Meta PixelBenarkah Menyusui Bisa Bikin Gigi Keropos? Ini Faktanya!<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Benarkah Menyusui Bisa Bikin Gigi Keropos? Ini Faktanya!

Author: Tim PrimaKu

25 Nov 2025

Topik: MengASIhi, Menyusui, Ibu Menyusui, Karies Gigi, Gigi

Banyak orang tua pernah mendengar mitos bahwa menyusui bisa membuat gigi bayi cepat rusak, atau bahkan membuat gigi ibu sendiri ikut keropos. Tidak heran jika topik ini membuat khawatir, terutama ketika gigi pertama bayi mulai muncul.

Agar tidak salah kaprah, yuk kita lihat apa yang benar-benar diketahui dari penelitian.

Apakah ASI Bisa Membuat Gigi Anak Keropos?

ASI adalah makanan terbaik untuk bayi, dan kabar baiknya, penelitian menunjukkan bahwa menyusui hingga usia 12 bulan tidak meningkatkan risiko karies. Bahkan, beberapa studi menemukan bahwa anak yang disusui memiliki perlindungan lebih baik dibandingkan dengan anak yang minum susu formula.

Lalu, mengapa muncul anggapan bahwa ASI membuat gigi bolong?

Kekhawatiran ini biasanya berasal dari kebiasaan menyusu sambil tidur, terutama jika mulut bayi tidak dibersihkan setelahnya. Saat anak tertidur, sisa ASI yang menempel di gigi dapat bercampur dengan bakteri dan akhirnya memicu karies.

Jadi, bukan ASI-nya yang menjadi masalah. Yang jauh lebih berpengaruh adalah kebersihan mulut setelah menyusu, terutama di malam hari.

Kenapa Kebersihan Mulut Penting Sejak Gigi Pertama Tumbuh?

Ketika gigi sudah muncul, bakteri di mulut memiliki permukaan untuk menempel. Jika gigi tidak dibersihkan secara rutin, sisa ASI, makanan, dan bakteri bisa bekerja sama menyebabkan gigi berlubang.

Karena itu, bayi yang masih sering menyusu di malam hari perlu dibersihkan mulutnya sebelum kembali tidur. ASI tetap aman, selama kebersihan mulutnya terjaga.

Bagaimana dengan Ibu Menyusui? Benarkah Gigi Jadi Lebih Mudah Keropos?

8a42e8c312.jpg

Banyak ibu mengeluhkan gigi lebih sensitif setelah melahirkan dan mengira ASI “menguras kalsium” dari tubuh. Padahal, tubuh ibu tidak mengambil kalsium dari gigi untuk memproduksi ASI. Faktanya, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa menyusui membuat gigi ibu keropos.

Keluhan gigi sensitif atau gigi berlubang biasanya disebabkan oleh hal lain, seperti:

  • Kurang tidur sehingga melewatkan sikat gigi malam
  • Pola makan berubah (sering ngemil saat menyusui)
  • Asupan kalsium yang kurang
  • Perubahan hormon setelah melahirkan yang membuat gusi lebih sensitif

Artinya, risiko gigi ibu rusak lebih terkait dengan kebiasaan sehari-hari, bukan karena proses menyusui itu sendiri.

Apa yang Bisa Dilakukan agar Gigi Tetap Sehat?

Setelah tahu bahwa masalah utama bukan pada ASI, melainkan kebiasaan sehari-hari, cara merawat gigi pun terasa lebih jelas. Kuncinya adalah membangun rutinitas kecil yang dilakukan terus-menerus, baik untuk bayi maupun ibu. Langkahnya tidak rumit, tetapi efeknya besar.

Untuk bayi

Semua dimulai sejak dini. Bahkan sebelum gigi pertama muncul, MomDad bisa mulai membersihkan gusi bayi menggunakan kain lembab. Kebiasaan sederhana ini membuat mulut bayi terbiasa bersih sejak awal.

Saat gigi mulai muncul, penting untuk menyikat gigi 2 kali sehari dengan pasta gigi berfluorida sesuai usia. Ini membantu melindungi gigi baru yang masih sangat rentan.

Jika anak masih sering menyusu di malam hari, MomDad cukup membersihkan mulut sebelum anak kembali tidur, agar tidak ada sisa ASI yang menempel terlalu lama. Mengurangi minuman atau camilan manis juga membantu mencegah bakteri berkembang.

Dan ketika anak menginjak usia 1 tahun, jadwalkan kunjungan pertama ke dokter gigi. Pemeriksaan dini membantu mendeteksi masalah kecil sebelum menjadi besar, sekaligus membiasakan anak dengan suasana klinik gigi.

Untuk ibu

Perawatan gigi ibu juga tidak kalah penting. Menyikat gigi secara rutin dua kali sehari adalah langkah utama. Ditambah dengan mengonsumsi makanan kaya kalsium, cukup minum, dan menjaga nutrisi, gigi ibu bisa tetap kuat meski melalui masa menyusui.

Rasa lapar saat menyusui memang sering membuat ibu ingin ngemil, tetapi membatasi camilan manis dapat mengurangi risiko gigi berlubang. Dan tentu saja, pemeriksaan rutin ke dokter gigi akan membantu memastikan semuanya dalam keadaan baik.

Menyusui Aman untuk Gigi, Asal Kebersihannya Dijaga

Jika MomDad pernah mendengar bahwa menyusui bisa membuat gigi keropos, sekarang kita tahu bahwa kekhawatiran itu sebenarnya tidak perlu. ASI bukanlah penyebab gigi anak bolong, begitu pula menyusui tidak membuat gigi ibu rusak.

Yang justru berperan besar adalah kebiasaan kecil sehari-hari—seperti membersihkan mulut bayi setelah menyusu malam, menyikat gigi secara teratur, dan menjaga pola makan.

Dengan kebiasaan yang tepat, menyusui tetap menjadi salah satu cara terbaik memberi nutrisi dan kenyamanan untuk si Kecil, tanpa mengorbankan kesehatan gigi siapa pun. Yang penting, MomDad tetap menjaga kebersihan mulut baik pada bayi maupun pada ibu, agar manfaat menyusui bisa dirasakan sepenuhnya tanpa risiko tambahan.


Referensi:

  • National Library of Medicine. 2019. Breastfeeding and early childhood caries. Review of the literature, recommendations, and prevention
  • GOV.UK. 2019. Breastfeeding and dental health
  • MDPI. 2024. Association of Breastfeeding and Early Childhood Caries: A Systematic Review and Meta-Analysis