Meta PixelAnak Bertanya soal Demo, Orang Tua Menjawab dengan Bijak<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Anak Bertanya soal Demo, Orang Tua Menjawab dengan Bijak

Author: Tim PrimaKu

4 Sep 2025

Topik: Demo, Sikap Orang Tua, Parenting, Parenting Lifestyle, Tips Parenting

Situasi demo besar-besaran yang sedang terjadi di Indonesia tentu tidak luput dari perhatian anak. Mereka mungkin mendengar berita di televisi, melihat keramaian di jalan, atau mendengar orang dewasa membicarakannya. Tak jarang anak kemudian bertanya: “Apa itu demo?” Sebagai orang tua, penting untuk memberikan jawaban yang bijak, jujur, dan sesuai usia anak. Tujuannya bukan untuk menakut-nakuti, melainkan membantu anak memahami fenomena sosial dengan cara yang sehat.


Apa Itu Demo?

Secara sederhana, demo atau demonstrasi adalah kegiatan sekelompok orang yang berkumpul untuk menyampaikan pendapat mereka agar didengar oleh pemerintah atau pihak berwenang. Dalam sistem demokrasi, ini adalah salah satu bentuk kebebasan berpendapat.

Untuk anak usia dini (3–7 tahun), penjelasan bisa dibuat sederhana: “Demo itu seperti kalau kamu bilang ke Mama-Papa kalau kamu tidak suka sesuatu, tapi ini dilakukan bersama-sama oleh banyak orang di luar.”

Sementara untuk anak usia lebih besar (8–12 tahun), penjelasan bisa lebih detail: “Demo itu bagian dari demokrasi. Orang-orang ingin pemerintah tahu apa yang mereka pikirkan. Ada demo yang damai, tapi ada juga yang bisa ricuh kalau orang-orang marah atau tidak setuju.”

Selain itu, perhatikan waktu yang tepat untuk membahas tentang ini. Pilihlah waktu dan tempat yang memungkinkan percakapan muncul secara alami, di mana anak merasa lebih nyaman untuk berbicara dengan bebas, misalnya saat makan bersama keluarga. Usahakan untuk tidak membicarakan topik tersebut tepat sebelum waktu tidur.

Apa yang Perlu Diberitahukan kepada Anak?

Ketika menjelaskan tentang demo, orang tua sebaiknya menyampaikan makna dasarnya terlebih dahulu, yaitu bahwa demo adalah salah satu cara masyarakat menyampaikan pendapat. Penjelasan ini bisa dilanjutkan dengan menekankan nilai positif yang terkandung di dalamnya, seperti keberanian untuk bersuara, kebersamaan dalam menyampaikan aspirasi, serta pentingnya aturan agar semua berjalan tertib. Selain itu, anak juga perlu diberi pemahaman bahwa demo tidak selalu aman sehingga mereka tidak boleh terlibat tanpa pengawasan orang dewasa.

Apa yang Sebaiknya Tidak Dijelaskan?

Sebaliknya, ada beberapa hal yang sebaiknya tidak diceritakan secara detail kepada anak. Misalnya, gambaran tentang kekerasan atau kerusuhan karena dapat menimbulkan rasa takut atau kecemasan berlebihan. Narasi yang penuh kebencian atau penjelasan politik yang terlalu kompleks juga sebaiknya dihindari, mengingat anak belum mampu memahami isu-isu tersebut dengan baik. Begitu pula pandangan ekstrem, seperti menggambarkan demo sebagai peristiwa yang selalu rusuh, karena bisa membentuk persepsi negatif yang tidak seimbang dalam diri anak.

Momen demo bisa menjadi kesempatan bagi orang tua untuk mengajarkan anak tentang nilai demokrasi, keberanian, dan pentingnya cara menyampaikan pendapat dengan tertib. Dengan penjelasan yang jujur, sederhana, dan sesuai usia, anak akan belajar memahami situasi sosial tanpa merasa takut atau bingung. Ingat, tujuan utama adalah membantu anak tumbuh sebagai individu yang peduli, kritis, dan berempati terhadap orang lain.


Referensi:

How to Talk With Kids About Tragedies & Other Traumatic News Events - HealthyChildren.org 

How to talk to your children about conflict and war | UNICEF Parenting