
Kapan Anak Dikatakan Mengalami Pubertas?
22 Jul 2017
Author: Annasya
21 Jul 2023
Topik: Lahap Makan, MPASI, Diari Nutrisi
Anak yang makannya lahap sering kali membawa dampak positif pada keluarga, karena mereka cenderung lebih mudah dalam hal makanan dan tidak menyulitkan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi. Mereka juga memiliki kecenderungan untuk mengonsumsi makanan dengan cepat, tanpa banyak pilihan, dan dengan nafsu makan yang baik. Plus, menikmati berbagai jenis makanan dan mungkin tidak memiliki preferensi yang khusus atau pemilihan yang terlalu selektif terhadap makanan tertentu.
Tentu hal ini menjadi idaman para orang tua. Setuju? Nah, supaya anak bisa makan dengan lahap, MomDad perlu mencoba tips berikut!
Terapkan feeding rules
Salah satu kunci utama agar anak bisa makan dengan lahap adalah menerapkan feeding rules atau aturan pmeberian makan. Bagi MomDad yang belum mengetahui pengertian feeding rules, yuk, lihat tabel di bawah ini.
Do’s (yang harus dilakukan):
Dont’s (yang tidak boleh dilakukan):
Jangan menimbulkan trauma makan
Ekspektasi yang berlebihan saat awal makan dapat menyebabkan tekanan yang tidak perlu baik pada orang tua maupun bayi. Karena ekspektasi berlebihan orang tua jadi sering memaksa bayi menghabiskan makanan dan akhirnya menciptakan pengalaman makan yang tidak menyenangkan bagi bayi.
Hindari distraksi penggunaan gadget
Penggunaan gadget, TV, hingga mainan saat waktu makan akan mengakibatkan seorang bayi tidak berfokus menikmati proses makan dan meningkatkan risiko mindless eating. Terkadang bayi lebih tertarik bermain daripada makan, sehingga menyebabkan GTM. Oleh karena itu, sebisa mungkin MomDad menghindari hindari penggunaan gadget yang bisa mengganggu fokus si Kecil ya.
Diberikan dengan cara yang benar (Properly Fed)
Tips yang satu ini artinya MPASI diberikan dengan memperhatikan sinyal rasa lapar dan kenyang si Kecil. Frekuensi makan dan metode pemberian makan harus dapat mendorong anak untuk mengonsumsi makanan secara aktif dalam jumlah yang cukup menggunakan tangan, sendok, atau makan sendiri (disesuaikan dengan usia dan tahap perkembangan seorang anak).
Berikan tekstur yang sesuai perkembangan anak
Usia 6-9 bulan adalah masa kritis untuk mengenalkan makanan padat secara bertahap sebagai stimulasi keterampilan oromotor. Jika pada usia di atas 9 bulan anak belum pernah dikenalkan makanan padat, maka kemungkinan dapat mengalami masalah makan di usia batita meningkat. Oleh karena itu, konsistensi makanan yang diberikan sebaiknya ditingkatkan seiring bertambahnya usia.
Mula-mula berikan anak makanan padat berupa bubur halus pada usia 6 bulan. Lalu, makanan keluarga dengan tekstur yang lebih lunak (modified family food) dapat diperkenalkan sebelum usia 12 bulan. Pada usia 12 bulan, anak dapat diberikan makanan yang sama dengan makanan yang dimakan anggota keluarga lain (family food).
Anak memang tidak akan selalu menerima makanan yang diberikan, tetapi MomDad tetap perlu mencari cara agar si Kecil mendapatkan gizi hariannya agar pertumbuhannya tidak terhambat. Semoga tips-tips di atas dapat membantu agar anak lahap makan!