Daftar Imunisasi Anak Lengkap yang Perlu Diketahui Para Orang Tua Baru
Author: Marisha A
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti Sp.A
Topik: Imunisasi, Pekan Imunisasi Dunia
Memberikan imunisasi lengkap sangat penting untuk mencegah penyakit serius yang mungkin bisa diderita anak kemudian hari. Jenis penyakit yang bisa dicegah dengan pemberian imunisasi anak antara lain tuberkulosis, hepatitis B, difteri, tetanus, polio, campak, dan masih banyak lagi. Jika MomDad termasuk orang tua baru, berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui mengenai pemberian imunisasi anak oleh dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K).
Manfaat imunisasi
Pemberian imunisasi akan menstimulasi tubuh anak untuk membentuk kekebalan terhadap suatu penyakit, sehingga dapat melindunginya saat ia terinfeksi secara alamiah oleh penyakit tersebut. Anak yang sudah mendapatkan imunisasi diharapkan tidak akan jatuh sakit, atau bila sakit, gejalanya tidak akan seberat jika tidak diimunisasi sebelumnya.
Infeksi alamiah memang dapat memberikan kekebalan kepada anak, tetapi dengan memaparkan anak terhadap infeksi alamiah tanpa memberikan perlindungan imunisasi sebelumnya, kemungkinan bisa terjadi efek buruk atau komplikasi yang ditimbulkan oleh infeksi alamiah. Misalnya, infeksi campak dapat mengakibatkan komplikasi radang paru-paru (pneumonia), diare, dan radang otak (ensefalitis) yang dapat mengancam jiwa.
Jenis imunisasi yang direkomendasikan IDAI
- Imunisasi Hepatitis B; mencegah infeksi virus hepatitis B yang dapat menyebabkan penyakit hati kronik, kerusakan hati, dan kanker hati yang mungkin baru terjadi beberapa puluh tahun pasca terjadinya infeksi. Sampai saat ini belum ada obat yang efektif untuk penyakit hepatitis B sehingga imunisasi masih merupakan cara pencegahan yang terbaik
- Imunisasi Polio; melindungi anak dari infeksi virus polio yang dapat menyebabkan lumpuh layuh akut dan kelumpuhan yang bersifat permanen.
- Imunisasi DPT (difteri, pertusis, tetanus); melindungi anak dari infeksi difteri yang dapat mengancam jiwa karena sumbatan jalan napas dan gangguan fungsi jantung akibat penyebaran toksin difteri. Pertusis, atau yang sering dikenal sebagai penyakit batuk 100 hari, dapat mengakibatkan batuk dan gangguan napas. Pada bayi-bayi kecil, pertusis dapat mengakibatkan apnea (henti napas) akibat batuk yang terlalu lama sehingga tidak memberi kesempatan kepada bayi untuk bernapas. Tetanus merupakan penyakit infeksi yang dapat mengakibatkan kekakuan dan kejang seluruh tubuh yang dapat mengancam jiwa.
- Imunisasi HiB atau Haemophilus Influenza B; melindungi anak dari infeksi bakteri ini. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi paru-paru (pneumonia) dan infeksi selaput otak (meningitis).
- Imunisasi PCV atau pneumococcal conjugate vaccine; melindungi bayi dan balita dari infeksi bakteri pneumokokus yang menyebabkan pneumonia, radang otak, dan radang telinga tengah (otitis media).
- Imunisasi Rotavirus; melindungi bayi dari manifestasi berat infeksi rotavirus di saluran cerna. Rotavirus dapat menyebabkan diare berat yang merupakan faktor risiko dehidrasi berat.
- Imunisasi MR (measles dan rubella) atau MMR (mumps, measles, rubella); melindungi anak dari infeksi virus campak (measles) dan rubella (MR) dan mumps (khusus MMR). Infeksi virus campak bersifat sangat menular dan dapat menimbulkan komplikasi pneumonia, diare, dan radang otak. Rubella atau yang sering disebut sebagai campak Jerman adalah infeksi virus yang menimbulkan ruam dan demam ringan pada bayi, namun jika menginfeksi ibu hamil dapat menimbulkan kecacatan pada bayi yang dikandungnya. Imunisasi ini terutama penting untuk anak perempuan. Sementara mumps atau parotitis atau gondongan adalah penyakit peradangan atau pembengkakan kelenjar parotis (salah satu kelenjar liur yang terletak di belakang telinga). Infeksi mumps biasanya bersifat ringan, tetapi bila menjangkit remaja lelaki pasca pubertas, bisa menimbulkan komplikasi radang testis yang bisa berakibat kemandulan (infertilitas). Imunisasi ini terutama penting untuk anak laki-laki.
- Imunisasi Japanese Encephalitis (JE); melindungi anak dari infeksi JE. JE adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh gigitan nyamuk yang terinfeksi. Sebagian besar orang yang terinfeksi virus ini tidak menunjukkan gejala atau hanya bergejala ringan seperti demam, nyeri kepala, dan mual atau muntah. Namun pada beberapa kasus, dapat terjadi radang otak (ensefalitis) yang menunjukkan gejala nyeri kepala, demam tinggi, penurunan kesadaran hingga koma, tremor, dan kejang.
- Imunisasi Varicella; melindungi anak dari infeksi virus varicella zoster. Virus ini mengakibatkan penyakit yang oleh orang awam disebut sebagai cacar air. Virus ini tidak hanya menyebabkan cacar air, tetapi juga menyebabkan penyakit Herpes Zoster, suatu bentuk infeksi ulangan cacar air. Meskipun terkesan ringan dan hanya menyerang kulit, meskipun jarang, infeksi varicella dapat menimbulkan komplikasi radang paru.
- Imunisasi Hepatitis A; melindungi seseorang dari infeksi virus hepatitis A. Oleh masyarakat awam, hepatitis A sering juga dikenal sebagai “sakit kuning.” Karena ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi virus hepatitis A, penyakit ini lebih sering menjangkit anak yang lebih besar, remaja dan dewasa yang sudah lebih banyak terpapar makanan di luar rumah. Hepatitis A dapat ringan, namun dapat juga berat. Meskipun jarang, penyakit ini dapat menyebabkan kegagalan gagalnya fungsi hati yang dapat menyebabkan kematian.
- Imunisasi Tifoid; melindungi anak dari demam tifoid. Demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhii yang ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi. Seperti hepatitis A, demam tifoid juga lebih sering menjangkit anak yang lebih besar, remaja dan dewasa yang sudah lebih banyak terpapar makanan di luar rumah. Tanpa penatalaksanaan yang baik, penyakit ini dapat menjadi berat dan mengancam jiwa.
- Imunisasi Dengue; mengurangi risiko perawatan di rumah sakit dan gejala berat yang timbul akibat terinfeksi virus dengue.
- Imunisasi HPV (human papillloma virus); melindungi terhadap infeksi HPV oleh jenis virus HPV yang dapat menyebabkan kanker atau keganasan leher rahim (kanker serviks) pada wanita. Vaksin ini dapat mengurangi risiko kejadian sebagian besar kasus kanker serviks jika diberikan kepada anak perempuan yang belum terpapar virus sebelumnya (anak perempuan yang belum menikah atau belum melakukan hubungan seksual).