5 Dampak Buruk Bila Orang Tua Selalu Menuruti Keinginan Anak
Author: Fauziah Sabtuanisa
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti Sp.A
Topik: Parenting, Parenting Lifestyle
Memberikan apa yang anak inginkan rasanya menjadi pencapaian tersendiri bagi orangtua. Selain itu, melihat anak bahagia saat diberikan sesuatu juga menjadi kebahagiaan bagi orang tua,
Namun, ternyata terlalu memanjakan anak dengan menuruti semua keinginannya bisa saja berbahaya, lho. Sebab bisa memengaruhi tumbuh kembang dan sifat anak nantinya. Sesekali menuruti keinginannya tidak masalah, terutama untuk hal yang penting. Namun, tidak ada salahnya berkata tidak. Lantas, apa saja bahayanya menuruti keinginan anak terus menerus?
Anak menjadi kurang tangguh
Anak yang diasuh dengan pola asuh permisif tidak terbiasa menghadapi kekecewaan, tidak terbiasa diberikan tanggung jawab, serta tidak biasa mengetahui batasan-batasan yang ada di masyarakat. Mereka menjadi tidak terlatih untuk mengelola emosi yang tidak mengenakkan dan meregulasinya.
MomDad bisa menjelaskan pada anak mengenai apa yang perlu dituruti dan apa yang tidak. Jelaskan juga bahwa tidak semua hal bisa orang tua berikan sehingga anak bisa mengerti bahwa ketika ia tidak mendapatkan keinginannya, ia tidak boleh emosi dan tantrum.
Anak menjadi denial
Anak yang selalu dituruti kemauannya, cenderung tidak merasakan apa itu kecewa, kurang empati, dan tidak bisa menghargai apa yang ia miliki. Selama MomDad menuruti terus apa yang anak inginkan, ia belajar bahwa kekecewaan, perasaan frustasi dan emosi yang “tidak enak” harus selalu dihindari, alih-alih dihadapi.
Hal ini terjadi karena ketika anak meminta, orang tua tidak pernah menolak dan anak selalu terpenuhi kebutuhannya. Namun, disatu saat ketika dia menerima penolakan, alih-alih dihadapi, ia lebih memilih untuk marah dan emosi.
Anak jadi semaunya sendiri
Anak yang mendapatkan apa yang ia mau menjadi tidak terbiasa mengetahui batasan dan cenderung bersikap bebas semau sendiri. Anak yang dibesarkan dengan pola asuh permisif tidak terbiasa mengenal batasan-batasan yang berlaku di masyarakat, dan kurang memiliki rasa tanggung jawab akan konsekuensi tindakan mereka.
Anak tidak terlatih mengembangkan disiplin diri
Anak tidak akan selalu berada di lingkungan keluarga, di mana ia mendapatkan apa yang ia mau. Ada saatnya anak bepergian ke sekolah atau tempat lainnya. Jika orang tua selalu menuruti semua kemauannya, bukan tidak mungkin anak cenderung sulit mengembangkan disiplin diri dan mengikuti aturan yang berlaku di tempat lain.
Berperilaku agresif
Riset menunjukkan bahwa anak yang diasuh dengan pola asuh permisif berisiko memiliki perilaku agresif seiring waktu, meningkatnya penggunaan alkohol saat remaja, peningkatan penggunaan screen time pada anak, dan derajat aktivitas anak yang lebih rendah.
Untuk itu, sebelum karakter ini terbentuk sebaiknya ubah pola asuh MomDad yang selalu menuruti keinginan anak, ya.
Nah, itu dia beberapa dampak yang bisa terjadi pada pola asuh permisif. Sebaiknya, MomDad menjelaskan secara baik dan tegas mengenai konsep skala prioritas, hak, dan tanggung jawab anak.
Mungkin awalnya anak akan marah jika ditolak, namun kalau MomDad tegas, anak akan belajar dengan sendirinya bagaimana cara mengendalikan emosi dan mengerti bahwa tidak semua hal dapat terpenuhi.
Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar parenting? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!
Sumber foto: Pexels
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.