Anak Belum Lancar Berbicara, Apakah Stuttering?
Author: Annasya
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Sluttering, Gagap, Bicara
Dalam perjalanan perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, terkadang anak mengalami kesulitan dalam pengucapan kata-kata. Kesulitan tersebut dapat membangkitkan kekhawatiran orang tua terhadap kemungkinan ana dan bahasa, anak akan belajar membuat kalimat yang lebih kompleks seiring dengan pertama mengalami masalah gagap atau stuttering.
Dalam proses perkembangan bicara bahan kosa katanya. Awalnya, mereka hanya mampu membuat kalimat sederhana seperti “Mama, minum” lalu berkembang hingga mereka dapat membuat kalimat yang lebih panjang seperti “Mama, aku mau minum jus mangga di gelas biru”. Selama proses perkembangan tersebut, wajar bila terjadi pengulangan kata-kata maupun frasa. Hal ini disebut disfluensi.
Pengertian Difluensi
Disfluensi adalah pengulangan kata atau frase yang umum terjadi pada anak yang sedang dalam proses perkembangan bicara dan bahasa. Sekitar 5% anak usia 2,5 hingga 5 tahun mengalami disfluensi pada salah satu tahap perkembangannya. Disfluensi ini dapat terjadi tanpa alasan yang jelas, namun lebih sering terjadi ketika anak lelah, sangat bersemangat, atau terburu-buru ketika bicara [1].
Umumnya disfluensi akan menghilang sendiri setelah beberapa waktu namun tidak menutup kemungkinan bahwa disfluensi dapat berkembang menjadi suatu kegagapan [1]. Berikut adalah beberapa perbedaan antara disfluensi tipikal dengan disfluensi yang berisiko berkembang menjadi kegagapan.
Disfluensi tipikal yang tidak terlalu berisiko untuk berkembang menjadi gagap | Disfluensi yang berisiko berkembang menjadi gagap |
Anak mengulang frasa atau satu kata Contoh: Tapi ... tapi aku tidak ingin pergi. Dia mengambil ... dia mengambil mainanku | Anak mengulang bunyi atau penggalan kata Contoh: Lihat b-b-b-ayi itu |
Anak menggunakan kata-kata seperti “mmm, eeee, hummm” | Terdapat pemanjangan bunyi Contoh: Ssssssssssuara apa itu? |
Anak tidak tampak kesulitan saat bicara | Anak tampak kesulitan saat bicara atau sulit mengungkapkan kata-kata |
Tidak tampak perilaku lain saat bicara | Tampak perilaku yang muncul saat bicara, seperti mengedip-ngedipkan mata, mengetuk-ngetukkan jari, membuang muka |
Anak tidak tampak kesal atau bersikap negatif ketika berbicara | Anak tampak merasa bahwa bicara adalah sesuatu yang menakutkan/membuat stres |
Tidak ada riwayat keluarga dengan kegagapan | Ada riwayat keluarga dengan kegagapan |
Berlangsung kurang dari 6 bulan | Berlangsung lebih dari 6 bulan |
Faktor Risiko Kegagapan
Ada beberapa faktor yang merupakan faktor risiko masalah kelancaran bicara, yaitu [1]:
- Riwayat keluarga gagap
- Jenis kelamin laki-laki
- Usia timbulnya disfluensi pada usia di atas 4 tahun
- Ada masalah bicara/bahasa yang lain
Apabila MomDad memiliki kecemasan atau perhatian khusus terhadap cara anak berbicara, konsultasikan segera dengan dokter anak agar dapat dilakukan evaluasi terhadap perkembangan bicara dan bahasa anak.
Sumber foto: Freepik
Referensi:
Coleman C. Stuttering in toddlers and preschoolers: what’s typical and what’s not. Didapat dari https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/toddler/Pages/Stuttering-in-Toddlers-Preschoolers.aspx