Anak kok Kurang Aktif saat Bertemu Teman Sebaya?
Author: Fitri Permatasari
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Balita Aktif, Parenting, Parenting Lifestyle
Sebagai orang tua, MomDad tentu akan senang ketika melihat si Kecil aktif bermain di rumah. Namun, ada kalanya ketika bertemu dengan teman-teman sebayanya, baik di lingkungan tempat tinggal atau sekolah, ia menjadi pasif dan tidak seaktif seperti di rumah. Perlu diketahui bahwa ada beberapa anak yang “malu” saat berada dalam sebuah situasi sosial. Sebenarnya, anak tersebut bukan “pemalu”, lebih tepat jika dikatakan ia “lambat untuk panas” atau slow to warm up ketika berada di lingkungan baru. Ini merupakan hal normal dan hanya merupakan ciri temperamen anak, bukan merupakan suatu gangguan.
Sosial Kemandirian pada Anak
Anak umumnya akan mulai tertarik untuk berinteraksi dengan sesamanya sejak usia 1 tahun. Walaupun mereka masih bermain sendiri-sendiri, namun sudah ada keinginan untuk berinteraksi dengan anak lain yang belum pernah ia temui. Temperamen slow to warm up tidak akan hilang sepenuhnya, namun kitab isa mengajar anak supaya lebih nyaman di lingkungan sosial dan juga lebih percaya diri. Untuk melatih sosial kemandirian anak, MomDad dapat melakukan beberapa hal, yaitu:
- Beri anak waktu untuk merasa nyaman dengan lingkungan atau situasi yang ia hadapi.
- Dampingi anak dalam segala situasi sambil mengajak mereka agar berani bereksplorasi. Jika anak sudah mulai nyaman, perlahan lepaskan mereka sendiri secara bertahap. Misal, duduklah di kursi Ketika anak bermain di lantai.
- Pastikan anak memahami bahwa apa yang mereka rasakan dimengerti oleh MomDad dan bukan merupakan suatu perasaan yang salah.
- Hindari menghibur anak secara berlebihan.
- Puji anak secara spesifik jika ia telah berani bermain Bersama teman, atau bahkan sekedar membalas sapaan.
- Jadilah contoh bagi anak, misal dengan membalas sapaan semua orang.
Penting untuk diingat bahwa setiap berbeda dan alasan di balik perilaku sosial mereka bisa bervariasi. Mengamati, mendengarkan, dan memberikan dukungan positif dapat membantu anak merasa lebih nyaman dan meningkatkan keterlibatannya dalam interaksi sosial.
Referensi: Shyness: babies and children