Anak Rentan Kutuan, Ketahui Gejala & Cara Pencegahannya!
Author: Dr.Triana Agustin,Sp.KK
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Kutu Rambut, Penyakit
Kutu rambut pada anak adalah kondisi yang mengganggu karena rasa gatal pada kulit kepala. Kutu rambut yang disebut sebagai pedikulosis kapitis tergolong infeksi parasit yang dapat mengenai rambut maupun kulit yang disebabkan oleh Pediculus humanus var capitis. Pediculus ini merupakan parasit yang harus menghisap darah manusia untuk mempertahankan hidup.
Pediculus mempunyai 4 siklus hidup yaitu stadium telur, larva, nimfa, dan dewasa. Proses penularannya sendiri dimulai dari kutu berwarna abu-abu dan berubah menjadi kemerahan setelah menghisap darah, kemudian telur diletakkan di sepanjang rambut dan mengikuti tumbuhnya rambut sehingga makin ke ujung terdapat telur yang lebih matang.
Pedikulosis kapitis atau kutu rambut terutama yang mengenai anak-anak, cepat meluas dalam lingkungan hidup yang padat dan dipengaruhi oleh kebersihan yang tidak baik, misalnya jarang mencuci rambut atau rambut yang sangat panjang sehingga relatif sulit dibersihkan. Cara penularan melalui kontak langsung atau dapat melalui benda seperti sisir, bantal, dan topi.
Gejala Kutu Rambut
Apabila terkena kutu rambut, gejala awal yang timbul hanya rasa gatal pada area kepala. Rasa gatal timbul karena liur dan kotoran kutu yang masuk ke dalam kulit saat menghisap darah. Selain itu, kelainan kulit dapat timbul akibat garukan. Kelainan kulit yang timbul berupa luka lecet pada kulit kepala yang mudah terjadi infeksi karena masuknya kuman ke dalam kulit. Tanda-tanda yang muncul saat terjadi infeksi yaitu terdapat nanah dan keropeng berwarna kehijauan. Apabila infeksinya berat, rambut akan bergumpal karena disebabkan oleh banyaknya nanah dan keropeng yang disebut plikapelonika yang dapat disertai dengan bau busuk.
Jika MomDad ingin mengetahui apakah itu adalah kutu rambut yaitu dengan menemukan kutu atau telur terutama di area kepala bagian belakang dan area pelipis. Telur akan berwarna abu-abu dan berkilat.
Cara Mengatasi Kutu Rambut
Jika anak terkena kutu rambut, maka satu-satunya cara untuk mengatasinya yaitu dengan pengobatan. Pengobatan bertujuan untuk membunuh kutu dan telur. Di Indonesia, obat kutu yang tersedia terdiri dari lotion yang mengandung permethrin 1%, malathion 0,5%, gameksan 1%, atau benzyl benzoate 25%.
Penggunaan obat diawali dengan keramas hingga rambut bersih, keringkan rambut hingga setengah kering, lalu oleskan lotion dan diamkan selama 12 jam menggunakan penutup kepala seperti shower cap, kain, atau handuk, kemudian cuci kembali rambut dan sisir dengan sisir serit (sisir halus rapat) agar semua kutu dan telur terlepas.
MomDad disarankan untuk melakukan pengobatan secara berulang selama 7-9 hari kemudian setelah pemberian obat yang pertama. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan obat tersebut diharuskan menggunakan resep dari dokter akibat butuh pengawasan akan efek samping serta pemilihan obat yang tepat. Efek samping dari obat terdiri atas iritasi, gatal, bengkak, hingga gangguan sistem saraf. Penggunaan obat juga berbeda tergantung dengan umur pasien. Untuk bayi berumur dibawah 6 bulan mempunyai tata laksana khusus. Jika terjadi infeksi sekunder oleh bakteri, infeksi bakteri akan diobati terlebih dahulu dengan antibiotik. Setelah infeksi bakteri sembuh, maka akan dilanjutkan dengan pilihan pengobatan yang disebutkan di atas.
Mencegah Kutu Rambut
Kutu rambut mudah menginfeksi dari satu individu ke individu lain melalui kontak langsung dari pakaian, topi, seprai, handuk, sisir, atau rambut individu yang terinfeksi, sehingga semua individu yang tinggal 1 rumah atau terpajan penderita harus diperiksa apakah ada kutu dan harus mendapatkan pengobatan jika terinfeksi untuk memutuskan rantai infeksi. Oleh karena itu, pencegahan infeksi kutu bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan kulit kepala dan rambut dengan cuci rambut minimal sekali dalam dua hari dan tidak menggunakan sisir, topi, atau handuk bersamaan dengan orang lain.
Oleh sebab itu, penting bagi MomDad untuk menjaga kebersihan anak agar dapat terhindar dari kutu rambut.
Ditulis oleh Dr.Triana Agustin,Sp.KK, Ikatan Dokter Anak Indonesia