primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Bolehkah MPASI Bayi Menggunakan Kaldu Instan? Ini Kata Ahli!

Author: Radhita Rara

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso SpA

Topik: MPASI, Featured

Menambahkan bumbu yang kaya rasa seperti kaldu pada MPASI si Kecil mampu menambahkan cita rasa. Bagi sebagian anak, mungkin penambahan kaldu juga membuatnya jadi semangat untuk makan. 

Namun, karena kaldu dibuat membutuhkan waktu yang lama, orang tua terkadang memilih alternatif lain yang lebih praktis, yakni dengan menggunakan kaldu instan. Pertanyaannya, apakah aman memberikan kaldu instan untuk MPASI? Yuk, simak penjelasan langsung dari ahlinya pada artikel di bawah ini!

Bolehkah Bayi Mengonsumsi Kaldu Instan?

sub 1.jpg 

Menurut dr. Winra Pratita, SpA (K), seorang konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik anak, memberikan bumbu kaya rasa seperti kaldu pada MPASI memang bisa memperkaya rasa sehingga menambah selera makan si Kecil. Pemberian kaldu instan pada MPASI sebenarnya diperbolehkan dan lebih praktis, namun pilihlah kaldu instan yang tidak mengandung garam, gula, dan MSG yang tinggi.

Sebelum itu, MomDad bisa melihat apakah si Kecil memiliki nafsu makan yang cukup baik tanpa makanan yang mengandung garam, gula, atau MSG atau tidak? Apakah berat badan si kecil normal atau tidak? Kalau iya, bisa diasumsikan bahwa asupan makanannya sudah mencukupi.

Oleh karena itu, tak menambahkan ketiga kandungan penambah rasa tersebut pun tidak masalah. Membiasakan anak dengan makanan dan minuman yang diberi tambahan garam, gula, atau MSG secara umum tidak menguntungkan untuk jangka panjang, lho!

Kaldu Instan yang Aman untuk si Kecil

sub 2.jpg

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih kaldu instan jika ternyata makan si Kecil lebih lahap saat ditambahkan dengan kaldu instan, antara lain:

  • Cek komposisi dan kandungan gula, garam, serta MSG. Konsumsi MSG (Monosodium Glutamat) dalam jumlah yang lazim sehari-hari terbukti secara ilmiah tidak membahayakan. Tapi, beberapa penelitian mulai menunjukkan bahwa penggunaan bumbu ini bisa meningkatkan risiko obesitas.
  • Perhatikan sumber bahan makanan yang dipakai untuk membuat kaldu instan. Pilihlah sumber bahan yang tidak memicu alergi pada si Kecil.
  • Perhatikan pula izin produksi pangan oleh BPOM dan tanggal kedaluwarsanya.

Alternatif Penggunaan Kaldu Instan

sub 4.jpg 

Kalau MomDad masih ragu dalam memberi kaldu instan pada si Buah Hati, alternatif lainnya adalah dengan membuat kaldu alami dari bahan makanan yang ada. Selain lebih berkualitas, tentu saja kaldu alami ini lebih terjaga keamanannya. 

Kaldu merupakan sari yang dihasilkan dari proses perebusan tulang, daging, ataupun sayuran. Bahan yang disiapkan bisa berupa daging dan tulang ayam atau tulang sapi. Tak lupa, tambahkan juga beberapa bumbu dapur seperti bawang bombay atau bawang putih, wortel, dan seledri. 

Setelah semua bahan siap, rebus dalam air selama 4-5 jam. Kaldu yang sudah selesai dimasak, bisa disaring lalu disimpan dalam wadah-wadah kecil agar mudah saat ingin digunakan. Supaya awet dan sesuai dengan jadwal makan bayi, MomDad bisa menyimpannya dalam freezer, ya.

Itu dia beberapa informasi yang perlu orang tua ketahui mengenai kaldu instan. Sekarang, giliran MomDad yang memutuskan, apakah si kecil sudah butuh asupan kaldu instan atau tidak? Intinya, penggunaan kaldu instan boleh saja, asalkan MomDad cermat dalam menakar sesuai kebutuhan si kecil, ya.

Untuk mendapatkan konten informatif lainnya seputar MPASI dan tumbuh kembang anak, pantau terus artikel terbaru di aplikasi PrimaKu dan jangan lupa follow akun Instagram @official.primaku supaya enggak ketinggalan mengenai informasi ter-update dari kami! 


Sumber foto: Pexels dan Pixabay

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.


familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
cover
Bolehkah Bayi Tidur Tengkurap di Rumah?
26 Jan 2018
cover
Telur Mentah atau Setengah Matang: Bolehkah Diberikan pada B...
5 Feb 2018
cover
Bayi Diberikan MPASI sebelum Usia 6 Bulan, Bolehkah?
19 Apr 2022
cover
Bolehkah Memberikan Susu sebagai Alternatif Pengganti Makana...
21 Apr 2022
cover
Telur Setengah Matang, Bolehkah Diberikan pada Anak?
4 Agu 2022
cover
Bolehkah Kulit Ayam Dijadikan MPASI? Ini Jawaban Ahli!
20 Sep 2022
cover
Kerap Dijadikan Obat Herbal, Bolehkah Madu Diberikan ke Bayi...
29 Sep 2022
cover
Bolehkah Anak Mandi Saat Demam?
12 Okt 2022
cover
Anak Gampang Memar, Bolehkah Dipijat
25 Nov 2022
cover
Anak Pilek, Bolehkah Diimunisasi?
7 Des 2022
cover
BB Bayi Naik Sedikit, Bolehkah MPASI Dini?
27 Des 2022
cover
Bolehkah Bayi Tidur Tengkurap?
13 Mar 2023
cover
Bolehkah ASI Perah Lama Dicampur dengan yang Baru?
14 Apr 2023
cover
Bolehkah Pakai Kecap Manis untuk MPASI?
12 Mei 2023
cover
Bolehkah Bayi Konsumsi MPASI Dingin?
28 Mei 2023
cover
Bolehkah ASI Dicampur Sufor?
21 Jul 2023
cover
Bayi Sengaja Dikagetkan agar tidak Kagetan, Bolehkah?
27 Jul 2023
cover
Bolehkah Anak Tidur Pakai AC saat Demam?
31 Jul 2023
cover
Bolehkah Anak Minum Dua Sufor Berbeda?
14 Agu 2023
cover
MPASI Pertama untuk si Kecil, Bolehkah diberikan MPASI Forti...
30 Nov 2023
cover
Bolehkah Anak Minum Kopi? Ketahui Aturannya!
19 Des 2023
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: