
Ternyata Ini Faktor-Faktor yang Memengaruhi Berat Badan Anak!
20 Okt 2023

Author: Tim PrimaKu
24 Okt 2025
Topik: Anak Pendek, Growth Hormone, Hormon, Tumbuh Kembang, Pendek, Faktor Genetik
Setiap anak tumbuh dengan kecepatan yang berbeda. Ada yang cepat tumbuh tinggi sejak kecil, ada juga yang tampak lebih pendek dibanding teman sebayanya. Namun, ketika perbedaan tinggi badan terasa cukup signifikan, orang tua tentu mulai khawatir, apakah anak saya mengalami gangguan pertumbuhan?
Menurut ahli, penyebab anak pendek bisa sangat bervariasi. Kadang disebabkan oleh kondisi medis tertentu, kadang juga hanya karena constitutional delay. Artinya, tulang dan masa pubertas anak berkembang sedikit lebih lambat dibandingkan teman-temannya, tapi akan mengejar di waktu yang tepat atau late bloomer. Lantas, sebenarnya faktor apa saja sih yang memengaruhi tinggi badan anak?
1. Faktor Genetik
Salah satu penyebab paling umum dari perawakan pendek adalah faktor keturunan. Jika orang tua atau kakek-nenek memiliki tinggi badan yang relatif rendah, maka anak berpotensi memiliki tinggi serupa, kondisi ini dikenal sebagai familial short stature.
Selain itu, meski dokter dapat memperkirakan tinggi target anak berdasarkan tinggi orang tua, hasil akhirnya bisa berbeda karena setiap anak memiliki potensi pertumbuhan yang unik.
2. Kondisi Genetik Tertentu
Beberapa sindrom genetik juga dapat menyebabkan anak bertubuh pendek, seperti sindrom Turner, sindrom Noonan, atau sindrom Prader-Willi. Kondisi ini memengaruhi fungsi hormon dan perkembangan tubuh secara keseluruhan, sehingga pertumbuhan anak bisa terhambat.
3. Penyakit Kronis
Pertumbuhan anak sangat bergantung pada hormon pertumbuhan (growth hormone) yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis di otak. Jika kelenjar ini terganggu, misalnya akibat terapi radiasi pada otak saat pengobatan kanker, produksi hormon pertumbuhan bisa menurun.
Selain itu, beberapa penyakit kronis juga dapat menghambat pertumbuhan, seperti penyakit celiac, gangguan tiroid (hipotiroidisme), penyakit jantung, ginjal, atau gangguan imun. Penyakit yang memengaruhi penyerapan nutrisi di saluran pencernaan juga bisa memperlambat pertumbuhan anak.
4. Kekurangan Hormon Pertumbuhan
Sebagian anak memang tidak memproduksi hormon pertumbuhan dalam jumlah cukup. Ini bisa terjadi sejak lahir jika kelenjar hipofisis tidak berkembang dengan baik. Anak dengan kondisi ini biasanya membutuhkan pengobatan hormon untuk menstimulasi pertumbuhan tubuhnya.
5. Malnutrisi atau Kurang Asupan Gizi
Asupan gizi yang tidak memadai, baik karena kurang makanan, gangguan nafsu makan, maupun penyakit tertentu, merupakan salah satu penyebab paling umum dari keterlambatan pertumbuhan. Tubuh yang kekurangan nutrisi tidak memiliki cukup energi untuk tumbuh optimal.
6. Stres Psikososial
Tak hanya faktor fisik, kondisi emosional anak juga bisa memengaruhi pertumbuhan. Anak yang hidup dalam lingkungan penuh stres, misalnya karena konflik keluarga, kurang kasih sayang, atau paparan kekerasan, dapat mengalami gangguan pertumbuhan akibat peningkatan hormon stres dalam tubuh. Kabar baiknya, kondisi ini bisa pulih bila anak dipindahkan ke lingkungan yang lebih aman dan suportif.
Penanganan
Penanganan anak dengan perawakan pendek sangat bergantung pada penyebabnya. Jika penyebabnya adalah malnutrisi, dokter biasanya akan memfokuskan perawatan pada perbaikan pola makan dan asupan gizi.
Pada kondisi lain, terapi hormon pertumbuhan (recombinant growth hormone) dapat direkomendasikan, terutama bila penyebabnya adalah sindrom genetik atau gangguan hormonal. Sementara untuk anak dengan constitutional delay atau “late bloomer”, dokter dapat memberikan terapi testosteron dosis rendah untuk membantu memicu pubertas dan mempercepat pertumbuhan.
Tinggi badan anak memang bisa menjadi kekhawatiran besar bagi orang tua, namun penting untuk diingat bahwa setiap anak punya kecepatan tumbuh yang berbeda. Tidak semua anak pendek berarti mengalami gangguan medis. Jika anak tampak aktif, sehat, dan tumbuh sesuai grafik berat serta tinggi badan, biasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Namun, bila tinggi anak tampak jauh di bawah kurva pertumbuhan normal, konsultasikan ke dokter spesialis anak agar penyebabnya bisa diketahui dan ditangani sejak dini.
Referensi: Short Stature (Growth Disorders) in Children > Fact Sheets > Yale Medicine