Hidrasi Sehat Mengurangi Risiko Obesitas Pada Anak
Author:
Topik: Hydration for Health, Hidrasi Anak, Obesitas, PrimaKu
Narasumber: dr. Titis Prawitasari, Sp.A(K)
Hidrasi sehat adalah jumlah atau volume air yang cukup sesuai kebutuhan untuk hidup sehat. Terjadinya dehidrasi dapat mengakibatkan berbagai masalah bagi tubuh dan berpengaruh terhadap kesehatan anak misalnya menganggu metabolisme tubuh sehingga meningkatkan risiko terjadinya obesitas pada anak.
Obesitas anak merupakan epidemi global. Berdasarkan data UNICEF, WHO dan World Bank pada laporannya di tahun 2018, prevalensi overweight atau kelebihan berat badan pada anak usia di bawah 5 tahun (balita) di seluruh dunia diperkirakan mencapai 38 juta anak atau sekitar 5,6% dari jumlah total populasi. Sekitar 17 juta di antaranya dialami oleh anak-anak yang berada di wilayah Asia.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar selama 10 tahun terakhir, terdapat sedikit penurunan prevalensi overweight dan obesitas pada balita, yaitu dari 11,9% pada tahun 2013 menjadi 8,0% pada 2018. Sedangkan obesitas pada anak di atas 15 tahun justru meningkat hampir dua kali lipat dalam kurun waktu 2007-2018. Walaupun hasil ini harus diartikan dengan hati-hati, mengingat data yang ada merupakan gabungan antara data anak dan dewasa.
Pengaruh Obesitas pada Anak
Pertambahan berat badan yang berlebihan pada masa kanak-kanak merupakan masalah bagi kesehatan karena dapat menetap hingga dewasa kelak. Disisi lain perilaku dan gaya hidup sehat dengan membiasakan pemberian makanan yang sehat serta konsumsi air minum yang cukup merupakan salah satu tindakan kunci untuk pencegahan obesitas.
Muckelbauer, dkk menunjukkan bahwa program hidrasi sehat di sekolah dasar, dengan meningkatkan penyediaan failitas akses air minum di sekolah dan juga pemberian edukasi tentang hidrasi sehat merupakan strategi yang efisien untuk menurunkan risiko kelebihan berat badan sebesar 31% di kelompok yang diteliti.
Dampak jangka panjang obesitas sering dikaitkan dengan terjadinya penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi serta penyakit metabolik lainnya
Konsumsi Air Penting untuk Mencegah Obesitas Anak
Salah satu faktor penyebab obesitas pada anak adalah pola makan atau minum yang tidak sehat seperti makanan atau minuman dengan kalori yang berlebihan, tinggi kandungan lemak jenuh dan minuman tinggi gula yang apabila dikonsumsi terlalu sering akan menyebabkan obesitas pada anak.
Beberapa studi membuktikan bahwa konsumsi minuman non-kalori yaitu air putih memberikan beberapa manfaat seperti:
- Mengurangi penambahan berat badan.
- Meningkatkan oksidasi lemak dan memberi rasa kenyang.
- Mencegah anak memilih minuman lain yang tinggi kalori.
Berapa Jumlah Air Minum yang Dibutuhkan Anak Setiap Harinya?
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2019 adalah sebagai berikut :
- Usia 1-3 tahun: 920 ml atau sekitar 4-5 gelas per hari
- Usia 4-6 tahun: 1160 atau sekitar 6 gelas per hari
- Usia 7-12 tahun: 1320 ml atau sekitar 7 gelas per hari
Kebutuhan di atas adalah kebutuhan cairan minimal dari minuman, dan bisa lebih tergantung dari aktivitas, iklim, kondisi tubuh, dll.
Menentukan Air Minum yang Berkualitas
Selain memperhatikan jumlah air yang dikonsumsi, pemilihan sumber air minum yang berkualitas untuk mendukung hidrasi sehat pada anak juga sangat penting.
Berdasarkan syarat yang ditetapkan dalam Permenkes no. 492 tahun 2010, ciri air minum yang baik adalah: tidak berbau, tidak berwarna (jernih), tidak berasa, dan tidak mengandung zat berbahaya bagi tubuh.
Orangtua sangat besar peranannya untuk menjamin sumber air minum untuk anak sudah sesuai dengan persyaratan di atas serta berkualitas
Tips Hidrasi Sehat untuk Mengurangi Risiko Obesitas
a. Pola makan seimbang:
- Menu makanan sesuai anjuran usia.
