Jeruk Baby untuk MPASI, Apakah Aman untuk Bayi?

Author: Fauziah Sabtuanisa

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A

Topik: MPASI, Jeruk Baby

MomDad mungkin tidak asing mendengar jeruk baby. Jeruk baby kerap dijadikan salah satu bahan MPASI. Jenis jeruk ini memiliki tingkat rasa yang lebih manis dibandingkan dengan jeruk lainnya. Nah, sebenarnya apa sih manfaat jeruk baby?

Apa itu jeruk baby?

Jeruk baby atau citrus sinensis berasal dari Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur yang mempunyai keunggulan dengan cita rasa manis, segar, dengan ukuran buah sedang.

Jeruk baby tergolong jeruk paling manis, sehingga sangat cocok untuk orang dewasa maupun anak-anak, bahkan bayi pun bisa mengonsumsi jeruk ini. Oleh sebab itu, jeruk ini dikenal dengan istilah jeruk baby.

Air perasan jeruk baby relatif bersih dari serpihan serat buah, sehingga tidak membuatnya tersedak dan mengganggu pencernaan bayi. Jeruk baby memiliki warna kulit buah hijau sampai dengan hijau kekuningan di dataran rendah dan hijau kekuningan sampai dengan kuning di dataran tinggi. [1]

Manfaat jeruk baby

Jeruk bisa menjadi pilihan yang tepat dan sehat untuk MPASI karena kaya akan vitamin C. Akan tetapi keasaman buah jeruk mungkin tidak baik untuk pencernaan bayi dan dapat menyebabkan reaksi alergi.

Oleh karena itu, MomDad bisa menggunakan jeruk baby dalam MPASI untuk memberikan rasa manis. Jeruk baby juga banyak sekali-zat-zat penting yang bermanfaat untuk kesehatan, antara lain vitamin C, B6, karotenoid, beta cryptoxanthin, serat, dan masih banyak lainnya dalam kadar yang cukup tinggi. [2]

Adapun manfaat lain yang bisa didapat dari jeruk baby, antara lain: [3]

Mengandung vitamin C dosis tinggi, yang membantu sistem kekebalan si Kecil tetap kuat
Memiliki nutrisi lain seperti potasium, folat, dan thiamin
Mengandung kandungan air yang tinggi, sehingga membantu si Kecil tetap terhidrasi
Mengatasi gangguan pencernaan
Mengurangi sembelit
Memperkuat tulang dan gigi
Menurunkan risiko batuk dan pilek
Perbedaan jeruk baby dengan jeruk biasa

Jeruk baby dan jeruk biasa memiliki perbedaan, yaitu teksturnya dan tingkat kemanisan hingga kadar air dalam jeruk. Selain itu, jika jeruk baby bermuara di kawasan benua Asia, maka jeruk lainnya seperti sunkist adalah jeruk yang datang dari California, benua Amerika. Salah satu kelebihan yang dimiliki jeruk sunkist yaitu memiliki warna orange cerah, lebih tebal, keras dan memiliki kadar air yang cukup banyak.

Sedangkan jeruk baby memiliki rasa yang paling manis diantara jeruk lainnya, dan secara fisik, jeruk baby berwarna hijau dengan sedikit semburat kuning. Warna ini dapat menjadi indikator dari rasa jeruk baby. Jika berwarna hijau artinya jeruknya akan terasa asam, sedangkan apabila warnanya kuning artinya akan terasa manis. [6]

Usia bayi yang aman untuk mengonsumsi jeruk

MomDad bisa memberikan si Kecil jeruk setelah usianya 6 bulan[4]. Namun, dalam memperkenalkan jeruk di usia ini, MomDad bisa memeras jeruk lebih dahulu dan memberikan air perasan jeruk yang sudah disaring untuk memisahkan bulir-bulir sebelum diberikan ke si Kecil.

Kemudian, karena agak sulit dihaluskan, bayi sudah bisa makan potongan jeruk bersama dengan finger food lainnya, di usia 8-10 bulan. Saat memberikan jeruk pada si Kecil, dianjurkan untuk tidak terlalu banyak, karena jeruk mengandung asam sitrus yang dapat menyebabkan gastroesophageal reflux dan ruam popok. Jika ini terjadi, kurangi atau hentikan pemberian jeruk. [5]

MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar MPASI dan Laktasi bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di Forum MPASI & Laktasi! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.

Referensi:

Sumber foto: www.pexels.com

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.