primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Suplemen Vitamin untuk Anak: Apakah Perlu DIberikan?

Author: dr. Afiah Salsabila

Topik: Vitamin, Vitamin A, Vitamin D, Vitamin Gummy, Suplemen

VItamin adalah mikronutrien yang diperlukan oleh tubuh untuk bisa berfungsi dengan baik. Perannya beragam, mulai dari metabolisme, daya tahan tubuh, hingga mempertahankan integritas struktur organ. Vitamin dapat diperoleh dari berbagai sumber makanan, namun apakah jumlah asupan vitamin yang diperlukan oleh tubuh seorang anak dapat terpenuhi melalui diet saja, atau masih perlu ditambah melalui suplemen? Artikel ini akan membahas manfaat, pertimbangan, dan saran terkait penggunaan suplementasi vitamin pada anak. 

Kelompok populasi yang pasti memerlukan suplemen vitamin adalah anak yang memiliki defisiensi vitamin. Defisiensi vitamin  dapat terjadi jika diet anak kurang seimbang atau anak memiliki kondisi tertentu yang mengganggu absorbsi dan pemakaian vitamin, misalkan jika ada penyakit kronis atau terdapat konsumsi makanan atau minuman tertentu. Gangguan gastrointestinal, malabsorbsi lemak, dan  kondisi kongenital yang mengganggu absorbsi dan penyimpanan vitamin di liver dapat menyebabkan defisiensi vitamin A, D, E, dan K. 

Suplementasi vitamin A penting untuk diberikan pada anak 6 bulan hingga 5 tahun yang berisiko mengalami defisiensi vitamin A, misalkan anak-anak yang hidup di negara berkembang. Suplementasi vitamin A dosis tinggi (100.000 IU) selama dua hari berturut-turut diindikasikan pada anak dengan campak  untuk menurunkan morbiditas. 

Ada beberapa kelompok anak yang memiliki risiko defisiensi vitamin D: anak dengan kondisi malabsorbsi, gagal ginjal/hati, dan konsumsi jenis obat-obatan tertentu (i.e. phenytoin, carbamazepine, steroid, anti-jamur), keturunan Afrika dan Hispanik, paparan matahari yang minimal, obesitas, dan hiperparatiroid. Selain itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga merekomendasikan untuk memberikan neonatus 400 IU  vitamin D per harinya. Suplementasi vitamin D diindikasikan pada anak-anak dengan kondisi yang disebutkan. Suplementasi vitamin E juga diwajibkan pada populasi khusus yaitu anak-anak dengan gangguan absorbsi nutrisi. Menurut sebuah tinjauan Cochrane, suplementasi vitamin E juga dapat menurunkan risiko perdarahan intraventrikular dan retinopati pada bayi prematur kecuali pada yang memiliki berat badan lahir sangat rendah, di mana vitamin E dapat meningkatkan risiko sepsis. 

Defisiensi vitamin B12 dapat terjadi pada anak yang lahir dari ibu yang memiliki defisiensi vitamin B12. Risiko defisiensi vitamin B12 meningkat pada ibu dan anak yang menerapkan diet vegan, yaitu diet yang mengeliminasi semua produk hewani. Ibu dan anak yang berisiko untuk mengalami defisiensi vitamin B12 direkomendasikan untuk mengkonsumsi vitamin B12 dari suplementasi sebanyak 250 μg/minggu. Pada anak umur 7 bulan hingga 6 tahun yang berisiko direkomendasikan untuk diberikan 1.4 μg/hari vitamin B12. Suplemen Asam folat (vitamin B9) diindikasikan pada bayi prematur dan anak dengan Sickle Cell Anemia. Asam folat dapat meningkatkan erythropoiesis dan membantu pertumbuhan dan perkembangan. 

Namun bagaimana dengan anak yang dietnya adekuat dan tidak memiliki penyakit kronis yang dapat mengganggu penyerapan dan penyimpanan vitamin? Jawabannya adalah, mereka tidak perlu diberikan vitamin tambahan. Hal ini karena jumlah kebutuhan vitamin harian yang diperlukan bisa dipenuhi dengan diet seimbang yang menginkorporasikan sayur-sayuran, buah-buahan, dan produk hewani seperti daging, telur, dan susu serta produk-produk turunannya. Kebutuhan harian vitamin anak sesuai angka kecukupan gizi bisa dilihat pada Tabel 1. Susu formula yang diproduksi di pasaran juga sudah difortifikasi dengan vitamin, sehingga semakin mengurangi keperluan untuk pemberian suplementasi vitamin. Pada anak yang memiliki defisiensi vitamin pun, harus diusahakan untuk menonsumsidiet seimbang seiring dengan pemberian suplementasi.

Kesimpulannya, suplemen vitamin penting untuk diberikan bagi anak yang mengalami risiko defisiensi vitamin. Namun, bagi anak yang tidak memiliki masalah malabsorbsi atau gangguan makan yang membuat anak sulit memiliki diet seimbang, suplemen vitamin tidak perlu diberikan .Suplementasi vitamin baru  bermanfaat jika anak memiliki kebutuhan nutrisi khusus atau mengalami defisiensi vitamin dan mineral. Akhir kata, penggunaan suplemen vitamin harus dilakukan dengan bijak, sesuai dengan panduan dokter, dan tidak boleh menggantikan diet seimbang. 


Tabel 1. Angka Kebutuhan Gizi VItamin untuk Anak

(a)

(b)

(c)

Referensi:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7288613/

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7601514/

https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perlukah-suplemen-vitamin-d

http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf



familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: