primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Waspada Shaken Baby Syndrome saat Bercanda dengan si Kecil

Author: Fitri Permatasari

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A

Topik: Shaken Baby Syndrome

Ada berbagai cara untuk membuat bayi tertawa, seperti menimbulkan suara-suara, bermain cilukba, hingga mengajaknya bermain sambil menggendong atau mengayunkannya ke udara. Membuat si kecil tertawa memang kegiatan yang sangat menyenangkan tetapi MomDad tetap harus berhati-hati agar ia tidak mengalami shaken baby syndrome. Shaken baby syndrome bisa berdampak fatal apabila tidak segera dihentikan. Kegiatan apa saja yang bisa menimbulkan shaken baby syndrome?

Pengetian Shaken Baby Syndrome (SBS)

shaken_baby_syndrome_(1).jpg

Shaken baby syndrome tergolong salah satu bentuk kekerasan pada anak, berupa guncangan kepala hebat yang menyebabkan perdarahan retina dan perdarahan otak. Sindrom ini merupakan salah satu penyebab utama kematian dan gangguan saraf pada anak akibat kekerasan. Sebesar 95% cedera otak dan 64% cedera kepala pada anak berusia kurang dari 1 tahun disebabkan oleh tindak kekerasan pada anak.

Penyebab Shaken Baby Syndrome

Pada kasus Shaken baby syndrome seringkali juga ditemukan tanda kekerasan pada anak yang memiliki riwayat kekerasan sebelumnya. Guncangan dapat disengaja, misalnya oleh orang dewasa yang tidak sabar terhadap bayi yang rewel, maupun tidak sengaja dan timbul karena cara bermain yang menyebabkan guncangan hebat pada kepala, misalnya dengan diayun atau dilemparkan ke udara. Guncangan pada badan juga dapat berakibat cedera pada otak karena perubahan posisi kepala terhadap leher yang drastis dan mendadak.

Orang tua yang mengalami stres secara sosial, biologis, atau finansial rentan melakukan perilaku impulsif dan agresif. Cedera otak yang terjadi khas dan tidak sesuai dengan riwayat jatuh, kejang, atau trauma kepala lain.

Gejala Shaken Baby Syndrome

Spektrum gejala shaken baby syndrome sangat luas, dari gejala ringan sampai sangat berat. Gejala ringan yang tidak spesifik umumnya tidak disadari oleh dan membaik seiring waktu. Sindrom yang sangat berat dapat menyebabkan penurunan kesadaran, kejang, sampai kematian. Sesaat setelah guncangan hebat, anak umumnya menjadi rewel atau cenderung banyak tidur, muntah - muntah, dan tidak mau makan. Gejala ini dapat menetap selama beberapa hari atau beberapa minggu. Perdarahan otak dapat menyebabkan penurunan kesadaran, kejang, muntah, malas menyusui, dan kontak yang berkurang. Kerusakan otak berat dapat menyebabkan gangguan pernapasan sampai henti napas. Gejala yang tidak spesifik dan kerusakan otak yang tidak terdeteksi dapat berlangsung lama tanpa diketahui namun menyebabkan gangguan belajar atau gangguan perilaku saat anak lebih besar.

Shaken baby syndrome sering disertai cedera mata dan cedera tulang. Cedera mata yang sering ditemui adalah perdarahan retina pada satu atau kedua mata. Perdarahan di dalam mata mungkin sulit terdeteksi karena keterbatasan bayi untuk mengeluhkan gangguan penglihatan. Cedera tulang di tempat lain sering menyertai shaken baby syndrome akibat kekerasan yang disengaja, terutama patah tulang pada iga, lengan, dan tungkai. Adanya memar atau luka di bagian tubuh yang tidak biasa atau berulang mendukung adanya kekerasan.

Bayi lebih rentan terhadap shaken baby syndrom karena bayi belum memiliki kontrol leher serta batang tubuh yang baik. Jika bayi diajak bercanda dengan melempar-tangkapnya ke udara, maka otak yang berada dalam tengkorak bayi mengalami perputaran atau pergeseran terhadap aksisnya (batang otak) akibat terguncang dan mengakibatkan memar, pembengkakan bahkan perdarahan otak. 

Apabila bayi mengalami shaken baby syndrome, maka bisa berdampak pada perkembangan jangka panjang. Komplikasi apabila bayi “selamat” dari kondisi ini juga berat, diantaranya kebutaan, palsi serebral, gangguan perkembangan, disabilitas intelektual, dan epilepsy. 

Cara Menghindari Shaken Baby Syndrome

Untuk mencegah shaken baby syndrome, hindarilah bermain atau bercanda dengan bayi dengan cara mengayunkan bayi pada lengan atau anggota tubuh lainnya, mengguncang, atau melempar tubuh bayi. Jika meletakkan bayi pada ayunan, gunakanlah ayunan khusus untuk bayi yang berayun dengan lembut. Awasilah selalu apabila bayi bermain dengan kakak atau anak yang lebih besar. Pilihlah pengasuh anak yang dapat dipercaya serta cukup stabil dan matang secara psikologis. Orang tua yang sedang memiliki masalah psikis sebaiknya mencari bantuan profesional terkait (psikolog atau psikiater) agar mampu mengasuh anak secara aman dan bertanggung jawab.

Referensi:

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
cover
Himbauan IDAI Tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Kasus...
20 Des 2017
cover
Waspada Flu dan Flu Burung
5 Feb 2018
cover
Waspadai Keluhan Mendengkur pada Anak
28 Feb 2018
cover
Waspada Demam Berdarah Dengue
28 Feb 2018
cover
Waspadai Diabetes Mellitus pada Anak
28 Feb 2018
cover
Waspadai Demam Zika di Indonesia
5 Mar 2018
cover
Awas, waspadai tanda terlambat bicara!
24 Nov 2021
cover
Kelebihan Gizi pada Anak yang Perlu MomDad Waspadai!
17 Mei 2022
cover
Waspada Hemofilia dengan Kenali Gejala dan Tandanya, MomDad!
30 Mei 2022
cover
Waspada Demam Berdarah pada Bayi dengan Kenali Gejala dan Ca...
15 Jun 2022
cover
Lebih Waspada, Ini Jenis Pelecehan pada Anak yang Orang Tua ...
28 Jun 2022
cover
Waspadai 5 Jenis Penyakit yang Biasa Terjadi di Musim Libura...
14 Jul 2022
cover
Waspada, 5 Hal Ini Bisa Sebabkan Anak Sembelit
21 Jul 2022
cover
Waspada, Anak dan Remaja Rentan Terkena Diabetes
30 Sep 2022
cover
Waspada Ginjal Akut pada Anak, Apa Penyebab dan Gejalanya?
18 Okt 2022
cover
Waspada Tuberkulosis pada Anak, Kenali Gejalanya!
2 Nov 2022
cover
Si Kecil Takut Coba Makanan Baru? Waspada Food Neophobia pa...
3 Nov 2022
cover
Waspada, di Usia Ini Anak Lihai Berbohong, Simak Tips Mengat...
12 Nov 2022
cover
Anak Sering Makan Manis & Berlemak? Waspadai Sindrom Metabol...
17 Nov 2022
cover
Waspada Anak Alami Diabetes Tipe 1 & Kenali Gejalanya
17 Nov 2022
cover
Yuk, Waspadai Gangguan Ginjal pada Anak dengan Mengenal Tand...
25 Nov 2022
cover
Anak Demam, Kapan Orang Tua Perlu Waspada?
28 Nov 2022
cover
Waspada Hipotermia pada Bayi Newborn, Kapan Perlu Khawatir?
14 Des 2022
cover
Anak sering Mengulang Kata Saat Bicara, Waspada Stuttering!
16 Des 2022
cover
Waspadai Penyebab ISK pada Balita!
20 Des 2022
cover
Selain Speech Delay, Ini Jenis Gangguan Bicara yang Perlu Di...
28 Des 2022
cover
Waspada, di Usia Ini Anak Biasanya Menolak Makan!
30 Des 2022
cover
Gangguan Pendengaran Bayi yang Perlu Diwaspadai
2 Jan 2023
cover
Mengenal Pertumbuhan Janin Terhambat yang Perlu Diwaspadai!
7 Jan 2023
cover
Waspada Demam Tinggi pada Anak, Ini Bahayanya!
16 Jan 2023
cover
Ditetapkan sebagai KLB, Waspada Campak Menyerang si Kecil
26 Jan 2023
cover
Waspadai Bahaya Asap Rokok bagi Kesehatan si Kecil
2 Feb 2023
cover
Waspada, Ini Jenis Kanker yang Kerap Menyerang Anak-Anak!
15 Feb 2023
cover
Waspada Bayi Alami Dehidrasi, Kenali Gejalanya!
27 Feb 2023
cover
Waspada Penyakit Flu Burung Mengintai Anak!
4 Mar 2023
cover
Waspada Kelainan Penyakit Ginjal Bawaan pada Bayi Baru Lahir
9 Mar 2023
cover
Garis Tangan Tunggal pada Bayi, Waspada Simian Line!
16 Mar 2023
cover
Waspada Hidden Hunger dan Peran MPASI dalam Pencegahannya
18 Mar 2023
cover
Anak Lamban Beraktivitas? Waspada Gangguan Perkembangan!
23 Mar 2023
cover
Waspada si Kecil Terkena Penyakit Ini setelah Kumpul Lebaran...
29 Apr 2023
cover
Bayi sering Rewel, Waspada Overfeeding!
7 Mei 2023
cover
Waspada Heatstroke di Cuaca Panas, Gimana Mengatasinya?
24 Mei 2023
cover
Waspada Anak Alami Trauma Makan, Kenali Penyebabnya!
19 Jun 2023
cover
Pertumbuhan Fisik Anak Lamban? Waspada Growth Faltering!
5 Jul 2023
cover
Waspadai Anak Terlambat Bicara, Ketahui Perkembangannya!
10 Jul 2023
cover
Anak Makan sambil Main Gadget? Waspada Perilaku Mindless Eat...
2 Agu 2023
cover
Anak Gemar Makan, Waspada Risiko Obesitas
10 Sep 2023
cover
Waspada, Ini Risiko yang Terjadi jika Anak Tidak Cocok denga...
26 Okt 2023
cover
Red Flag Perkembangan Motor Kasar Bayi Usia 0-6 Bulan yang P...
24 Nov 2023
cover
Kasus COVID-19 Terus Bertambah: Rakyat Indonesia Diminta unt...
15 Des 2023
cover
Inilah Hal-Hal yang Perlu Diwaspadai pada Gigitan Binatang
8 Jan 2024
cover
Kenapa Harus Waspada Kalau anak Batuk Terus-menerus, Apakah ...
29 Nov 2023
cover
BB Anak Turun secara Persisten, Waspada Gejala TB
23 Feb 2024
cover
Tumor Parotis pada Anak: Kapan harus Waspada?
3 Apr 2024
cover
Waspada, Anak Usia Ini Rentan Alami Gizi Kurang & Gizi Buruk
23 Apr 2024
cover
Hati-hati Telat Penanganan, Ini Gejala Awal Demam Berdarah y...
21 Jun 2024
cover
Anak Batpil Alami Gejala Ini? Waspada Kronik!
10 Jul 2024
cover
Waspada Dampak Jangka Panjang Pneumonia pada Anak!
29 Jul 2024
cover
Binge Eating pada Anak: Waspada Tanda-Tanda dan Cara Mengata...
1 Agu 2024
cover
Bisa Sebabkan Trauma hingga Perlukaan, Waspada Dampak Anak S...
4 Agu 2024
cover
Tanda Anak Kekurangan Protein: Waspadai Risiko Malnutrisi Se...
3 Sep 2024
cover
[Liputan Acara] INA NUTRI 2024: Waspada Anemia Defisiensi Be...
5 Sep 2024
cover
Bahaya Residu Asap Rokok di Rumah: Waspadai Dampaknya pada A...
23 Sep 2024
cover
BB Anak Nggak Normal? Waspada Risiko Weight Faltering!
14 Okt 2024
cover
Sering Ngorok Jadi Tanda Obesitas? Waspadai karena Dampaknya...
14 Okt 2024
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: