Kiat Mengatasi Tersedak pada Anak
Author:
Topik: bayi, Pra-sekolah, Sekolah
KIAT MENGATASI TERSEDAK PADA ANAK
Setiap anak pasti pernah mengalami tersedak, dan paling sering dialami oleh anak-anak pada masa balita di saat mereka masih senang bereksplorasi. Anak mengalami tersedak karena ada benda asing yang masuk ke saluran napas. Benda asing tersebut dapat berupa makanan, minuman, muntahan atau bahkan air liur. Makanan berukuran kecil, seperti kacang, atau benda berukuran kecil, seperti koin merupakan benda yang sering menyebabkan anak tersedak. Pada anak perempuan yang usianya lebih besar dan memakai jilbab, peniti dan jarum pentul sering kali tertelan dan dapat menyebabkan tersedak.
Bagaimana orang tua dapat mengenali bahwa anaknya sedang tersedak?
Mengenali tersedak dengan melihat tanda-tanda yang berhubungan dengan sumbatan pada saluran napas, seperti perubahan pola pernapasan, sesak napas, batuk-batuk, atau muntah. Tanda-tanda tersebut bisa terjadi secara tiba-tiba, pada anak yang tadinya baik-baik saja, kemudian menjadi sulit bernapas, atau batuk terus menerus.
Apa saja bahayanya?
Gangguan pada saluran napas berhubungan dengan kecukupan oksigen pada anak. Bila terjadi sumbatan pada saluran napas, oksigenasi yang dimiliki oleh anak tersebut menjadi tidak cukup. Salah satu organ yang sensitif terhadap kurangnya kadar oksigen dalam tubuh adalah otak. Bila otak kekurangan oksigen dapat mengakibatkan fungsinya terganggu dan kesadaran anak menurun. Bila tidak tertangani, bisa saja mengakibatkan kematian. Apakah bahaya tersebut muncul seketika saat anak tersedak? Kembali lagi tergantung pada derajat sumbatan saluran napas anak yang teredak. Benda asing yang menjadi penyebab anak tersedak dapat menyumbat sebagian atau seluruh saluran napas. Bila sumbatannya bersifat sebagian, proses tersebut berlangsung perlahan. Bila sumbatannya total, proses tersebut akan berlangsung cepat sekali.
Apa yang dapat dilakukan orang tua untuk pertolongan pertama?
Bila orang tua mendapati anaknya sedang tersedak, ada beberapa hal sederhana yang dapat dilakukan oleh orang tua. Pada anak sudah cukup besar dan masih kooperatif, anak perlu ditenangkan, pakaiannya dilonggarkan, dan minta anak untuk batuk, agar sumbatannya keluar. Pada anak yang lebih kecil atau muda, anak dapat diposisikan dalam posisi miring. Bila anak masih sesak dan dijumpai tanda-tanda bahaya seperti di atas, anak harus segera dibawa ke rumah sakit. Orang tua juga perlu identifikasi, kira-kira apa yang menyebabkan anak tersedak, karena informasi tersebut akan membantu dalam penanganan anak di rumah sakit.
Terdapat beberapa teknik pertolongan pertama untuk anak yang sedang tersedak, seperti: back blow, chest thrust,abdominal thrust/Heimlich Maneuver. Namun, teknik-teknik tersebut hanya boleh dilakukan oleh orang-orang yang sudah terlatih, karena bila penggunaannya tidak tepat, dapat mencederai anak itu sendiri. Teknik back blow, teknik mengatasi tersedak dengan menepuk punggung, sebenarnya merupakan teknik yang sederhana, tetapi hanya dapat dilakukan bila anak sadar dan dapat melakukan batuk yang efektif.
Untuk menghindari tersedak, pertama-tama orang tua perlu mengetahui apa yang dapat membuat anak tersedak terlebih dahulu. Anak pada usia yang senang bereksplorasi membutuhkan pengawasan dari orang tua, supaya tidak tertelan berbagai benda yang dapat menyebabkan tersedak. Saat makan, sebaiknya anak tidak sambil bermain-main atau berbicara. Pada anak yang masih bayi, setelah minum, anak perlu disendawakan. Tidak ada makanan yang perlu dihindari, asal disesuaikan dengan usia anak.
Perlukah dirawat? Anak yang mengalami tersedak perlu diobsevasi di ruang rawat inap bila terdapat gangguan bernapas yang menetap. Lama atau tidaknya tergantung seberapa beratnya sumbatan pada saluran napas dan jenis benda asing yang menyumbat. Bila benda asing berupa benda padat, biasanya perlu dikeluarkan dengan alat, seperti bronkoskopi. Namun, bila benda asingnya berbentuk cair, biasanya memerlukan waktu penyembuhan yang lebih lama.
Apakah tersedak berulang-ulang berhubungan dengan penyakit tertentu?
Tersedak berhubungan dengan koordinasi proses menelan dan bernapas. Pada bayi dengan gangguan perkembangan terkadang dapat dijumpai gangguan pada proses-proses itu, sehingga bayi tersebut rentan mengalami tersedak. Selain itu, bayi dengan kelainan bawaan seperti sumbing pada langit-langit mulut (palatum) juga rentan tersedak. Bayi-bayi dengan gangguan reflex menelan dan kelainan yang disebutkan di atas, biasanya memerlukan pemasangan sonde selama proses terapi, untuk mencegah tersedak berulang, disamping terapi lain untuk mengatasi penyebab tersedak berulang. Bila bayi atau anak mengalami tersedak berulang, dapat dikonsultasikan ke Dokter Spesialis Anak.
Penulis : Dr. Anthony Christian Darmawan
Reviewer : DR.Dr.Rismala Dewi,Sp.A(K)
Ikatan Dokter Anak Indonesia
Berdasarkan wawancara dengan Dr. dr. Rismala Dewi Sp.A(K) pada tanggal 8 Juni 2016