Berapa sih Frekuensi Normal BAB pada Anak?
Author: Marisha A
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: BAB
Berbeda dengan orang dewasa, bayi memiliki frekuensi buang air besar (BAB) yang bervariasi. Hal tersebut dikarenakan tergantung dari pola makan dan usia bayi. Karena itu, MomDad tidak perlu cemas jika frekuensi BAB si Kecil berbeda dengan bayi lain yang seusia dengannya. Namun, tentu ada standar yang bisa menjadi acuan Moms untuk mengetahui apakah BAB si Kecil normal atau tidak. Simak informasinya, yuk!
Perbedaan frekuensi BAB berdasarkan usia
Frekuensi normal BAB anak sangat bervariasi, tergantung kepada diet (pola makan) dan usianya. Bayi berusia kurang dari 6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif mungkin akan BAB 4 kali per hari atau lebih, namun bisa juga BAB setiap 1-2 minggu sekali. Konsistensi BAB dan gejala yang ditunjukkan bayi juga penting untuk diperhatikan. Bila BAB yang keluar lunak dan anak tampak tidak mengalami ketidaknyamanan akibat perut kembung atau perut yg nampak buncit atau tegang, maka hal ini masih bisa dianggap normal.
Pada bayi yang mengkonsumsi susu formula, BAB dapat mencapai 2-3 kali per hari dengan warna yang lebih gelap daripada BAB bayi ASI eksklusif. Untuk anak yang lebih besar, pola BAB berkisar dari satu kali setiap 2-3 hari hingga 3 kali per hari. Yang penting diperhatikan adalah konsistensi BAB. MomDad dapat menggunakan Pediatric Bristol Stool Form Scale for Children untuk patokan. Konsistensi yang dapat disebut normal adalah konsistensi tipe 3 atau 4 dari 7 tipe konsistensi.
Tips BAB anak lancar
1. Penhuhi kebutuhan cairan harian tubuh
Agar BAB anak lancar, Moms bisa mulai dengan mencukupi kebutuhan cairan anak dengan kebutuhan rata-rata mengikuti berat badannya, 100 mL untuk 10 kg pertama, 50 mL/kg untuk 10 kg berikutnya dan 20 mL/ kg untuk setiap kg berat badan di atas 20 kg. Sebagai contoh, anak dengan berat badana 10 kg memerlukan sekitar 1000 mL cairan per hari, anak dengan berat badan 15 kg memerlukan (100x10 + 5x50 =) 1250 mL/hari, dan anak dengan berat badan 25 kg memerlukan (10x100 + 10x50 + 5x20) = 1600 mL/hari.
2. Memenuhi kebutuhan serat
Selain itu, Moms juga perlu memenuhi kebutuhan serat anak. Untuk memudahkan menghitung berapa kebutuhan serat harian anak, Badan Kesehatan Amerika Serikat merekomendasikan penghitungan asupan serat untuk anak di atas usia 2 tahun berdasarkan usia ditambah 5-10 gram. Misalnya, anak berusia 3 tahun memerlukan sekitar 8-13 gram serat per harinya (5+3 gram sampai dengan 10+3 gram). Untuk mudahnya, berikan sayuran dan buah yang bervariasi setiap harinya. Sayuran dapat diberikan bersama setiap porsi makan, buah dapat diberikan sebagai selingan.
Patokan untuk anak berusia di atas 2 tahun ini tidak berarti bahwa bayi dan anak yang lebih muda tidak memerlukan serat. Bayi anak yang lebih muda juga sangat memerlukan serat, meskipun mungkin dalam jumlah yang lebih sedikit. Di samping itu, memperkenalkan serat sejak usia dini sangat penting untuk menstimulasi anak untuk suka makan serat. Suatu keterampilan yang sangat penting untuk kehidupannya selanjutnya.
3. Membiasakan BAB yang baik
Kebiasaan BAB yang baik bisa mulai diajarkan sejak anak belajar toilet training, yakni dengan mengajaknya BAB setiap pagi setelah sarapan. Hindari memaksa anak untuk melakukan toilet training jika ia belum siap karena dapat menimbulkan masalah atau penolakan BAB yang meningkatkan risiko konstipasi (lihat artikel terkait konstipasi). Ketika anak berhasil BAB di tempatnya, berikan dukungan positif.
Nah, itu dia penjelasan seputar durasi BAB normal pada si Kecil. Apabila frekuensi BAB si Kecil tidak seperti penjelasan di atas, MomDad bisa konsultasikan ke ahli di Forum Tanya Dokter.
Referensi:
- https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/abdominal/Pages/Constipation.aspx
- https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/qa-constipation-in-children
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.