Waspadai Demam Zika di Indonesia
Author:
Topik: Pra-sekolah, Sekolah
Waspadai Demam Zika di Indonesia
Sebulan terakhir ini masyarakat dihebohkan dengan adanya demam zika. Demam yang disebabkan oleh infeksi virus Zika ini sudah pernah menyebabkan suatu wabah penyakit di Lautan Pasifik pada tahun 2007 bahkan pada tahun 2015 demam zika dilaporkan sudah menyebar ke Brazil dan Panama. Menyebarnya virus Zika ke beberapa negara di dunia ini membuat kita harus waspada terhadap masuknya virus ini ke Indonesia.
Demam zika ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypty. Nyamuk ini biasanya bertelur pada tempat penyimpanan air rumah tangga dan menggigit manusia pada siang hari. Nyamuk Aedes aegypty ini juga membawa virus dengue, penyebab demam berdarah. Bukan hanya ditularkan melalui nyamuk yang sama, akan tetapi gejala demam zika pun mirip dengan demam dengue sehingga banyak yang mengatakan kedua demam ini mirip.
Seperti telah disinggung sebelumnya bahwa gejala demam zika mirip dengan demam berdarah. Bahkan mirip juga dengan chikungunya dan campak. Pasien dengan demam zika akan mengeluhkan demam yang disertai dengan ruam merah di kulit, nyeri pada persendian dan mata merah. Keluhan lain yang mungkin juga dialami yaitu nyeri otot terutama pada daerah tangan dan kaki, nyeri kepala, nyeri pada daerah belakang mata, muntah, dan diare. Keluhan- keluhan tersebut biasanya berlangsung singkat, yaitu selama 4-7 hari. Gejala yang dialami oleh penderita demam zika biasanya bersifat ringan dan jarang menyebabkan kondisi medis yang serius. Namun, kita harus tetap waspada terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh demam zika terutama ibu hamil trimester pertama. Ibu hamil trimester pertama yang terinfeksi virus zika memiliki risiko melahirkan bayi dengan mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal) dan kelainan bawaan lain. Gejala demam zika mirip dengan demam berdarah sehingga untuk menegakkan diagnosis dibutuhkan pemeriksaan laboratorium. Pasien dengan kecurigaan ke arah demam zika perlu diperiksa darahnya untuk melihat adanya virus atau immunoglobulin M spesifik virus zika.
Seperti halnya prinsip pengobatan demam berdarah dan campak, tidak ada pengobatan khusus untuk demam zika. Pengobatan hanya bertujuan untuk mengurangi gejala seperti cairan, istirahat, obat pereda demam dan pereda nyeri.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Kita bisa mencegah diri kita sendiri dan keluarga kita dari infeksi virus zika yaitu dengan mencegah bersarangnya nyamuk pembawa virus zika dan sebisa mungkin mengurangi kontak dengan nyamuk tersebut yaitu dengan cara:
- Pasien tidur dengan kelambu
- Pasien dan anggota keluarga lain menggunakan pakaian yang menutupi ekstremitas
- Menggunakan repelan di area tubuh yang terekspos
- Menggunakan pintu dan jendela yang berjala
Lina Ninditya-Devina Angela
Tulisan ini dimodifikasi dari Materi Multidisciplinary Learning Program CPD online website IDAI oleh Dr. Hindra Irawan Satari,Sp.A dan Dr. Dewi Kartika Suryani,Sp.A.