Gimana sih Cara Hadapi Balita yang Terlalu Aktif? Ini Kata Ahli!
Author: Radhita Rara
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti Sp.A
Topik: Perkembangan, Tumbuh Kembang, ADHD
Bermain menjadi kegiatan yang paling disukai anak-anak sehingga seolah mereka tidak pernah merasa lelah walaupun sudah bermain seharian. Anak yang suka bermain dan aktif bisa menunjukkan bahwa mereka dalam kondisi fisik yang sehat.
Namun, jika anak menunjukkan sikap yang sangat aktif dan cenderung tidak bisa diam, terutama saat sedang belajar di dalam kelas, orang tua bisa mulai hati-hati karena bisa jadi anak termasuk dalam kategori hiperaktif. Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasannya, yuk!
Penyebab anak terlalu aktif
Secara alamiah, anak memiliki energi yang sangat banyak sehingga mereka terlihat aktif atau bahkan sangat aktif. Misalnya pada anak usia pra-sekolah, biasanya mereka memiliki tingkat keaktifan yang sangat tinggi disertai rasa ingin tahu yang sangat besar. Anak yang lebih tua dan remaja juga masih dapat terlihat enerjik, namun tidak seaktif anak-anak usia balita.
Salah satu penyebab mengapa anak terlalu aktif sehingga membutuhkan penilaian dan terapi lebih lanjut yaitu ADHD (attention deficit and hyperactivity disorder). Kata ‘disorder’ berarti sudah muncul gangguan dalam berbagai aktivitas anak yang disebabkan oleh gangguan perhatian dan hiperaktivitasnya, seperti dalam kehidupan sosial dan bersekolah. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa gangguan ADHD cenderung diturunkan dari keluarga (genetik).
Namun, beberapa dugaan lain, seperti terlalu banyak makan gula, tidak terbukti secara ilmiah dapat menyebabkan anak terlalu aktif. Penelitian membuktikan bahwa perbandingan yang dilakukan pada anak yang mengonsumsi banyak gula dan pengganti gula tidak ada bedanya. Bukan berarti MomDad bisa memperbolehkan anak mengonsumsi banyak gula, dan tidak memberikan gula sama sekali juga bukan solusinya.
Menghadapi balita yang terlalu aktif
Lalu, bagaimana caranya agar para orang tua bisa menghadapi anak-anak yang terlalu aktif, ya? Berikut jawabannya:
- Hindari suasana atau situasi yang terlalu bising di rumah sehingga anak lebih mudah untuk beristirahat.
- Sediakan waktu berkualitas antara MomDad dengan anak untuk melakukan aktivitas yang lebih ‘kalem’, seperti membaca buku bersama.
- Berikan kesempatan kepada anak untuk menyalurkan energinya melalui aktivitas fisik yang lebih terarah, seperti berenang, bersepeda, main bola, dan lain-lain.
- Apabila terjadi konflik dalam rumah tangga antara MomDad, usahakan untuk tidak melakukan atau menunjukkan di depan anak karena dapat memicu rasa tidak aman yang akan ditunjukkan melalui perilaku terlalu aktif.
Itu dia penjelasan mengenai penyebab dan cara mengatasi anak yang terlalu aktif. Apabila si Kecil termasuk salah satunya, jangan ragu untuk konsultasikan ke ahli ya, MomDad.
Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar perkembangan si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!
Sumber foto: Freepik
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.