Meta PixelFrustrasi dengan Toilet Training Anak? Ini Solusi dan Tipsnya<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Frustrasi dengan Toilet Training Anak? Ini Solusi dan Tipsnya

Author: Tim PrimaKu

1 Des 2025

Topik: Article, 1-5 Tahun, Toilet Training, Parenthood

Toilet training sering menjadi sumber frustrasi orang tua. Sebagian anak ada yang prosesnya lancar dan cepat, tapi ada juga yang masih sulit menahan pipis atau buang air besar hingga usia 3–4 tahun. [1] Kesulitan ini bukan tanda kegagalan orang tua atau anak “malas”??. Banyak faktor memengaruhi, termasuk perkembangan fisik, emosional, dan psikologis. Mengetahui penyebabnya penting agar proses toilet training tak menjadi stres bagi anak dan orang tua.

Nah, berikut ini adalah faktor umum yang menyebabkan masalah pada proses toilet training anak, antara lain:

1. Perkembangan Fisik Belum Matang: Anak yang belum cukup mengontrol otot kandung kemih dan usus akan sulit menahan pipis atau BAB. Anak prematur atau dengan gangguan motorik biasanya lebih lambat. [2]

2. Faktor Emosional dan Psikologis: Perubahan besar seperti pindah rumah, masuk daycare, atau kedatangan adik baru dapat membuat anak menunda toilet training karena stres atau mencari perhatian. [3]

3. Kurangnya Konsistensi Orang Tua: Rutinitas dan pengulangan sangat penting. Jika jadwal toilet training tidak konsisten, anak lebih sulit belajar. [4]

4. Trauma atau Pengalaman Negatif: Pengalaman buruk, seperti terburu-buru saat pipis atau dihukum saat “kecelakaan”, bisa membuat anak takut menggunakan toilet. [3]

Tips Mengatasi Masalah Toilet Training Anak

1. ​Kenali Tanda Anak Siap

  • Bisa menahan pipis/BAB beberapa jam (pospak kering sekitar 2 jam)
  • Bisa mengikuti instruksi sederhana

2. Tertarik pada toilet atau potty [2]

  • Rutinitas yang Konsisten
  • Jadwal pipis rutin (misal tiap 2–3 jam)
  • Dorongan positif saat berhasil

3. Gunakan Pendekatan Positif

  • Jangan memarahi anak saat “kecelakaan”, misalnya: anak BAK/BAB di celana
  • Pemberian pujian dan reward sederhana lebih efektif

4. Perhatikan Fisik dan Kesehatan

  • Pastikan anak tidak sembelit
  • Cukup minum air putih dan makan serat

5. Libatkan Anak dalam Proses

  • Biarkan anak memilih toilet atau potty-nya sendiri
  • Biarkan anak mencuci tangan sendiri setelah pipis/BAB

Permasalahan toilet training merupakan hal yang wajar terjadi. Dengan memahami faktor fisik, emosional, dan psikologis anak, orang tua bisa menerapkan strategi yang tepat, konsisten, dan penuh kesabaran. Dengan begitu, hasilnya anak lebih mandiri, percaya diri, dan proses belajar toilet training menjadi menyenangkan.

Jangan lupa selesaikan Kuis setelah mengikuti materi pelajaran ini, ya!
Uji pemahaman MomDad tentang materi ini dan kumpulkan Poin untuk memenangkan hadiah Rp20 juta! makin banyak menyelesaikan materi pelajaran dan Kuisnya, makin besar skor yang didapat.
Mau dapat Poin lebih banyak? Join kelas parenting SuperClass saja! Berikut pilihan Kelasnya:
Referensi:
1. IDAI. Toilet Training pada Anak. 2023. https://www.idai.or.id
2. AAP. Toilet Training Basics. HealthyChildren.org, 2023
3. Schum, T.R., et al. Toilet Training: An Overview. Pediatrics, 2019
4. CDC. Child Development and Toilet Training. 2022