Bayi Usia 15 Bulan Masih Ngeces, Normalkah?
Author: Annasya
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Ngeces, Air Liur
Ngeces adalah hal normal yang terjadi pada bayi dan bukan merupakan kondisi yang mengkhawatirkan. Tetapi, kalau bayi berusia 15 bulan masih ngeces, apakah hal tersebut normal? Kondisi bayi yang masih ngeces meskipun sudah di atas 2 tahun dapat dikatakan tidak normal. Air liur berlebih merupakan gejala yang normal sampai bayi berusia 2 tahun [1]. Umumnya, hal ini menjadi semakin jelas di usia 3-6 bulan. Nah, kemampuan bayi dalam proses menelan dan kontrol terhadap pengeluaran air ludah ini akan menjadi sempurna seiring bertambahnya usia.
Bayi yang ngeces berlebihan dapat berkaitan dengan berbagai penyakit, diantaranya gangguan otak yang menyebabkan control neuromuscular yang buruk, terutama otot yang berada di area mulut dan tenggorokan serta menyebabkan gangguan menelan ludah dan ngeces berlebihan. Sekresi air liur berlebihan juga dapat dijumpai pada anak dengan palsi serebral. Studi menunjukkan 58% anak dengan cerebral palsy juga mengalami ngeces berlebihan.
Selain itu, kondisi lain yang menyebabkan gangguan motoric control area mulut dan tenggorokan diantaranya stroke, trauma otak, hingga abnormalitas perkembangan otak.
Gangguan anatomis juga dapat menyebabkan ngeces berlebihan, misalnya pada kondisi lidah besar, malformasi rahang dan tenggorok, gangguan gigi, celah lidah, langit-langit atau laring.
Ngeces juga dapat disebabkan oleh produksi saliva berlebihan (bukan ketidakmampuan menelan saliva), yang merupakan akibat dari kondisi neurologis, serta respiratori dan efek samping obat-obatan tertentu [2].
Penyebab lain dari bayi usia 15 bulan yang masih ngeces yaitu infeksi area gigi dan mulut, misalnya gingivostomatitis yang dapat menyebabkan ngeces berlebihan akibat peningkatan sekresi saliva atau karena ketidakmampuan menelan ludah misalnya akibat nyeri pada tonsilofaringitis [1].
MomDad perlu berkonsultasi dengan dokter apabila si Kecil ngeces hingga terlihat kesusahan untuk menelan agar bisa mengetahui apa penyebabnya dan diatasi dengan tepat.
Referensi:
1. Leung AK, Kao CP. Drooling in children. Paediatr Child Health. 1999 Sep;4(6):406-11. doi: 10.1093/pch/4.6.406. PMID: 20212951; PMCID: PMC2827743.
2. WebMD. (n.d.). What to Know About Excessive Drooling in Children. Diakses dari https://www.webmd.com/children/what-to-know-excessive-drooling-children