Perlu Nggak, sih Memilih Mainan Anak berdasarkan Gender?
Author: Annasya
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Mainan, Gender, Tips Parenting
Mainan selalu mempunyai daya tarik tersendiri bagi anak. Seperti yang diketahui, ada banyak jenis mainan dengan berbagai manfaat. Mulai dari mobil-mobilan, boneka, puzzle, hingga lego yang bisa dinikmati si Kecil. Namun, tak jarang sebagian besar orang tua kerap menganggap beberapa mainan diciptakan untuk anak laki-laki dan perempuan. Sebenarnya, perlu nggak sih kita memilih mainan berdasarkan gender?
Mainan tidak memiliki gender
Preferensi anak terhadap mainan spesifik gender merupakan hasil arahan dari orang tua. Pada umumnya, orang tua mengajarkan bahwa main boneka dan masak-masakan hanyalah untuk anak perempuan. Demikian pula preferensi anak perempuan terhadap warna pink dan anak laki-laki terhadap warna biru. Semua itu bukanlah preferensi yang dibawah anak dari dalam kandungan, melainkan kebiasaan yang dilakukan oleh orang tua. Sebab, mainan tidak perlu dilabeli untuk anak laki-laki atau anak perempuan.
Mainan lintas gender
MomDad tidak perlu khawatir kalau anak laki-laki bermain boneka atau anak perempuan bermain mobil-mobilan. Secara umum, memberikan mainan berdasarkan gender dianggap kurang suportif dalam mendukung perkembangan anak baik secara fisik, kognitif, maupun artistik. Sebagai contoh, main balok, lego, dan mobil-mobilan bagi anak perempuan diduga berhubungan dengan perilaku yang lebih agresif. Padahal nyatanya, dalam bermain balok dan lego ada stimulasi kemampuan spasial dan juga problem solving. Sedangkan, anak perempuan yang bermain dengan boneka atau fashion barbie saja cenderung memiliki preferensi pekerjaan yang lebih sempit dibandingkan anak perempuan yang juga bermain balok. Jadi, dengan memberikan berbagai macam mainan, MomDad akan membantu anak dalam mengasah kemampuan perkembangan anak.
Manfaatnya jika anak bermain mainan maskulin dan feminin
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, semua jenis mainan memiliki manfaat masing-masing untuk anak. Apabila si Kecil main mainan yang dianggap “maskulin”, maka ia dapat menstimulasi perkembangan motor kasar, kemampuan spasial, dan penyelesaian masalah. Sedangkan jika ia main mainan yang dianggap “feminin”, maka anak dapat menstimulasi perkembangan motor halus, bahasa, serta interaksi sosial.
Nah, sekian penjelasan mengenai pemilihan mainan untuk anak sesuai gender. Setiap mainan memiliki manfaatnya masing-masing, jadi sekarang MomDad tidak perlu bingung lagi dalam memilih mainan untuk si Kecil. Semoga bermanfaat!
Sumber foto: Freepik
- Playland. How gender-specific toys can negatively impact a child’s development. Didapat dari https://fulcherlab.academic.wlu.edu/files/2015/10/new-york-times-article-2015-1.pdf
- Kollmayer M, Schultes MT, Schober B, Hodosi T, Spiel C. Parents’ judgments about the desirability of toys for their children: associations with gender role attitudes, gender-typing of toys, and demographics. Sex Roles. 2018;79:329-41.