New Parent Wajib Tahu, Ini Cara Menjemur Bayi dengan Tepat
Author: Annasya
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Menjemur Bayi, Tips, New Parent, Bayi Newborn
Kegiatan berjemur pada bayi baru lahir merupakan salah satu hal yang sering dilakukan orangtua baru. Namun, menjemur bayi tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Ada beberapa cara yang perlu MomDad ketahui mengenai cara menjemur bayi. Yuk, simak ulasan lebih lengkapnya di bawah ini!
Manfaat dan risiko terpapar sinar matahari
Di pertengahan abad ke-19, sinar matahari diketahui memiliki efek terapeutik untuk penyakit Rakitis atau kelainan tulang karena kekurangan vitamin D, kalsium, atau fosfat. Lalu, pada tahun 1958, sinar matahari pertama kalinya digunakan untuk terapi Ikterus Neonatorum atau bayi kuning. Hal ini dikarenakan menjemur bayi di dalam ruangan dan tidak langsung terkena sinar matahari selama 10 menit sebanyak 2 kali sehari dipercaya mampu membantu untuk terapi Ikterus Neonatorum yang tergolong ringan.
Namun, saat kejadian kanker kulit pada tahun 1940 meningkat dan menjadi epidemik pada tahun 1970, para ilmuwan sadar akan dampak negatif dari sinar matahari. Disebutkan dalam banyak artikel bahwa paparan sinar matahari pada bayi bisa meningkatkan risiko berkembangnya melanoma serta jenis kanker lainnya pada usia lanjut. Menentukan risiko kanker kulit bisa dilihat dari seberapa dini usia saat mulai terkena paparan sinar matahari dibandingkan total paparan sinar matahari. Maka dari itu, penting bagi MomDad untuk melakukan perlindungan terhadap sinar matahari terutama pada bayi guna mengurangi risiko terkena kanker kulit.
Tips menangani bayi kuning
Untuk saat ini, pilihan terapi utama yang bisa dilakukan untuk penanganan bayi kuning yaitu dengan fototerapi menggunakan lampu khusus, bukan dengan menjemur bayi. Namun, memang tidak bisa dipungkiri bahwa sinar matahari juga sangat penting untuk sintesis vitamin D pada kulit. Sintesis vitamin D ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya yaitu umur, pigmentasi kulit, luas permukaan kulit yang terpapar serta waktu terpapar sinar matahari. Untuk meningkatkan konsentrasi vitamin D, dibutuhkan setidaknya 20% dari luas permukaan kulit yang terpapar sinar matahari.
Selain itu, beberapa penulis juga menganjurkan ‘sensible sun exposure’ untuk menjaga konsentrasi vitamin D yang memadai yaitu paparan sinar matahari terhadap kedua tangan dan kaki selama 5-30 menit antara pukul 10 pagi dan 4 sore, sebanyak 2 kali sehari. Si Kecil perlu terpapar radiasi ultraviolet B tingkat rendah agar dapat memproduksi vitamin D.
Cara menjemur bayi yang tepat
Ada beberapa anjurnan yang bisa MomDad lakukan untuk menjemur bayi dengan tepat, di antaranya:
- Memakaikan baju, topi, dan tabir surya sebelum menjemur bayi untuk meminimalisir paparan cahaya matahari.
- Memakai tabir surya dengan SPF 15 atau lebih dan lakukan pemakaian ulang setiap 2 jam atau setelah berkeringat.
- Cari tahu informasi yang cukup mengenai paparan sinar matahari yang aman jika si Kecil beresiko tinggi terkena melanoma. Anak yang beresiko tinggi terkena melanoma antara lain yaitu memiliki muka berbintik atau freckles, kulit putih, dan mempunyai riwayat melanoma pada keluarga.
- Hindari paparan sinar matahari langsung jika si Kecil berusia kurang dari 6 bulan dan selalu gunakan pakaian serta topi untuk melindungi kulit.
- Untuk bayi usia kurang dari 6 bulan, berikan tabir surya pada kulit yang terpapar saja apabila sinar matahari tidak dapat dihindari.
- Batasi pemakaian tabir surya pada bayi prematur karena stratum korneum atau lapisan kulit terluarnya lebih tipis sehingga dapat menyerap lebih banyak tabir surya.
