Membaca Bersama Bayi
Author:
Topik: bayi
Membaca Bersama Bayi
MEMBACAKAN cerita untuk bayi memiliki banyak manfaat, bahkan jika dimulai ketika masih dalam kandungan. Indera pendengaran mulai terbentuk saat janin berusia 24-25 minggu dan bayi mulai dapat mengenali suara ibunya sejak dalam kandungan.
Suara ibu memiliki efek menenangkan serta dapat menjadi stimulasi pendengaran sebagai dasar perkembangan bicara dan bahasa. Stimulasi tidak hanya dapat dilakukan oleh ibu, tetapi juga ayah, pengasuh, dan orang lain di sekitar bayi.
Membacakan cerita merupakan kegiatan yang menyenangkan dan dapat menjadi stimulasi bagi bayi. Juga dapat menjadi salah satu solusi bagi orangtua yang tidak terbiasa banyak bercerita atau mengajak bayi bayi bicara. Ketika orangtua atau pengasuh membaca, intonasi, irama, serta warna suara yang bermacam-macam dapat membantu bayi mengenali berbagai pola suara dalam percakapan.
Selain itu, bayi dapat menambah perbendaharaan kata untuk belajar dipahami. Hal ini apabila dilakukan secara berulang dalam suasana yang menyenangkan dapat menjadi dasar perkembangan bicara dan bahasa ketika ia sudah mulai besar.
Kegiatan membaca bagi bayi dapat dilakukan oleh siapa saja. Berikut ini beberapa tips agar kegiatan membaca bagi anak dapat bermanfaat.
Bacakan cerita dengan lambat, dengan ucapan yang jelas, diselingi dengan beberapa jeda. Apabila cerita tersebut bergambar, Anda dapat menunjukkannya kepada bayi.
Bayi pada bulan- bulan awal belum dapat mengenali berbagai bentuk dan warna dengan baik sehingga ada baiknya memilih gambar yang kontrasnya baik seperti hitam putih atau gambar pola. Beberap buku bayi dilengkapi juga dengan mainan interaktif seperti cermin atau lubang dan berbagai permukaan yang dapat ia rasakan.
Kegiatan membaca dapat dilakukan dengan sebuah gambar sederhana disertai beberapa kata. Anda dapat menggunakan imajinasi untuk menjelaskan gambar itu serta memperkenalkan kata –kata yang tercantum pada gambar.
Anda juga dapat mencoba bermain dengan nada suara ketika sedang membacakan cerita.Misalnya, ketika kucing mengeong, tirukan suara kucing.
Anda tidak harus menyelesaikan satu cerita dalam sekali membaca. Satu cerita dapat dibaca dalam beberapa kesempatan. Ketika akan membaca, berdiskusilah dulu dengan anak untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak akan kelanjutan cerita.
Ketika membaca bersama anak, ajak anak untuk turut membalik halaman buku. Kegiatan ini akan mengasah keterampilan gerak halus, terutama pada tahun-tahun pertama.
Ketika membaca, jangan lupa untuk melakukan interaksi dengan anak, seperti bertanya kembali tentang isi cerita atau menunjuk gambar dan meminta anak menyebutkan gambar tersebut.
Pilihlah cerita sesuai usia anak. Semakin muda, sebaiknya cerita yang dipilih tidak terlalu panjang atau banyak detailnya. Pilihlah cerita yang berisi kata- kata sederhana dan mudah diucapkan. Namun, ketika masih dalam kandungan, orangtua dapat memilih cerita apa saja untuk dibacakan.
Banyak cara untuk membuat kegiatan membaca bersama bayi menyenangkan. Penting untuk diingat, stimulasi akan berlangsung secara efektif bila dilakukan berulang- ulang, penuh kasih sayang, dan dalam suasana menyenangkan. Perkenalkan bayi kepada cerita sedini mungkin. Perlahan, Anda dapat menambah panjang atau jumlah cerita sesuai dengan keinginan Anda dan respons bayi. Selamat membaca!
Penulis : Dr.Ireska T.Afifa dan Dr.Catharine Mayung Sambo,Sp.A
Ikatan Dokter Anak Indonesia
Artikel pernah dimuat di Kolom Klasika, KOMPAS, pada tanggal 18 September 2016