Hati-Hati Bisa Menular ke Ibu dan Bayi, Ketahui Cara Mencegah Hepatitis B!
Author: Marisha A / dr. Dini Astuti Mirasanti Sp.A
Topik: Hepatitis, Hepatitis B
Hepatitis B adalah penyakit radang hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B. Penularan virus hepatitis B dapat terjadi melalui darah atau cairan tubuh dari orang yang terinfeksi atau kontak dengan benda yang terinfeksi, misalnya tertusuk jarum yang terkontaminasi. Infeksi hepatitis B dapat pula menular ke janin dari ibu hamil yang terinfeksi hepatitis B, apabila bayi tidak mendapat imunisasi dengan vaksin dan imunoglobulin hepatitis B.
Bayi baru lahir yang terinfeksi hepatitis B dari ibunya 90% berisiko menjadi kronik dan berpotensi menyebabkan kerusakan hati lanjut, kanker hati, hingga kematian. Cari tahu lebih lanjut mengenai pencegahan penyakit hepatitis B, yuk, MomDad!
Pencegahan umum hepatitis B
Upaya pencegahan hepatitis B bersifat pencegahan umum dan pencegahan khusus. Pencegahan sebaiknya diketahui dan dilakukan oleh seluruh tenaga kesehatan dan masyarakat. Pencegahan umum meliputi:
- Pemeriksaan skrining terhadap calon donor darah.
- Sterilisasi berbagai alat kesehatan.
- Protokol khusus untuk membuang alat kesehatan bekas pakai seperti jarum suntik.
- Memakai alat pelindung diri seperti sarung tangan.
- Menghindari berbagai perilaku berisiko penularan, seperti mengetahui bagaimana melakukan hubungan seksual dengan aman, penggunaan jarum suntik sekali pakai, pencegahan kontak melalui luka kecil seperti melalui pisau cukur atau sikat gigi atau sisir, dan menutup luka bila perlu.
Pencegahan khusus hepatitis B
Pencegahan khusus meliputi pemberian imunisasi hepatitis B aktif maupun pasif. Saat ini di Indonesia terdapat program tripel eliminasi yang mencakup pemeriksaan skrining ibu hamil untuk hepatitis B, sifilis, dan HIV. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan untuk pada setiap kehamilan, sehingga ibu yang sedang dalam kehamilan kedua pun disarankan untuk tetap memeriksa skrining tripel eliminasi ini.
Apabila diketahui bahwa ibu terinfeksi hepatitis B, maka bayi yang lahir harus segera diberikan imunisasi hepatitis B yang dibarengi dengan pemberian imunoglobulin hepatitis B sebelum berusia 12 jam. Imunisasi hepatitis B diberikan kepada semua bayi baru lahir tanpa memandang status infeksi ibu. Imunisasi pada bayi baru lahir ini sebaiknya diberikan sebelum bayi berusia 24 jam, sesuai dengan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2020.
Pada kondisi khusus seperti bayi lahir prematur atau berat badan lahir sangat rendah atau imunisasi belum diberikan dengan alasan apa pun, sebaiknya orang tua segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk melengkapi pemberian imunisasi hepatitis. Setelah itu, imunisasi hepatitis B diberikan pada usia 2, 3, 4, dan 18 bulan bersama dengan pemberian imunisasi DTP.
Saat ini, IDAI telah menerbitkan Informasi Vaksin Untuk Orangtua (IVO), yang selengkapnya dapat dibaca pada tautan berikut. Ketahui informasi seputar tumbuh kembang anak hingga MPASI dengan mengikuti Instagram @official.primaku dan baca artikel lainnya lewat aplikasi PrimaKu. Jangan lupa lengkapi imunisasi anak sesuai usia, ya!
Sumber foto: Pexels
Referensi:
Satuan Tugas Imunisasi IDAI. Jadwal Imunisasi Anak Umur 0-18 Tahun Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia Tahun 2020. Sari Pediatri. 2020;22(4):252-60.
https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/informasi-vaksin-untuk-orangtua-ivo
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.