Ini Dampaknya Jika BB Seret Tidak Segera Ditangani
Author: Fitri Permata
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: BB Seret, Berat Badan
Setiap orang tua pasti ingin berat badan (BB) buah hatinya bertambah sesuai dengan kurva pertumbuhan. Namun di sisi lain, BB seret menjadi salah satu permasalahan yang kerap dialami oleh anak-anak. Penanganan BB seret perlu segera ditangani agar tidak berdampak buruk. Oleh karena itu, mari kita bahas mengenai dampak berat badan seret jika dibiarkan.
Dampak BB Seret
Kenaikan berat badan merupakan parameter yang paling sensitif untuk memantau pertumbuhan seorang anak. Umumnya sebelum menjadi stunting, seorang anak akan mengalami weight faltering (BB seret) terlebih dahulu, yang kemudian memengaruhi status gizinya, misalnya dari gizi baik menjadi gizi kurang atau gizi buruk, dan kemudian laju pertambahan Panjang badannya akan terdampak. Kenaikan BB yang tidak adekuat dapat merupakan salah satu indikator tidak tercukupinya nutrisi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh.
Kondisi ini akan memengaruhi seluruh organ di tubuh anak, termasuk tulang, otot, otak, dan sistem kekebalan tubuhnya. Seorang anak yang mengalami malnutrisi dapat lebih rentan terhadap berbagai penyakit infeksi karena sistem kekebalan tubuh yang menurun. Hal ini akan berujung pada semakin buruknya asupan anak, terutama saat sakit, dan hambatan penyerapan berbagai mikronutrien, yang kemudian akan semakin mempengaruhi status gizi anak. Anak dengan malnutrisi lebih sering mengalami infeksi kronik atau infeksi berulang. Jika hal ini tidak diatasi secara adekuat maka akan menjadi siklus yang tidak berkesudahan dan menghambat pertumbuhan fisik anak (stunting).
Selain hambatan pertumbuhan fisik, perkembangan anak juga akan terdampak apabila BB yang tidak naik ini disebabkan oleh malnutrisi kronik. Otak berkembang secara pesat dalam 2-3 tahun pertama kehidupan. Baik nutrisi maupun stimulasi yang tepat diperlukan agar perkembangan dan pertumbuhan otak optimal.
Cara Mengidentifikasi Tanda BB Seret pada Anak
Pastikan kenaikan BB sesuai dengan kurva pertumbuhan (arah garis sejajar kurva) meskipun tidak selalu harus di garis hijau. Pada anak yang mengalami pertumbuhan janin terhambat saat di kandungan maka pemantauan sebaiknya dilakukan dengan berkonsultasi dengan spesialis anak untuk target berat badan serta kejar tumbuh agar tidak terjadi hambatan pertumbuhan di luar kandungan maupun risiko obesitas di kemudian hari.
Berkonsultasilah dengan dokter spesialis anak untuk menentukan penyebab BB seret. Hal ini dapat berupa kurangnya asupan, peningkatan kebutuhan, maupun gangguan penyerapan. Tata laksana akan bergantung pada penyebabnya.
Referensi:
- Pedoman pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Dasar. Kementrian kesehatan 2022.
- Homan GJ. Failure to Thrive: A Practical Guide. Am Fam Physician. 2016 Aug 15;94(4):295-9.