Di Usia Berapa Anak Mengompol Dikatakan Tidak Normal?
Author: Annasya
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Mengompol, Anak Mengompol
Mengompol atau yang disebut dengan enuresis pada dunia medis adalah keluarnya urin secara tidak sadar terutama pada malam hari. Apakah anak mengompol itu sesuatu yang normal? Sampai kapankah anak yang mengompol masih dikatakan normal?
Mengompol merupakan masalah yang sering dihadapi orang tua. Anak belajar untuk mengontrol keinginan untuk berkemih ketika mereka sudah dapat merasakan dan menyadari bahwa kandung kemihnya penuh. Pada umumnya, hal tersebut berkembang saat anak menginjak usia 4 tahun. Kontrol kandung kemih saat tidur pada malam hari pada umumnya baru terjadi setelah itu, sekitar usia 5-7 tahun.
Sekitar 16% anak masih mengompol pada usia 5 tahun. Anak laki-laki cenderung lebih sering mengompol dibandingkan anak perempuan. Saat anak sudah berusia 7 tahun, masih ada sebagian kecil anak yang mengompol di malam hari. Bagi sebagian besar anak, mengompol dapat berhenti sendiri tanpa membutuhkan terapi apapun. Namun terkadang orang tua merasa khawatir mengenai adanya masalah medis yang mendasari anak masih mengompol.
Penyebab Anak Mengompol
Ada beberapa penyebab anak masih mengompol yang perlu diketahui oleh MomDad, di antaranya[1]:
- Kandung kemih anak berkembang lebih lambat dibandingkan anak lainnya
- Kandung kemih hanya mampu menampung sejumlah kecil urin
- Riwayat keluarga mengompol
- Masalah hormon yang mengatur produksi urin
- Ada masalah medis lainnya (konstipasi, gangguan tidur, diabetes mellitus, diabetes insipidus, penyakit ginjal kronik dan infeksi saluran kemih, masalah kesehatan jiwa, dan lain-lain)
MomDad perlu berkonsultasi ke dokter apabila [2]:
- Anak masih mengompol setelah usia 7 tahun
- Anak mengompol kembali setelah lebih dari beberapa bulan tidak mengompol di malam hari
- Mengompol disertai nyeri berkemih, rasa haus yang tidak lazim, warna urin pink atau merah, feses keras, mengorok, atau kaki bengkak
Perhatikan Hal Ini saat Anak Mengompol
Berikut ini beberapa hal yang bisa MomDad pahami apabila anak masih mengompol:
- Mengompol adalah masalah umum pada anak yang masih dapat berlangsung hingga anak berusia 7 tahun.
- Mengompol dapat berhenti sendiri pada sebagian besar anak.
- Mengompol bukan salah anak dan anak tidak perlu dihukum karena mengompol.
- Anak perlu diajarkan untuk berkemih secara rutin di siang hari dan sebelum tidur.
- Hindari minuman manis atau mengandung kafein terutama di malam hari.
- Anak perlu dibantu untuk pergi ke toilet di malam hari.
- Popok sekali pakai atau celana tatur dapat membuat anak malas bangun dan pergi ke kamar mandi sehingga penggunaannya benar-benar harus dihentikan paling lambat saat anak berusia 8 tahun.
- Setelah anak mengompol, ajak anak ke kamar mandi untuk berganti pakaian bersih.
- Anak perlu diajak berpartisipasi membersihkan tempat tidurnya di pagi hari termasuk mengganti sprei.
- Jangan mengolok-olok atau membandingkan anak dengan saudaranya terkait mengompol.
Ada banyak penyebab anak masih mengompol walaupun usianya sudah terbilang cukup besar. Oleh karena itu, MomDad perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apa penyebab dibalik anak yang masih mengompol agar bisa segera ditangani sesuai dengan penyebabnya.
Sumber foto: Freepik
Referensi:
- Drutz JE, Tu ND. Patient education: bedwetting in children (beyond the basis). Diunduh dari https://www.uptodate.com/contents/bedwetting-in-children-beyond-the-basics
- Mayo Clinic. Bed wetting. Diunduh dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bed-wetting/symptoms-causes/syc-20366685
- Baird DC, Seehusen DA, Bode DV. Enuresis in children: a case-based approach. Am Fam Physician. 2014;90:560-8.