Agar Kunjungan ke Dokter Anak Jadi Lebih Efektif
Author:
Topik: bayi, Pra-sekolah, Sekolah, Remaja
Agar Kunjungan ke Dokter Anak Jadi Lebih Efektif…
Menyediakan waktu untuk membawa buah hati ke dokter untuk imunisasi, berobat, atau konsultasi tumbuh kembang tentu merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditawar-tawar bila ingin anak tumbuh sehat. Namun dalam situasi serba sibuk, baik orangtua maupun dokternya, tentunya kita ingin kunjungan berlangsung efektif, nyaman, dan bermanfaat maksimal. Berikut ini beberapa tipsnya :
1.Pastikan jadwal praktek dokter. Meskipun sudah tahu jadwal rutin prakteknya, tak ada salahnya pastikan dahulu apakah saat itu dokter berpraktek. Hubungi klinik atau RS per telepon untuk memastikan jadwal praktek, karena bukan tidak mungkin kebetulan saja dokter sedang cuti atau berhalangan. Bila mungkin, lebih baik sekaligus mendaftar lebih dahulu untuk memastikan dapat antriannya. Ini juga akan mempercepat pelayanan karena rekam medik dapat dipersiapkan lebih dahulu oleh RS atau klinik.
2.Kenakan pakaian yang mudah dibuka. Ketika perlu memeriksa secara lengkap, dokter kerap harus melakukan pemeriksaan fisis dari atas kepala hingga kedua kaki. Untuk itu kadang anak perlu dibuka sebagian pakaiannya. Kenakanlah pakaian dan alas kaki yang praktis dan mudah dibuka agar pemeriksaan jadi lebih cepat, dan Anda pun tidak kerepotan membuka pakaian anak.
3.Bawa obat dan hasil pemeriksaan sebelumnya. Kadangkala anak sudah pernah diperiksa dan diobati oleh dokter sebelumnya. Misalnya karena kasus rujukan atau mencari second opinion. Untuk mempercepat dokter mengetahui perjalanan penyakit dan obat yang sudah diberikan, bawalah semua hasil pemeriksaan penunjang (rontgen, laboratorium, dsb) dan obat yang ada. Bawajuga catatan kesehatan anak sejak lahir atau bila ada rangkuman penyakit sebelumnya. Data yang lengkap akan memudahkan dokter membuat diagnosis yang akurat dan mengurangi pengulangan pemeriksaan penunjang yang diperlukan.
4.Buat catatan kecil. Untuk mengetahui penyakit yang diderita, dokter akan menanyakan gejala dan keluhan yang muncul. Tak jarang ada yang terlupaoleh orang tua saat menyampaikan gejala dan keluhan anak, apalagi kalau sudah berlangsung beberapa hari atau tidak disaksikan sendiri (misal saat bersama pengasuhnya). Di sisi lain, dokter biasanya perlu mengumpulkan informasi secara cepat namun jelas agar pemeriksaan tidak terlalu memakan waktu. Membuat catatan kecil secara sistematis sebagai pengingat berbagai keluhan atau pertanyaan yang ingin disampaikan akan sangat berguna agar tidak ada yang terlupa dikonsultasikan. Bahkan, catatan ini dapat pula digunakan untuk mengingat hal-hal penting yang disampaikan dokter, misalnya takaran dan cara pemberian obat, hal yang perlu dipantau di rumah, dan tanda bahaya yang perlu diawasi agar jangan sampai terlambat ke rumah sakit.
5.Fokus pada si sakit.Orang tua kerap kali mengajak adik/kakak untuk ikut mendampingi saudaranya yang sakit. Memang ini dapat membuat anak yang sakit jadi lebih nyaman.Namun sebaiknya adik/kakak yang juga masih kecil tidak perlu ikut masuk ke dalam ruang periksa, kecuali dapat dipastikan ia akan tenang dan tidak mengganggu. Tidak jarang kehadiran mereka justru membuat dokter kesulitan berkomunikasi dengan orang tua yang malahan sibuk menenangkan anak-anaknya. Buntutnya, perhatian orang tua terpecah dan tidak dapat berkonsultasi apalagi memahami penjelasan dokter dengan maksimal.
Penulis : Martinus M. Leman (Ikatan Dokter Anak Indonesia)
Catatan : Artikel pernah dimuat di Harian Kompas tgl 9 November 2014, hal 33, kolom ‘Apa Kata Dokter’.