Anak sering Diajak Jalan-Jalan, Apakah akan Ingat saat Dewasa?
Author: Dhia Priyanka
Topik: Parenting Lifestyle, Parenting
Mengajak si Kecil jalan-jalan tentu akan membuatnya senang. Tak hanya ia yang senang, MomDad pun akan senang karena membuat kenangan baru yang berharga dengan si Kecil. Namun, apakah anak akan ingat kenangannya sewaktu kecil saat ia diajak jalan-jalan? Seorang Dokter Spesialis Psikiatri, dr. Jiemi Ardian, SpKJ mencoba menjelaskan mengenai hal ini di sosial media Twitter. Simak, yuk pemaparannya!
Mengenal dua jenis memori
“Untuk apa anak-anak sering diajak jalan-jalan? Kan mereka tidak akan mengingatnya saat dewasa.” Kira-kira begitu cuitan dr. Jiemi melalui akun pribadinya di Twitter. Perlu diketahui, bahwa ada dua jenis memori yang perlu MomDad ketahui, di antaranya:
- Memori eksplisit: jenis memori yang dapat diakses secara sadar dan disengaja. Ini mencakup memori tentang fakta-fakta atau informasi yang telah dipelajari, seperti nama seseorang atau tanggal ulang tahun. Contoh memori eksplisit lain adalah pengalaman yang telah dialami, seperti peristiwa penting dalam hidup seseorang atau liburan yang diambil di masa lalu. Memori eksplisit memerlukan upaya yang disengaja untuk diingat dan dapat diakses melalui pemikiran dan perenungan.
- Memori implisit: jenis memori yang bekerja otomatis dan tidak memerlukan kesadaran atau usaha yang disengaja untuk diingat. Contoh dari memori implisit adalah keterampilan motorik seperti mengendarai sepeda atau menari, atau kecenderungan untuk merespons secara emosional terhadap situasi tertentu seperti kecemasan saat berbicara di depan umum
Meskipun kita mungkin tidak menyadari bahwa kita mengingatnya, kita secara tidak sadar menggunakan memori implisit sepanjang waktu untuk melakukan tugas-tugas yang rutin dalam kehidupan sehari-hari.
Bayi secara eksplisit mungkin tidak dapat mengingat bagaimana ia diterima dan dicintai, tetapi pengalaman tersebut dapat membentuk memori implisit yang akan memengaruhi perkembangannya di masa depan.
Bayi yang merasa dicintai dan diterima oleh orang tua mereka mungkin tumbuh sebagai orang dewasa yang lebih percaya diri dan lebih mampu membina hubungan yang sehat dengan orang lain, karena memori implisit tentang pengalaman menyenangkan ini telah membentuk pola perilaku dan pemikiran yang sehat.
Jadi apakah mengajak anak bermain saat bayi itu tidak penting karena bayi tidak ingat secara eksplisit? dr. Jiemi menulis, “Saya rasa tidak. Selama anak saya mengingat secara implisit rasanya dicintai, bereksplorasi, merasa aman, diterima, menurut saya ini lebih dari cukup.”
Jadi, mengajak si Kecil bepergian bisa menjadi salah satu love language yang akan diingat oleh anak.
Sumber: @jiemiardian. "Untuk apa anak-anak sering diajak jalan-jalan? Kan mereka tidak akan mengingatnya saat dewasa" Twitter, 6:57 PM - 1 May 2023, https://twitter.com/jiemiardian/status/1653005757003239424.