Meta Pixel5 Kesalahan Umum Parenting yang Tanpa Sadar Dilakukan Orang Tua<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

5 Kesalahan Umum Parenting yang Tanpa Sadar Dilakukan Orang Tua

Author: Tim PrimaKu

23 Sep 2025

Topik: Kesalahan parenting, Tipe Parenting, Parenting Lifestyle, 0-6 Bulan, 6-12 Bulan, 1-2 tahun, 3 Tahun Ke Atas

Menjadi orang tua adalah perjalanan panjang yang penuh pembelajaran. Setiap keputusan, baik besar maupun kecil, dapat berdampak pada tumbuh kembang anak. Namun, di tengah niat baik untuk memberikan yang terbaik, orang tua kerap terjebak pada kesalahan yang sebenarnya bisa dihindari. Beberapa kesalahan umum ini bukan hanya memengaruhi perkembangan anak, tetapi juga suasana emosional di dalam keluarga. Dengan memahami dan menghindarinya, orang tua dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat, suportif, dan membahagiakan bagi anak.


1. Membandingkan Anak dengan Orang Lain

Salah satu kesalahan paling sering dilakukan adalah membandingkan anak dengan orang lain, baik dengan saudara, teman sebaya, maupun anak yang dilihat di media sosial. Padahal, setiap anak memiliki keunikan, ritme perkembangan, serta kekuatan dan kelemahan masing-masing.

Perbandingan hanya akan menciptakan tekanan, ekspektasi tidak realistis, serta perasaan tidak cukup baik pada diri anak. Hal ini bisa menghambat perkembangan alami mereka. Sebaliknya, orang tua perlu merayakan setiap pencapaian individu anak sesuai kapasitasnya.

Cara menghindari:

  • Tekankan usaha dan progres pribadi, bukan perbandingan dengan orang lain.
  • Rayakan pencapaian sekecil apa pun.
  • Dorong anak untuk menetapkan target pribadi dan berusaha mencapainya.
  • Hargai keunikan serta kekuatan yang dimiliki anak.

2. Terlalu Fokus pada Prestasi Akademik

Nilai tinggi dan prestasi akademik sering dianggap sebagai ukuran utama kesuksesan anak. Namun, perkembangan anak tidak hanya bergantung pada kecerdasan intelektual. Keterampilan sosial, kecerdasan emosional, kreativitas, serta kesehatan fisik sama pentingnya untuk masa depan.

Seorang anak yang pintar secara akademis tetapi kesulitan berinteraksi atau mengelola emosi bisa menghadapi tantangan besar di kemudian hari. Orang tua perlu membantu anak berkembang secara seimbang di berbagai aspek kehidupan.

Cara menghindari:

  • Dorong anak mengikuti aktivitas yang menumbuhkan kreativitas dan mindfulness.
  • Bantu mereka bersosialisasi melalui permainan kelompok atau playdate.
  • Ajarkan kecerdasan emosional dengan membantu anak mengenali dan mengelola emosinya.
  • Hargai pencapaian di semua aspek, bukan hanya akademik.

3. Terlalu Padat Jadwal, Kurang Waktu Santai

Banyak orang tua merasa perlu mengisi waktu anak dengan berbagai aktivitas seperti kursus, olahraga, atau les musik. Meskipun bermanfaat, jadwal yang terlalu padat dapat menyebabkan stres, kelelahan, bahkan menghilangkan kesempatan anak untuk sekadar bermain bebas.

Padahal, bermain spontan penting untuk mengasah kreativitas, kemampuan memecahkan masalah, dan ketahanan emosional. Anak yang tidak memiliki waktu untuk beristirahat akan kehilangan momen berharga untuk bereksplorasi.

Cara menghindari:

  • Sertakan waktu bermain bebas dalam rutinitas harian anak.
  • Perhatikan tanda-tanda stres anak dan sesuaikan jadwal bila perlu.
  • Pilih aktivitas yang benar-benar disukai anak.
  • Ingat bahwa kebosanan juga bisa memicu kreativitas.
  • Utamakan kualitas daripada kuantitas aktivitas.

4. Salah Menafsirkan Sinyal Perilaku Anak

Anak sering mengekspresikan kebutuhan dan emosinya melalui perilaku. Sayangnya, orang tua kerap menganggap perilaku tersebut sebagai masalah, bukan sebagai sinyal. Misalnya, anak yang rewel bisa jadi sedang mencari perhatian, merasa kewalahan, atau kesulitan mengungkapkan perasaan.

Dengan memahami penyebab di balik perilaku anak, orang tua dapat merespons dengan lebih bijak. Fokuslah mencari akar masalah, bukan sekadar menghentikan perilakunya.

Cara menghindari:

  • Amati pola perilaku untuk mengenali pemicu.
  • Ajak anak berkomunikasi terbuka tentang perasaan mereka.
  • Dengarkan dengan penuh perhatian dan validasi emosi mereka.
  • Gunakan disiplin positif yang menekankan pengajaran, bukan hukuman.

5. Meremehkan Pentingnya Self-Care bagi Orang Tua

Tantangan dalam mengasuh sering membuat MomDad lupa pada diri sendiri. Padahal, kesejahteraan orang tua berperan besar pada kualitas hubungan dengan anak. Orang tua yang stres, lelah, atau emosional cenderung kesulitan memberikan dukungan optimal.

Merawat diri bukanlah sikap egois, melainkan syarat agar MomDad dapat hadir secara penuh bagi anak-anak mereka.

Cara menghindari:

  • Luangkan waktu untuk aktivitas yang menyegarkan tubuh dan pikiran.
  • Cari dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas parenting.
  • Tetapkan batasan agar ada ruang pribadi.
  • Kelola stres dengan teknik mindfulness, olahraga, atau hobi yang menyenangkan.

Parenting adalah perjalanan penuh tantangan sekaligus kesempatan untuk bertumbuh bersama anak. Dengan menyadari kesalahan-kesalahan umum di atas, MomDad dapat memperbaiki pola asuh menjadi lebih sehat dan suportif. 


Referensi: Common Parenting Mistakes And How To Avoid Them