Selain Bolak Balik Sakit, Ternyata Ini yang Sering Bikin BB Anak Sulit Naik!
Author: Sekar Retno Ayu
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Nutrisi Anak, Nutrisi, BB Anak, BB Seret
Pernahkah MomDad merasa khawatir ketika berat badan si kecil nggak bertambah meskipun sudah makan sehat? Jangan panik dulu ya, karena ada banyak faktor yang bisa menyebabkan hal ini. Berat badan adalah salah satu indikator pertumbuhan anak yang paling sensitif. Jadi, jika si Kecil mengalami kesulitan naik berat badan, ada beberapa hal yang perlu kita cermati. Yuk, disimak, MomDad!
Penyebab Umum Berat Badan Anak Sulit Naik
- Kurangnya Asupan Nutrisi
Ada kalanya, meskipun MomDad merasa sudah memberikan makanan sehat, si Kecil tetap tidak mendapat nutrisi yang cukup. Beberapa faktor yang bisa menyebabkan kurangnya asupan nutrisi antara lain:
- Praktik pemberian makan yang tidak tepat: perhatikan cara penyajian makanan atau jadwal makannya, ada kemungkinan ini belum sesuai.
- Manajemen laktasi yang kurang optimal: misalnya, ASI tidak diberikan secara maksimal atau formula yang diberikan terlalu encer.
- Masalah ekonomi atau malnutrisi kronis: beberapa keluarga mungkin mengalami kesulitan dalam menyediakan makanan bergizi dalam jumlah yang cukup.
- Penyakit gastroesofagus refluks (GERD): ini bisa menyebabkan makanan yang masuk, kembali naik ke kerongkongan sehingga nutrisi tidak terserap dengan baik.
- Masalah mekanik saat makan: anak yang memiliki kondisi seperti bibir atau langit-langit sumbing mungkin mengalami kesulitan dalam mengunyah.
- Masalah oromotor: adanya gangguan di otot-otot yang digunakan untuk mengunyah dan menelan juga bisa menghambat asupan nutrisi.
2. Meningkatnya Kebutuhan Tubuh
Beberapa kondisi medis menyebabkan tubuh si Kecil membutuhkan lebih banyak kalori untuk bisa tumbuh, di antaranya:
- Infeksi berulang (bolak balik sakit) atau infeksi kronis
- Penyakit jantung bawaan
- Kanker
- Masalah tiroid
3. Gangguan Penyerapan Makanan
Ada juga kondisi di mana si Kecil makan cukup, tapi tubuhnya tidak bisa menyerap nutrisi dengan baik, seperti:
- Alergi makanan: misalnya, alergi susu sapi atau telur, yang cukup sering terjadi pada anak-anak.
- Penyakit metabolik bawaan: beberapa anak lahir dengan kondisi metabolisme yang mengganggu penyerapan nutrisi.
- Atresia bilier: kondisi di mana terjadi gangguan penyerapan lemak.
- Malabsorpsi: gangguan penyerapan makanan yang menyebabkan nutrisi dari makanan tidak sepenuhnya diserap tubuh.
Evaluasi penyebab sulitnya kenaikan berat badan pada anak memang harus dilakukan secara individual. Biasanya, dokter akan memerlukan pemeriksaan tambahan untuk menemukan penyebab yang pasti.
Anak Tampak Aktif & Sehat tapi BB Tidak Naik, Apa Penyebabnya?
MomDad, meskipun aktivitas fisik sangat penting untuk tumbuh kembang anak, beberapa kondisi kesehatan bisa membuat anak tampak aktif, tapi berat badannya tetap sulit naik. Misalnya, anak dengan anemia ringan, mungkin masih terlihat energik, tetapi pertambahan berat badannya terhambat.
Jadi, meskipun si Kecil tampak aktif, jika berat badannya tidak naik sesuai dengan kurva pertumbuhan WHO, tetap perlu dilakukan evaluasi menyeluruh karena hal ini bisa jadi tanda ada masalah kesehatan yang lebih dalam.
Apa yang Harus Dilakukan?
Penanganan tentu tergantung pada penyebabnya. Jika masalahnya ada pada asupan nutrisi, mungkin perlu disesuaikan pola makan atau cara pemberian makanan. Jika ada masalah kesehatan lain seperti alergi atau gangguan metabolisme, konsultasi dengan dokter adalah langkah terbaik.
Kapan Harus Khawatir dan Berkonsultasi dengan Dokter?
MomDad harus mulai waspada jika melihat kenaikan berat badan si Kecil mendatar pada kurva pertumbuhan atau bahkan berada di bawah persentil 5 dalam tabel weight increment WHO sesuai usia dan jenis kelaminnya. Ini saat yang tepat untuk segera berkonsultasi dengan dokter agar si Kecil bisa mendapat penanganan yang tepat.
Selalu pantau pertumbuhan anak ya, MomDad. Jika ada yang dirasa kurang sesuai, jangan ragu untuk berkonsultasi!
Referensi:
- Homan GJ. Failure to Thrive: A Practical Guide. Am Fam Physician. 2016 Aug 15;94(4):295-9.