Itulah penjelasan mengenai cara menjemur bayi yang bisa dilakukan. Dengan menerapkan rekomendasi yang sudah disebutkan di atas, MomDad dapat menghindari resiko si Kecil terpapar kanker kulit.
Apabila mau share informasi atau pertanyaan seputar tumbuh kembang bersama orang tua lainnya, MomDad dapat mengunjungi di Forum Tumbuh Kembang! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.
Sumber foto: Freepik
Daftar Pustaka
- Roelandts R. The history of phototherapy: Something new under the sun?J Am Acad Dermatol. 2002, 46:926-30.
- Albert MR, Ostheimer KG. The evolution of current medical and popular attitudes toward ultraviolet light exposure: Part 1. J Am Acad Dermatol. 2002, 47:930-37.
- Newman BY. The sun tan myth. Optometry. 2000, 71(11):
- Albert MR, Ostheimer KG, The evolution of current medical and popular attitudes toward ultraviolet light exposure: Part 2. J Am Acad Dermatol 2003, 48:909-18.
- Aladag N, Filiz T M. Parents' knowledge and behaviour concerning sunning their babies; a cross-sectional, descriptive study. BMC Pediatrics. 2006, 6:27
- Johnston RV, Anderson JN, Prentice C: Is sunlight an effective treatment for infants with jaundice?. MJA. 2003, 178:
- E medicine [homepage on the Internet]: Newborn Jaundice. [http://www.emedicinehealth.com/articles/10101-6.asp]. [updated 2005 Aug 10], [cited 2015 May 20].
- Lowe JB, McDermott LJ, Stanton WR, Calavarino A, Balanda KP, McWhirter B: Behaviour of caregivers to protect their infants from exposure to the sun in Queensland, Australia. Health Education Research. 2002, 17:405-14.
- Stanton WR, Chakma B, O'Riordan DL, Eyeson-Annan M: Sun expo- sure and primary prevention of skin cancer for infants and young children during autumn/winter. Aust NZJ Public Health. 2002, 24:178-84.
- Scerri L, Aquilina S, Gauci AA, Dalmas M: Sun awareness and sun protection practices in Malta. JEADV 2002, 16:47-52.
- Beech JR, Sheehan E, Barraclough S: Attitudes toward health risks and sunbathing behaviour. The Journal of Psychology. 1996, 130:669-77.
- Dixon H, Borland R, Hill D: Sun protection and sunburn in Pri- mary school children: The influence of age, gender, and coloring. Preventive Medicine. 1999, 28:119-30.
- Rodrique JR: Promoting healthier behaviours, attitudes, and beliefs toward sun exposure in parents of young children. Journal of Consulting and Clinical Psychology. 1996, 64:1431-34.
- Gartner LM, Greer FR: The Section on Breastfeeding and Com- mittee on Nutrition. Prevention of rickets and vitamin D deficiency: New guidelines for vitamin D intake. Pediatrics. 2003, 111:908-10.
- American Academy of Pediatrics Provisional Committee for Quality Improvement and Subcommittee on Hyperbilirubinaemia: Practice Parameter: Management of Hyperbilirubinemia in the Healthy Term Newborn. Pediatrics. 1994, 94:558-65.
- Ministry of Health, New Zealand. Companion Statement on Vitamin D and Sun Exposure in Pregnancy and Infancy in New Zealand. 2013.
- Holick MF. Vitamin D: a millenium perspective. J Cell Biochem. 2003;88:296 –307.
- Holick MF. Vitamin D deficiency. N Engl J Med. 2007;357(3):266 –81
- American Academy of Pediatrics, Council on Environmental Health and Section on Dermatology. Policy Statement - Ultraviolet Radiation: A Hazard to Children and Adolescents. Pediatrics. 2011;127:588–97.
- [http://www.cancer.org/docroot/MED/content/MED_2_1X_American_Cancer_ Society_Responds_toReport_on_Sunscreens_and_Melanoma.asp]. [cited 2015 May 20].
- [http://www.epa.gov/cgi-bin/epaprintonly.cgi]. [cited 2015 May 20].
- [http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs271/en/]. [cited 2015 May 20].
- [http://www.aad.org/public/Publications/pamphlets/SunProtection Children.htm]. [cited 2015 May 20].
Penulis:
- R. Adhi Teguh P. Iskandar (Ikatan Dokter Anak Indonesia)
- Francisca Bunjamin