Salah satu alat medis yang perlu tersedia di rumah adalah termometer. Termometer merupakan alat pengukur suhu yang dapat digunakan untuk mengukur suhu tubuh, lingkungan, atau benda lainnya. Ada beberapa jenis termometer yang umum digunakan, di antaranya:

• Termometer Rektum: termometer yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh dengan dimasukkan ke dalam rektum atau dubur. Pengukuran suhu tubuh melalui rektum dianggap sebagai metode yang akurat karena suhu di rektum dapat memberikan gambaran yang lebih mendekati suhu inti tubuh.
• Termometer Digital: termometer elektronik yang memberikan pembacaan suhu digital. Banyak termometer digital dirancang untuk digunakan di bawah ketiak, di mulut, atau di rektum untuk mengukur suhu tubuh.
• Termometer Telinga (Tympanic): termometer yang ditempatkan di dalam telinga untuk mengukur suhu tubuh. Mereka cepat dan nyaman digunakan.
• Termometer Ototis (Forehead): termometer yang diarahkan ke dahi untuk mengukur suhu tubuh. Termometer ini juga sering disebut sebagai termometer dahi.
• Termometer Oral: termometer yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh dengan ditempatkan di dalam mulut atau rongga oral seseorang. Metode ini umum digunakan untuk mengukur suhu tubuh pada orang dewasa dan anak-anak yang sudah cukup besar.

Pengecekan suhu badan dapat membantu dalam deteksi dini penyakit atau infeksi. Sebab, kenaikan suhu tubuh anak mungkin menjadi tanda awal penyakit seperti flu, pilek, atau infeksi lainnya. Nah, tahu nggak sih MomDad kalau hasil dari setiap termometer itu berbeda, lho. Untuk mengetahui hasil suhu yang akurat berdasarkan jenis termometer, yuk cek gambar di bawah:

Selain itu, MomDad juga perlu memperhatikan usia anak saat menggunakan termometer. Well, agar hasilnya akurat, yuk ikuti panduan penggunaan termometer berdasarkan usia anak berikut:

Pemilihan termometer tergantung pada kebutuhan pengukuran suhu dan preferensi pribadi. Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang disediakan oleh produsen untuk hasil pengukuran yang akurat ya, MomDad.