Meta PixelRSUD Pratama Nias Barat Naik Kelas ke Tipe C, Siap Tangani 5 Penyakit Paling Mematikan di Wilayah 3T<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

RSUD Pratama Nias Barat Naik Kelas ke Tipe C, Siap Tangani 5 Penyakit Paling Mematikan di Wilayah 3T

Author: Editorial PrimaPro

20 Jul 2025

Topik: Berita, Rumah Sakit, Nias, KEMENKES

Nias Barat, 11 Juli 2025 — Pemerintah terus memperkuat sistem layanan kesehatan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Salah satu langkah nyatanya adalah peningkatan kelas RSUD Pratama Nias Barat dari tipe D menjadi tipe C, yang ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin bersama Wakil Gubernur Sumatera Utara Surya, Jumat (11/7), di Desa Onolimbu, Kecamatan Lahomi, Kabupaten Nias Barat.

Peningkatan status ini menjadi bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), kebijakan prioritas nasional untuk mempercepat pemerataan akses layanan kesehatan berkualitas di seluruh Indonesia, khususnya wilayah 3T. Gedung baru RSUD akan dibangun setinggi tiga lantai dan dilengkapi fasilitas layanan dasar seperti Instalasi Gawat Darurat (IGD), ruang rawat inap, ruang bersalin, laboratorium, dan layanan farmasi.

Menteri Kesehatan menegaskan bahwa RSUD Pratama Nias Barat harus mampu menangani lima penyebab kematian tertinggi di Indonesia, yaitu stroke, jantung, kanker, gagal ginjal, serta kematian ibu dan anak. “Kalau bisa ditangani dan diselesaikan di sini, tidak perlu dirujuk ke Gunungsitoli apalagi ke Medan yang jaraknya sangat jauh,” ujar Menkes.

Sebagai penunjang, pemerintah akan melengkapi rumah sakit dengan peralatan kesehatan seperti cathlab, CT scan, mesin hemodialisis, mamografi, laboratorium patologi anatomi, serta fasilitas kemoterapi. Tujuannya, agar masyarakat mendapatkan layanan medis komprehensif di dalam wilayahnya sendiri.

Namun, Menkes juga menyoroti tantangan klasik di daerah: minimnya dokter spesialis. Ia menyebut banyak rumah sakit daerah tidak dapat mengklaim BPJS karena belum bisa beroperasi optimal akibat kekurangan tenaga ahli. Untuk itu, pemerintah akan memperkuat sistem pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit, serta membuka jalur afirmasi bagi putra-putri daerah agar dapat menempuh pendidikan spesialis dan kembali mengabdi di wilayah asal.

“Sistem pendidikan ini ditujukan untuk pemerataan. Putra-putri daerah akan diprioritaskan dan harus diangkat menjadi PNS,” ujar Menkes kepada Kepala Daerah Nias Barat.

Menkes juga menekankan pentingnya profesionalitas dalam tata kelola rumah sakit. Ia mendorong agar direktur rumah sakit memiliki kemampuan manajerial, tidak harus berasal dari tenaga medis. Selain itu, perlu disusun masterplan dan tata ruang yang jelas agar pembangunan berjalan terarah dan berkelanjutan.

Dalam sambutan terpisah, Wakil Gubernur Sumatera Utara Surya mengapresiasi perhatian pemerintah pusat terhadap wilayah kepulauan, khususnya Nias. Ia mengungkapkan bahwa dari 207 rumah sakit di Sumut, hanya 9 yang berada di Kepulauan Nias, dan RSUD Gunungsitoli saat ini menjadi satu-satunya rumah sakit rujukan utama bagi lebih dari 962 ribu penduduk.

“Kehadiran RSUD Pratama di Nias Barat adalah solusi konkret dan harapan nyata bagi masyarakat,” tegas Surya. Ia juga menyampaikan komitmen provinsi untuk mendukung pengembangan SDM kesehatan melalui pembiayaan pendidikan spesialis bagi putra-putri daerah. “Saat ini baru 7 orang yang kami biayai, padahal kebutuhan spesialis di Nias mencapai 21 orang.”

Sementara itu, Bupati Nias Barat Eliyunus Waruwu mengungkapkan bahwa daerahnya sangat membutuhkan dukungan di bidang kesehatan. “Kami memiliki dua rumah sakit, namun belum optimal. RSUD bahkan kehilangan akreditasi pada 2024 sehingga layanan BPJS terhenti. Harapan kami, RS Pratama ini menjadi awal transformasi layanan kesehatan di Nias Barat,” ujarnya.

Ia juga menyoroti masih tingginya kasus gangguan jiwa di wilayahnya, termasuk pasien yang masih dipasung, dan menyatakan kesiapan daerah menyediakan lahan jika pemerintah pusat bersedia membangun Rumah Sakit Jiwa pertama di Kepulauan Nias.

Peletakan batu pertama ini turut dihadiri oleh jajaran Direktorat Jenderal Kemenkes RI, Forum Kepala Daerah se-Kepulauan Nias, Kepala Dinas Kesehatan Sumut Faisal Hasrimi, dan Kepala Biro Adpim Sumut Ady Putra Parlaungan. Kegiatan ini diakhiri dengan peninjauan langsung lokasi pembangunan, menandai dimulainya babak baru peningkatan akses layanan kesehatan untuk masyarakat di wilayah terluar Indonesia.


Sumber Berita:

  1. Kementerian Kesehatan RI. RSUD Naik Kelas, Masyarakat Nias Barat Tak Perlu Dirujuk Jauh. 12 Juli 2025. https://kemkes.go.id
  2. Dinas Kesehatan Sumatera Utara. Groundbreaking RSUD Pratama Nias Barat dari Tipe D ke Tipe C. 11 Juli 2025. https://dinkes.sumutprov.go.id
  3. RRI. Menkes RI dan Wagub Sumut Resmikan Pembangunan RS Pratama Nias Barat. 11 Juli 2025. https://rri.co.id