- Hindari makanan/minuman yang mengandung kadar gula yang tinggi.
b. Cukupi hidrasi sehat dengan mengonsumsi air minum secara rutin:
- 1-3 tahun: 5 gelas
- 4-6 tahun: 6 gelas
- 7-12 tahun: 7 gelas
Untuk mendukung anak supaya minum dapat diberikan botol minuman berkarakter yang menarik dan lucu, sehingga membuat anak lebih tertarik.
c. Mendorong anak untuk selalu beraktivitas dan bergerak sesuai usianya:
- Berolahraga
- Bermain
- Membantu kegiatan Ibu
Batasi dan ingatkan jika anak duduk dan bermain gadget terlalu lama serta pastikan anak memiliki waktu tidur yang cukup.
Referensi:
- Pardede, S., Hardinsyah, Santoso, B., & Siregar, P. (2019). Hidrasi Sehat. Centra Communications.
- Rosinger AY, Bethancourt H, Francis LA. Association of Caloric Intake From Sugar-Sweetened Beverages With Water Intake Among US Children and Young Adults in the 2011-2016 National Health and Nutrition Examination Survey. JAMA Pediatr. 2019; 173(6):602-604.
- Benton, et al. The Effect of the Consumption of Water on the Memory and Attention of Children. 2009.
- Edmonds, et al. Should Children Drink More Water? The Effects of Drinking Water on Cognition on Children. 2009.
- Khan, et al. A 4-d Water Intake Intervention Increases Hydration and Cognitive Flexibility among Preadolescent Children. 2019
- US Department of Health and Human Services, US Department of Agriculture. 2015-2020 Dietary Guidelines for Americans. 8th ed. http://health.gov/dietaryguidelines/2015/guidelines/. Published December 2015. Accessed September 15, 2018.
- Malik VS, Popkin BM, Bray GA, Després J-P, Hu FB. Sugar-sweetened beverages, obesity, type 2 diabetes mellitus, and cardiovascular disease risk. Circulation. 2010;121(11):1356-1364. doi:10.1161/CIRCULATIONAHA.109.876185
- Wang YC, Ludwig DS, Sonneville K, Gortmaker SL. Impact of change in sweetened caloric beverage consumption on energy intake among children and adolescents. Arch Pediatr Adolesc Med. 2009;163(4):336-343. doi:10.1001/archpediatrics.2009.23
- Schwartz AE, Leardo M, Aneja S, Elbel B. Effect of a school-based water intervention on child body mass index and obesity. JAMA Pediatr. 2016;170(3):220-226. doi:10.1001/jamapediatrics.2015.3778
- National Center for Health Statistics. National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES): MEC In-Person Dietary Interviewers Procedures Manual. https://wwwn.cdc.gov/nchs/data/nhanes/2015-2016/manuals/2016_MEC_In-Person_Dietary_Interviewers_Procedu res_Manual.pdf. Published January 2016. Accessed September 1, 2018.
- Gibson RS. Principles of Nutritional Assessment. New York, NY: Oxford University Press; 2005.
- Rosinger A, Herrick K, Gahche J, Park S. Sugar-sweetened beverage consumption among US youth, 2011-2014. National Center for Health Statistics Data Brief 271. https://www.cdc.gov/nchs/data/databriefs/db271.pdf. Published January 2017. Accessed September 15, 2018.
- Idai.co.id.’Kebutuhan air pada anak’. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kebutuhan-air-pada-anak. 26 oktober 2016.25 Sept 2020.
- Permenkes Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010
- Permenkes Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia.
- de Onis M, Blossner M, Borghi E. Global prevalence and trends of overweight and obesity among preschool children. Am J Clin Nutr. 2010;92(5):1257-1264.
- Muckelbauer R, Barbosa CL, Mittag T, Burkhardt K, Mikelaishvili N, Muller-Nordhorn J. Association between water consumption and body weight outcomes in children and adolescents: A systematic review. Obesity. 2014;22(12):2462-2475
- Malik VS, Hu FB. Sugar-Sweetened Beverages and Cardiometabolic Health: An Update of the Evidence. Nutrients. 2019;11(8),1840.
- Liang Y, Hou D, Zhao X, Wang L, Hu Y, Liu J, Cheng H, et al. Childhood obesity affects adult metabolic syndrome and diabetes. Endocrine. 2015;50(1):87-92
- Leung CW, DiMatteo SG, Gosliner WA, Ritchie LD. Sugar-Sweetened Beverage and Water Intake in Relation to Diet Quality in U.S. Children. Am J Prev Med. 2018;54(3):394-402.
------
Artikel ini diproduksi sebagai bentuk kerjasama PrimaKu bersama Hydration for Health. Untuk informasi lebih lanjut mengenai pengaruh air di kesehatan, kunjungi halaman www.hydrationforhealth.com.