Permainan Ini Bisa Cegah Anak dari Speech Delay
Author: Annasya
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Speech Delay, Stimulasi
Speech delay atau keterlambatan bicara dapat dipicu oleh dua faktor, yaitu intrinsik (dari dalam diri anak) dan ekstrinsik (faktor lingkungan). Faktor intrinsik meliputi gangguan pendengaran, otak, kecerdasan, dan perilaku. Sementara faktor ekstrinsik meliputi kurangnya stimulasi, bilingualisme, penggunaan media, dan orang sekitar berespon terhadap bahasa tubuh. Untuk mencegah speech delay, anak perlu diberikan stimulasi yang mampu mencakup kedua faktor tersebut. Nah, MomDad bisa mengajak si Kecil bermain permainan berikut yang dapat mencegah speech delay!
1.Bermain pura-pura
Selain mencegah speech delay, main pura-pura memiliki banyak sekali manfaat. Mulai dari masak-memasak, berpura-pura menjual es krim, hingga bermain dokter-dokteran dapat sangat memperkaya kosakata anak. Selain itu, bonding antara anak dengan orangtua tentu juga semakin erat.
2. Chunky/knob puzzle
Ketika anak bermain dengan puzzle, ini bisa menjadi kesempatan untuk berbicara dan berinteraksi dengan orang dewasa atau teman bermain. Ia dapat menggambarkan apa yang dilakukan, menanyakan pertanyaan tentang puzzle, atau berbicara tentang gambar atau bentuk pada potongan-potongan tersebut. Ini membantu dalam pengembangan kemampuan berbicara dan bahasa. Selain menambah kosa kata, anak juga belajar mencocokkan bentuk melalui permainan ini.
3. Menyusun balok
Selain melatih fokus dan konsentrasi, menyusun balok dapat melatih motorik halus dan juga mengajarkan anak berbagai kosa kata seperti bentuk dan warna. Anak juga dapat menggambarkan apa yang ia bangun dan berbicara tentang ide-idenya.
4. Lempar tangkap bola dan memasukkan bola ke keranjang
Permainan ini melatih anak memahami instruksi sehingga mengasah bahasa pemahaman (reseptif) sekaligus juga merupakan permainan yang seru dan melatih motorik kasar anak.
5. Aneka permainan sensori
Anak belajar melalui sistem indera atau sensorinya. Melalui permainan sensori, anak akan lebih mudah belajar mengenal benda yang ia sentuh, lihat, cium, dan rasakan. Beberapa permainan sensori yang aman digunakan untuk anak di bawah 2 tahun adalah bermain beras, mengupas pisang, bermain dengan mie/bihun/kwetiau, bermain dengan kelapa parut, memeras spons cuci piring yang dibasahi, hingga membebaskan binatang yang dibekukan di dalam es.
Selain membantu agar terhindar dari speech delay, MomDad juga akan mendapatkan quality time bersama si Kecil.
Sumber foto: Freepik