Kudis pada Anak
Author:
Topik: Pra-sekolah, Sekolah
Kudis pada Anak
Kudis (scabies) adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh kutu kecil (tungau) Sarcoptes scabei. Kutu ini umumnya ditemui pada sprei, pakaian, atau bulu binatang yang mengalami kudis. Pada anak dengan kudis, kulit akan terasa sangat gatal dan timbul bentol – bentol kecil. Kudis umumnya terjadi pada kulit yang tipis, seperti daerah sela – sela jari, lipatan kulit daerah pergelangan tangan, siku, lutut, ketiak, pingggang, kemaluan, bokong, dan lipat paha. Terkadang dapat ditemukan seperti terowongan putih di kulit sekitar bentol tersebut. Karena gatal dan digaruk terus – menerus, umumnya bentol disertai lecet atau bernanah akibat infeksi bakteri.
Kudis sangat menular, terutama pada kontak erat seperti anggota keluarga yang tidur bersama. Penularan kudis terjadi melalui kontak kulit ke kulit. Jika ada salah satu anggota keluarga yang menderita kudis, maka sebaiknya seluruh anggota keluarga yang lain diobati pada waktu yang bersamaan untuk memutus rantai penularan. Kudis tidak berbahaya pada anak dengan sistem kekebalan tubuh yang baik. Akan tetapi, jika kudis terjadi pada anak dengan kekebalan tubuhnya menurun seperti penderita kanker, HIV, atau penyakit kronik, maka penyakit ini dapat menjadi berat.
Kudis tidak dapat sembuh sendiri jika tidak diobati. Sebaiknya anak yang mengalami kudis dibawa berobat ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai. Dokter akan meresepkan obat yang dapat membunuh kutu penyebab kudis, yaitu permetrin. Obat ini tersedia dalam bentuk krim atau lotion yang harus dioleskan ke seluruh tubuh yang terkena. Jika lesi kulit sangat luas, mungkin diperlukan obat minum (ivermectin). Anggota keluarga lain juga perlu mendapatkan pengobatan untuk menghilangkan kutu yang terbawa. Baju dan sprei semua anggota keluarga dalam 5 hari terakhir harus dicuci dengan air panas, dijemur di matahari dan disetrika. Sebelum dicuci, sebaiknya pakaian disimpan dulu selama lebih kurang 3 hari dalam kantong plastik agar kutu mati terlebih dahulu.
Untuk mengurangi gatal, dokter akan meresepkan antihistamin yang sering digunakan untuk pasien alergi. Gatal akan berlangsung selama beberapa minggu, bahkan setelah kutu hilang. Jika gatal menetap, mungkin diperlukan salep yang mengandug kortikosteroid. Anak yang menderita kudis bisa kembali bersekolah setalah 1 hari pengobatan. Jika terjadi gangguan kulit yang luas, perlu dihindari kontak penderita dengan anak lainnya.
Penulis : Dr. Natharina Yolanda
Reviewer : Dr. Nina Dwi Putri, Sp.A
Ikatan Dokter Anak Indonesia
*artikel berdasarkan wawancara dengan Dr.Nina Dwi Putri,Sp.A