Meta PixelBegini Cara Menyimpan ASIP yang Tepat agar Nggak Gampang Basi<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Begini Cara Menyimpan ASIP yang Tepat agar Nggak Gampang Basi

Author: Tim PrimaKu

18 Sep 2025

Topik: ASI Perah, Newborn, 0-3 bulan, 6-12 Bulan

ASI adalah sumber nutrisi terbaik untuk bayi, terutama di enam bulan pertama kehidupannya. Namun, tidak semua ibu bisa selalu menyusui langsung. Oleh karena itu, menyimpan ASI perah (ASIP) dengan cara yang benar menjadi sangat penting agar kualitas dan kandungan gizinya tetap terjaga. Artikel ini akan membahas panduan lengkap tentang cara menyimpan, membekukan, mencairkan, hingga menyiapkan ASIP untuk si Kecil.

Cara Menyimpan ASIP

Penyimpanan ASI harus dilakukan dengan wadah yang tepat agar terhindar dari kontaminasi dan tetap aman dikonsumsi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih wadah dan cara menyimpannya:

  • Gunakan kantong penyimpanan ASI khusus atau wadah bersih berbahan kaca atau plastik food grade dengan tutup rapat.
  • Hindari menyimpan ASI dalam plastik sekali pakai atau liner botol yang tidak dirancang untuk penyimpanan ASI.

Lama Penyimpanan ASI Segar

Setiap metode penyimpanan memiliki batas waktu tertentu yang aman untuk menjaga kualitas ASI. Berikut panduannya:

  • Suhu ruang (hingga 25°C / 77°F): maksimal 4 jam.
  • Kulkas (4°C / 39°F): maksimal 4 hari.
  • Freezer (−18°C / 0°F): ideal hingga 3- 6 bulan, dapat bertahan hingga 12 bulan jika menggunakan kulkas khusus ASI dan jarang dibuka/tutup.

Labeli setiap wadah dengan tanggal pemerahan (dan nama anak jika diberikan ke penitipan anak). Simpan ASI di bagian belakang kulkas atau freezer, bukan di pintu, agar lebih stabil dari perubahan suhu. Jika tidak akan digunakan dalam 4 hari, segera bekukan untuk menjaga kualitas ASI.

Tips Membekukan ASI

Proses pembekuan juga memiliki aturan penting yang perlu diperhatikan agar ASI tidak terbuang dan tetap layak dikonsumsi. Beberapa tips yang bisa dilakukan antara lain:

  • Simpan dalam porsi kecil (60–120 ml atau sesuai kebutuhan sekali minum bayi).
  • Sisakan ruang sekitar 2,5 cm di bagian atas wadah karena ASI akan mengembang saat beku.
  • Saat bepergian, ASI dapat bertahan hingga 24 jam dalam cooler box berisi es beku.

Mencairkan dan Menghangatkan ASI

ASI beku tidak bisa langsung diberikan pada bayi. Proses pencairan dan penghangatan harus dilakukan dengan cara yang benar agar nutrisi tetap terjaga.

Cara mencairkan ASI beku:

  • Taruh di kulkas semalaman.
  • Rendam wadah dalam air hangat.
  • Letakkan di bawah air mengalir hangat.

⚠️ Jangan pernah mencairkan atau memanaskan ASI dengan microwave karena dapat merusak nutrisi dan membuat titik panas yang berbahaya bagi bayi.

Setelah dicairkan di kulkas, ASI harus digunakan dalam 24 jam sejak benar-benar mencair. ASI yang sudah dipanaskan atau dibiarkan pada suhu ruang harus digunakan dalam 2 jam, dan tidak boleh dibekukan ulang.

Persiapan sebelum Memerah dan Menyimpan ASI

Kebersihan menjadi kunci utama dalam menjaga kualitas ASI perah. Persiapan yang baik akan membantu ASI lebih tahan lama dan aman untuk bayi, seperti:

  • Cuci tangan dan pastikan wadah penyimpanan bersih.
  • Simpan ASI segera setelah diperah.
  • Gunakan aturan praktis “4–4”: 4 jam di suhu ruang dan 4 hari di kulkas.
  • ASI yang sudah diminum sebagian oleh bayi harus dihabiskan dalam 2 jam atau bisa disimpan di kulkas untuk digunakan pada jadwal menyusui berikutnya.

Menyimpan ASI perah dengan benar adalah langkah penting untuk memastikan bayi tetap mendapatkan nutrisi terbaik meski ibu tidak selalu dapat menyusui secara langsung. Dengan memahami cara penyimpanan, pembekuan, pencairan, dan penyajiannya, kualitas ASI tetap terjaga sehingga manfaatnya optimal bagi tumbuh kembang si kecil. Ingatlah selalu aturan sederhana: 4 jam di suhu ruang, 4 hari di kulkas, dan hingga 6 bulan di freezer.

Laktasi.png

Ingin tahu lebih banyak seputar menyusui? Yuk, join Parenthood Institute SuperClass; Laktasi bersama dr. Ria Yoanita, Sp.A! Di kelas ini, Mom akan dibimbing untuk memahami seluk-beluk menyusui, termasuk mengatasi masalah produksi ASI yang kurang lancar dan pelekatan yang benar. Selain itu, Mom juga akan belajar cara-cara meningkatkan produksi ASI dan mengatasi tantangan menyusui dengan solusi praktis, langsung dari ahlinya.

Referensi: