
Deretan Momfluencer yang Suguhkan Konten Parenting di Instagram
4 Jun 2022
Author: Tim PrimaKu / dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
20 Sep 2025
Topik: Makanan Bayi, Makanan Yang Dihindari, 0-6 Bulan
Memperkenalkan makanan pada bayi dan anak adalah tahap penting dalam tumbuh kembang mereka. Namun, tidak semua jenis makanan aman untuk dikonsumsi. Beberapa makanan justru bisa membahayakan kesehatan karena risiko tersedak, kerusakan gigi, infeksi, hingga gangguan pada organ tubuh. Agar lebih aman, MomDad perlu mengetahui makanan apa saja yang sebaiknya dihindari untuk bayi dan anak kecil.
Garam
Ginjal bayi belum mampu mengolah asupan garam dalam jumlah tinggi. Karena itu, jangan menambahkan garam berlebihan ke dalam makanan bayi, termasuk pada air rebusan. Hindari juga penggunaan kaldu instan atau saus siap pakai yang umumnya tinggi garam.
Contoh makanan tinggi garam yang sebaiknya dihindari:
Gula
Bayi tidak membutuhkan tambahan gula bebas. Penggunaan gula di MPASI pun hanya diperlukan sedikit, dan total asupan gula bebas tidak boleh melebihi 10% total kalori harian. Asupan gula berlebih, termasuk dari jus buah kemasan atau minuman manis, dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi. Menghindari gula sejak dini membantu membangun kebiasaan makan yang sehat.
Lemak Jenuh
Makanan tinggi lemak jenuh dan diproses berlebihan seperti keripik, biskuit, dan kue sebaiknya dibatasi karena dapat memengaruhi kesehatan jantung di kemudian hari. Periksa label gizi untuk memilih makanan dengan kandungan lemak jenuh lebih rendah. Upayakan memilih makanan merupakan sumber lemak sehat. Untuk MPASI penggunaan lemak dari minyak yang biasa digunakan untuk memasak harian diperbolehkan.
Madu
Madu terkadang mengandung bakteri yang bisa menghasilkan racun di usus bayi, menyebabkan penyakit serius bernama botulisme infantil. Oleh karena itu, madu tidak boleh diberikan kepada anak di bawah usia 1 tahun. Selain itu, madu juga termasuk gula yang bisa menyebabkan kerusakan gigi.
Kacang Utuh dan Kacang Tanah
Kacang utuh berisiko tinggi menyebabkan tersedak pada anak di bawah 5 tahun. Namun, bayi mulai usia 6 bulan dapat diberikan kacang dalam bentuk halus, misalnya selai kacang lembut atau kacang yang ditumbuk. Jika ada riwayat alergi dalam keluarga, konsultasikan dulu dengan dokter.
Beberapa Jenis Keju
Keju bisa menjadi sumber kalsium, protein, dan vitamin. Bayi boleh mengonsumsi keju penuh lemak yang dipasteurisasi sejak usia 6 bulan, seperti cheddar, cottage cheese, atau cream cheese.
Namun, hindari keju lunak yang matang dengan jamur (brie, camembert), keju dari susu kambing matang, atau keju biru (roquefort), karena berisiko mengandung bakteri Listeria. Keju dari susu yang tidak dipasteurisasi juga sebaiknya dihindari, kecuali jika dimasak karena proses pemanasan dapat membunuh bakteri.
Telur Mentah atau Setengah Matang
Bayi boleh makan telur sejak usia 6 bulan. Telur ayam, bebek, angsa, dan puyuh, harus dimasak hingga matang sempurna. Hindari adonan kue mentah, es krim buatan sendiri, atau mayones buatan sendiri yang menggunakan telur mentah tanpa standar keamanan.
Minuman Beras
Anak di bawah 5 tahun tidak boleh diberi minuman beras sebagai pengganti ASI, susu formula, atau susu sapi setelah usia 1 tahun. Minuman ini berpotensi mengandung arsenik dalam kadar tinggi yang dapat berdampak pada kesehatan.
Minuman Es Serut (Slushies)
Es serut atau slushies sering mengandung kadar tinggi gliserol sebagai pengganti gula. Anak usia di bawah 4 tahun tidak disarankan mengonsumsinya, karena bisa menyebabkan sakit kepala, mual, pusing, kadar gula darah rendah, hingga pingsan bila dikonsumsi berlebihan.
Jelly Mentah
Potongan jelly dalam bentuk padat bisa menjadi risiko tersedak bagi bayi dan anak kecil. Jika ingin membuat jelly, pastikan sesuai petunjuk kemasan dan sajikan dalam bentuk yang aman.
Kerang Mentah atau Setengah Matang
Kerang mentah seperti tiram, remis, atau kerang hijau dapat meningkatkan risiko keracunan makanan. Bayi dan anak sebaiknya hanya diberikan kerang yang benar-benar matang.
Ikan dengan Kandungan Merkuri Tinggi
Hindari memberikan ikan hiu, ikan todak, atau marlin kepada bayi dan anak kecil. Kandungan merkuri yang tinggi dalam ikan-ikan ini dapat memengaruhi perkembangan sistem saraf anak.
Dengan menghindari makanan berisiko tinggi seperti garam, gula, madu, kacang utuh, keju tertentu, hingga makanan laut mentah, MomDad dapat membantu melindungi anak dari gangguan kesehatan. Ingatlah, setiap tahap perkembangan anak membutuhkan perhatian khusus, termasuk dalam memilih makanan. Dengan pengetahuan yang tepat, MomDad bisa mendukung pertumbuhan si Kecil secara optimal dan aman.
Referensi: Foods to avoid giving babies and young children - NHS.
4 Jun 2022
25 Jun 2022
22 Sep 2022
9 Okt 2022