Hati-Hati, Ini Risiko Pemberian MPASI Lebih Cepat pada Bayi!
Author: Radhita Rara
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: MPASI, Tekstur MPASI, Jadwal MPASI
Seperti yang selama ini kita ketahui, makanan pendamping ASI atau MPASI idealnya diberikan saat bayi berusia 6 bulan. Namun, ada kondisi dimana bayi diberikan makanan pendamping sebelum berusia 6 bulan.
Lantas, apakah kondisi ini bisa berdampak negatif pada kesehatan dan tumbuh kembang bayi? Untuk mengetahui lebih lengkapnya, yuk simak artikel ini!
Kapan bayi siap diberikan MPASI ?
Pemberian MPASI perlu memperhatikan empat poin utama yaitu: tepat waktu, adekuat, aman dan diberikan secara responsif. Pada saat usia 6 bulan, kebutuhan nutrisi bayi tidak lagi dapat terpenuhi hanya dengan ASI saja. Oleh karena itu, WHO menyatakan bahwa selambat-lambatnya pada usia 6 bulan MPASI harus diberikan. Pada beberapa kondisi tertentu, MPASI dapat dimulai pada usia 4-6 bulan. Keputusan untuk memulai memberikan MPASI harus diputuskan oleh dokter. Pertimbangan untuk memberikan MPASI tidak hanya berkaitan dengan usia dan berat badan, namun juga harus mempertimbangkan kesiapan fisik, enzimatik maupun psikologis.
Secara enzimatik, kesiapan makan ditandai dengan kematangan enzim untuk mencerna sumber karbohidrat dan protein utuh, yaitu pada usia sekitar 4-6 bulan. Secara motorik, bayi harus sudah mampu menegakkan leher dan duduk dengan bantuan, sementara refleks melepeh harus sudah berkurang. Secara psikologis, kesiapan makan ditunjukkan dengan ketertarikan bayi untuk ikut makan saat melihat orangtua makan.
Adakah kondisi tertentu yang membolehkan MPASI lebih cepat?
MPASI dapat diberikan pada usia paling cepat 4 bulan, apabila ada indikasi tertentu yang harus diputuskan oleh dokter. Pemberian MPASI ini tetap harus memperhatikan tanda kesiapan bayi seperti telah disebutkan di atas.
Efek jangka panjang pemberian MPASI lebih cepat
Secara umum, MPASI dini tidak dianjurkan. WHO menganjurkan pemberian MPASI setelah usia 6 bulan mengingat banyak anak-anak di negara berkembang yang jatuh ke dalam kondisi gizi buruk akibat pemberian MPASI yang terlalu dini. Berikut beberapa risiko pemberian MPASI dini:
- MPASI akan mengurangi asupan ASI yang jelas mempunyai nilai gizi yang lebih baik.
- Infeksi maupun gangguan saluran cerna. Kondisi ini juga dapat mengancam nyawa bayi karena berisiko menimbulkan tersedak dan sumbatan jalan napas.
- Kelebihan berat badan dan obesitas pada masa-masa selanjutnya. Hal ini lebih tinggi risikonya pada bayi yang mengkonsumsi susu formula dibandingkan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif.
Cara tepat memberikan MPASI dini
Kondisi setiap anak bisa berbeda-beda, untuk itu MomDad perlu berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan apakah si Kecil perlu mendapatkan MPASI dini atau tidak. Jika dokter menganjurkan MPASI dini, pastikan juga untuk mengikuti arahannya. Beberapa yang perlu diingat dalam memberikan MPASI dini adalah:
- Pastikan jenis makanan yang diberikan bertekstur lembut dan mudah dicerna.
- Variasi menu tidak perlu tiap hari, tapi bisa diberi jarak 3 hari untuk memperkenalkan menu lainnya.
- Hindari penambahan rasa seperti gula atau garam dalam MPASI.
- Menyuapi bayi dalam keadaan duduk atau kepala yang sudah tegak.
Nah, itu dia beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai MPASI dini. Perlu diingat, bahwa keputusan memberikan MPASI harus berdasarkan rekomendasi dokter. Perkenalan MPASI dini juga perlu strategi dan pengetahuan dari orang tua agar si Kecil siap menerima makanan walaupun belum di usia yang seharusnya. Semoga artikel ini membantu!
MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar MPASI dan Laktasi bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di Forum MPASI & Laktasi! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.
Sumber foto: iStock
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.