
Ribuan Anak Kena Keracunan dari Makanan Akibat Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Author: dr. Afiah Salsabila
1 Okt 2025
Topik: Berita, Keracunan Makanan, Makan Bergizi Gratis
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaksanakan di beberapa daerah di Indonesia kini menghadapi masalah serius setelah terjadinya keracunan massal pada ribuan anak. Kejadian ini menjadi perhatian besar setelah lebih dari 1.300 anak di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat dan lebih dari 600 anak di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dalam program tersebut. Pemerintah setempat dan instansi terkait segera mengambil tindakan dengan menyediakan perawatan medis untuk korban dan melakukan investigasi menyeluruh terhadap penyebab keracunan.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, dalam konferensi pers menyatakan bahwa pemerintah tengah melakukan langkah-langkah strategis untuk memperbaiki sistem dan tata kelola program MBG, termasuk menutup sementara Satuan Penyedia Pangan Gizi (SPPG) yang terindikasi bermasalah. Seluruh lokasi yang terdampak akan menjalani evaluasi dan investigasi lebih lanjut untuk memastikan kualitas makanan yang disajikan.
Penyebab Keracunan
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah di Jawa Barat, dua jenis bakteri ditemukan sebagai penyebab utama keracunan. Pertama, ditemukan bakteri Salmonella, yang sering kali dikaitkan dengan makanan tinggi protein seperti daging, unggas, dan telur. Kedua, ditemukan Bacillus cereus, yang biasa terkait dengan penyimpanan nasi yang tidak tepat atau kurang higienis. Kedua bakteri ini dikenal dapat menyebabkan keracunan makanan jika tidak ditangani dengan baik dalam proses penyajian atau penyimpanan makanan. Menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama, mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, jenis-jenis bakteri ini menjadi indikator penting dalam penilaian keracunan makanan.
Langkah Selanjutnya
Pemerintah telah menyebutkan sejumlah langkah perbaikan untuk mencegah kejadian serupa terulang. Beberapa langkah tersebut antara lain:
- Menutup sementara SPPG yang terindikasi bermasalah dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kualitas penyediaan makanan.
- Melakukan evaluasi disiplin, kualitas, dan kompetensi juru masak di seluruh SPPG (tidak hanya lokasi terdampak).
- Melakukan perbaikan sanitas yang meliputi peningkatan kualitas air dan pengelolaan limbah dengan pengawasan nasional.
- Mewajibkan setiap SPPG memiliki Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS) sebagai syarat mutlak, bukan lagi sekadar administratif.
- Meningkatkan keterlibatan lintas sektor kementerian, lembaga, pemda, dan pemangku kepentingan aktif dalam proses perbaikan.
Kasus keracunan massal ini menekankan pentingnya pemantauan menyeluruh pada setiap tahapan pelaksanaan program MBG, mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses penyimpanan dan penyajian makanan. Kontaminasi bakteri diduga menjadi salah satu faktor penyebab, yang kemungkinan terkait dengan aspek kebersihan, khususnya pada penyimpanan nasi dan pengolahan makanan yang belum sesuai standar.
Seiring dengan meningkatnya jumlah peserta program MBG, diperlukan upaya berkelanjutan untuk memperkuat sistem distribusi makanan bergizi yang aman bagi masyarakat. Hal ini juga menunjukkan pentingnya memastikan standar hygiene dan sanitasi tetap terjaga di setiap titik penyedia makanan.
Berdasarkan press release yang dapat diakses di https://kemkes.go.id/, pemerintah tengah berkomitmen untuk memastikan seluruh proses program MBG berjalan dengan aman, bergizi, dan tanpa adanya potensi bahaya bagi masyarakat, terutama anak-anak yang menjadi sasaran utama program ini.
Referensi:
- https://news.detik.com/berita/d-8135037/terungkap-bakteri-biang-kerok-keracunan-mbg-di-bandung-barat
- https://kemkes.go.id/id/pemerintah-perkuat-tata-kelola-program-mbg-keselamatan-anak-jadi-prioritas
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20250930190525-20-1279437/puluhan-siswa-kadungora-garut-keracunan-mbg-guru-pencicip-jadi-korban
- https://www.cnbcindonesia.com/news/20250927183031-4-670745/hasil-lab-keluar-eks-direktur-who-ungkap-penyebab-keracunan-di-mbg