primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Ngeces Berlebihan Bisa Membahayakan Bayi? Ketahui Faktanya di Sini!

Author: Radhita Rara

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso Sp.A

Topik: Kesehatan Bayi, Air Liur

Bayi yang ngeces rasanya sudah umum ditemukan. Bayi yang mengeluarkan air liur sudah wajar karena kelenjar air liur sudah aktif sejak ia di dalam rahim. Namun, memang kerja kelenjar tersebut sangat aktif pada beberapa bulan pertama.

Karena bayi belum bisa menelan semua semua air liur yang diproduksi, alhasil ia akan lebih banyak mengeluarkannya. Normal saja bagi bayi yang ngeces, namun ada beberapa kondisi gangguan kesehatan pada bayi yang disertai gejala ngeces dan gejala lain. Bagaimana mengetahuinya? Yuk, simak penjelasan berikut inI!

Batas usia bayi mengalami ngeces

istockphoto-93350594-612x612.jpg

Air liur berlebihan merupakan gejala yang normal sampai bayi berusia 2 tahun. Gejala ngeces pada umumnya akan tampak semakin jelas pada usia 3-6 bulan. Ngeces akan membaik dengan sendirinya karena kemampuan bayi dalam proses menelan dan kontrol terhadap pengeluaran air liur akan menjadi semakin sempurna seiring dengan bertambahnya usia. 

Ngeces merupakan proses keluarnya air ludah dari mulut tanpa kita sadari. Pada masa pertumbuhan gigi ngeces menjadi lebih banyak karena peningkatan produksi air liur ini dapat membuat gusi bayi lebih nyaman. 

Bayi ngeces secara berlebihan

istockphoto-92395506-612x612.jpg

Produksi air liur berlebih dan ketidakmampuan bayi untuk mengontrolnya berisiko menimbulkan tersedak dan pneumonia aspirasi (radang paru karena tersedak). Ngeces yang berlebihan juga mengganggu penampilan sehari-hari.

Ngeces berlebihan dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan produksi dan kontrol pengeluaran air liur, misalnya pada kondisi medis tertentu yang melibatkan kelemahan/kelumpuhan otot-otot wajah sehingga kontrol terhadap pengeluaran air liur terganggu, seperti misalnya pada penderita palsi serebral. Refluks asam lambung ternyata juga dapat menyebabkan ngeces berlebihan, begitu pula konsumsi berlebihan obat-obatan tertentu, 

Dampak air liur bayi pada kulit jika tidak segera dibersihkan

istockphoto-908956618-612x612.jpg

Ruam yang timbul akibat air liur sering disebut sebagai drool rash dan ditandai dengan bercak kemerahan, kadang tampak disertai tonjolan kemerahan, serta dapat tampak kering dan pecah-pecah. Umumnya dijumpai pada area dagu, leher, dan dada tempat kontak dengan air liur. Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan celemek bayi yang lembut dan diganti berkala, atau dengan melap wajah bayi menggunakan handuk lembut dan air bersih, kemudian dikeringkan. Hindari menggosok atau menggaruk area ruam. 

Pada dasarnya ngeces merupakan hal yang normal, namun kalau ngecesnya berlebihan seperti yang dijelaskan di atas, sebaiknya MomDad perlu waspada, ya. Terlebih jika hal ini membuat si Kecil susah bernapas. Segeralah membawanya ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar kesehatan si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!

Sumber foto: ​Freepik

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: