primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Anak dan remaja juga bisa menderita DM lho!

Author: Dr. Dini Mirasanti, Sp.A, Prof. Dr. Madarina Julia, Sp.A (K), MPH., Ph.D (editor)

Topik: DM, Sedentary, Juvenile Diabetes, Diabetes, Obesitas, 7-12 Tahun, 12-18 Tahun

Diabetes mellitus (DM) adalah suatu penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Penyakit yang juga sering disebut sebagai kencing manis ini disebabkan oleh masalah pada hormon pengatur kadar gula darah bernama insulin. Pada pasien DM dapat terjadi masalah pada produksi insulin atau masalah pada kerja insulin, atau keduanya. Berdasarkan jenis masalah yang terjadi pada insulin, diabetes dapat dibagi menjadi DM tipe 1, DM tipe 2, dan DM tipe lainnya.

 

DM tipe 1 adalah jenis diabetes yang paling sering dialami anak. DM tipe 1 terjadi akibat masalah pada produksi insulin. Pada DM tipe 1 terjadi kerusakan pada sel yang bertugas memproduksi insulin, yaitu sel beta pankreas.  Pada umumnya kerusakan disebabkan oleh proses autoimun, tubuh membuat antibodi yang merusak sel beta tersebut. Karena terjadi kekurangan produksi insulin, satu-satunya cara pengobatan DM tipe 1 adalah dengan memberikan insulin dari luar. Sampai saat ini belum ada pilihan pengobatan lain untuk DM tipe 1, selain pemberian insulin.

 

DM tipe 2 umumnya diderita orang dewasa. DM tipe 2 juga dapat terjadi pada anak atau remaja yang obes. Seiring dengan peningkatan jumlah obesitas pada anak dan remaja, jumlah penderita DM tipe 2 anak dan remaja juga meningkat. Anak obes memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami berbagai masalah kesehatan, termasuk lebih berisiko mengalami DM tipe 2. Sebanyak 85% anak dengan DM tipe 2 merupakan anak dengan overweight atau obesitas pada saat terdiagnosis.

 

DM tipe 2 terutama terjadi akibat masalah pada kerja insulin. Namun, selanjutnya, bila tidak ditangani dengan baik, akan terjadi pula masalah pada produksi insulin. Hal ini karena gula darah yang terus menerus tinggi akan merusak sel beta pankreas. Selain akibat obesitas, risiko pewarisan DM tipe 2 sangat nyata. Seorang anak yang memiliki orang tua atau kakek/ nenek dan keluarga lain yang menderita obesitas harus waspada, karena dia sangat berisiko akan juga menderita DM tipe 2 di kemudian hari.

 

Apabila seorang anak telah terdiagnosis menderita diabetes, maka perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk menentukan tipe diabetes. Tipe diabetes menentukan pilihan tatalaksana. DM tipe 1 memerlukan pemberian insulin seumur hidup sedangkan manajemen utama DM tipe 2 adalah modifikasi gaya hidup. Pengaturan makan, olah raga, dan menurunkan berat badan pada anak obesitas merupakan hal-hal yang terpenting dalam manajemen DM tipe 2.

 

DM tipe 1 merupakan suatu penyakit autoimun yang mungkin sulit untuk dicegah karena faktor risiko dan penyebabnya belum sepenuhnya terpetakan. Namun, DM tipe 2 jelas dapat diusahakan untuk dihindari dengan mencegah faktor risiko utamanya, overweight atau obesitas.

 

Anak-anak, terutama yang berisiko DM tipe 2 karena faktor pewarisan dari keluarga, harus membiasakan diri dengan gaya hidup berikut sejak dini. Gaya hidup ini mungkin harus dia lakukan apabila suatu saat dia menderita DM.

  • Meminimalkan konsumsi gula terutama dengan menghindari terbiasa minum minuman bergula. Jangan biasakan anak minum minuman berkadar gula tinggi seperti minuman bersoda, teh dalam kemasan dan jus buah kemasan. Biasakan anak minum air putih, teh tawar, susu rendah lemak tanpa gula, dan berbagai minuman tanpa gula lainnya
  • Menambah asupan sayur dan buah. Biasakan anak untuk makan sayur dan buah setidaknya 5 porsi sehari. Gantilah kudapan ringannya dengan sayur atau buah
  • Mengurangi konsumsi semi-processed food seperti makanan kalengan dan kemasan serta makanan cepat saji
  • Mengendalikan porsi makan
  • Mengubah pola makan keluarga agar tidak tinggi karbohidrat atau tinggi lemak. Sediakan lebih banyak sayur dan buah
  • Beraktivitas fisik setidaknya 60 menit sehari
  • Mengurangi waktu sedenter seperti menonton TV, bermain game di komputer, bermain ponsel, dengan durasi maksimal 2 jam per hari

 

Daftar bacaan:

  1. Pulgaron ER, Delamater AM. Obesity and type 2 diabetes in children: epidemiology and treatment. Curr Diab Rep. 2014;15:508.
  2. Mayer-Davis EJ, Kahkoska AR, Jefferies C, Dabelea D, Balde N, Gong CX, dkk. ISPAD Clinical practice consensus guidelines 2018: definition, epidemiology, and classification of diabetes in children and adolescents. Pediatr Diabetes. 2018;19:7-19.
  3. Zeitler P, Arslanian S, Fu J,Pinhas-Hamiel O, Reiner T, Tandon N, dkk. ISPAD Clinical practice consensus guidelines 2018: type 2 diabetes mellitus in youth. Pediatr Diabetes. 2018;19:28-46.
familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: