lain yang aman untuk bayi)</li><li style="font-size: 12pt;">1 sdm keju parut</li><li style="font-size: 12pt;">1 sdm butter</li><li style="font-size: 12pt;">2 sdm santan kental</li><li style="font-size: 12pt;">100 ml air matang</li><li style="font-size: 12pt;">Secukupnya susu formula atau ASI</li></ul>Cara membuat:<ol><li style="font-size: 12pt;">Cairkan butter, kemudian masukkan air matang dan tepung gasol. Aduk hingga tepung larut sempurna.</li><li style="font-size: 12pt;">Tambahkan keju parut dan santan kental. Aduk rata hingga keju meleleh dan semua bahan tercampur menjadi bubur. Sesuaikan kekentalan bubur dengan menambah atau mengurangi air, sesuai kebutuhan tekstur bayi.</li><li style="font-size: 12pt;">Sambil menunggu bubur sedikit mendingin, haluskan alpukat. Tambahkan susu formula atau ASI, lalu beri sedikit air dan blender hingga halus.</li><li style="font-size: 12pt;">Setelah bubur agak dingin, tuang ke dalam mangkuk, lalu letakkan alpukat yang sudah dihaluskan di atasnya.</li><li style="font-size: 12pt;">Sajikan hangat.</li></ol>

Bagaimana Ajarkan Anak Toilet Training yang Tepat?

Bagaimana Ajarkan Anak Toilet Training yang Tepat?

Alternatif Pengganti Garam untuk MPASI, Alami & Sehat untuk Bayi!

Alternatif Pengganti Garam untuk MPASI, Alami & Sehat untuk Bayi!

Inspirasi Kamar Anak Perempuan dengan Budget Terbatas

Inspirasi Kamar Anak Perempuan dengan Budget Terbatas

Hindari Ajarkan Anak Calistung di Usia Dini jika Tak Mau Kena Dampaknya!

Hindari Ajarkan Anak Calistung di Usia Dini jika Tak Mau Kena Dampaknya!

Kapan Bayi Boleh Belajar Duduk?

Kapan Bayi Boleh Belajar Duduk?

Cegah Anak Sakit akibat Hujan Mikroplastik, Lakukan Langkah Ini!

Cegah Anak Sakit akibat Hujan Mikroplastik, Lakukan Langkah Ini!

Kemenkes Peringatkan Hujan Mikroplastik, Apa Dampaknya pada Tubuh?

Kemenkes Peringatkan Hujan Mikroplastik, Apa Dampaknya pada Tubuh?

Bubur Sumsum Alpukat

Bubur Sumsum Alpukat