Pilihan Mainan untuk Menstimulasi Perkembangan Anak Sesuai Usia
Author: Marisha A
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso SpA
Topik: Stimulasi, Stimulasi Perkembangan, Perkembangan
Bermain menjadi aktivitas yang paling sering dilakukan anak-anak. Kegiatan ini juga bisa dimanfaatkan orang tua untuk menstimulasi perkembangan si Kecil. Karena itu, ada beberapa pertimbangan saat memilih mainan yang tepat untuk buah hati sesuai fase perkembangannya. Simak penjelasan dari Dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), MPH, yuk!
Usia 0-6 bulan
Pada usia ini, fungsi pendengaran dan penglihatan bayi mulai berkembang. Ia mulai suka melihat dan mengikuti gerak benda. Ia juga akan berpaling jika mendengar suara di dekatnya dan dapat menggenggam dan mulai meraih mainan. Pada usia ini, permainan dengan warna yang mencolok akan menarik bagi bayi dan dapat membantunya mengembangkan penglihatan. Selain itu, mainan berbunyi yang dapat dipegangnya akan menarik baginya.
Usia 7-12 bulan
Pada bayi yang lebih besar, kemampuan motor kasarnya mulai lebih berkembang. Ia mulai senang bergerak seperti rolling, duduk, merangkak, dan berdiri. Ia juga sudah mulai mengerti jika namanya dipanggil dan mengerti beberapa kata yang sering didengarnya, serta dapat menunjuk bagian tubuh.
Di usia ini, bayi juga senang mencari benda yang disembunyikan, menaruh, dan mengambil benda dari tempatnya. Beberapa mainan yang dapat diberikan pada usia ini antara lain boneka hingga mainan mobil dari plastik untuk membantunya bermain pura-pura. Untuk permainan mengambil dan menaruh benda, dapat diberikan cangkir atau mangkuk yang berisi biskuit atau cereal. Bola dan mainan kubus juga dapat diperkenalkan pada bayi.
Usia 1-2 tahun
Pada usia 1 tahun biasanya anak sudah dapat berdiri dan mulai berjalan. Anak juga mulai belajar naik tangga dan mulai mengucapkan kata berarti, serta bermain dengan anak lain. Permainan yang cocok untuk usia ini antara lain buku cerita bergambar, musik dan lagu, alat gambar yang aman seperi crayon, kertas besar, dan pensil warna. Permainan pura-pura juga menarik untuk usia ini seperti telepon, boneka dan stroller, dress-up accessories, binatang dari plastik, dan puzzle atau peg boards.
Usia 2 tahun
Pada usia 2 tahun, kemampuan bahasa anak mulai berkembang. Ia sudah dapat merangkai 2 kata, menyampaikan keinginannya secara verbal sederhana. Secara fisik, anak juga mulai menyukai kegiatan fisik yang lebih beragam, seperti melompat, memanjat, dan bergelantungan.
Kemampuan motor halus juga mulai lebih baik. Berbagai permainan dapat meningkatkan keterampilan anak 2 tahun seperti puzzle dan lego yang memiliki berbagai bentuk dan warna. Set konstruksi, alat transport, furniture, boneka dan aksesoris, serta permainan pasir atau air juga menarik bagi anak.
Usia 3-6 tahun
Pada usia ini, anak memiliki kemampuan bahasa lebih baik. Anak banyak bertanya dan berbicara. Mereka juga senang bermain dengan anak lain dan tidak senang menerima kekalahan. Anak sudah dapat bermain permainan yang membutuhkan aturan khusus, seperti bermain bergiliran. Anak juga mulai menyukai permainan di alam karena mereka memiliki kemampuan motor kasar yang lebih baik.
Berbagai mainan tersedia untuk anak usia ini, seperti puzzle, kubus, lego, dan permainan lain yang meningkatkan keterampilan membuat bentuk khusus. Selain itu, board games seperti permainan ular tangga, halma, atau kartu dapat menjadi sarana anak bermain dengan aturan khusus dan giliran. Permainan pura seperti set konstruksi, set transportasi atau boneka akan merangsang imajinasinya. Penggunaan warna dengan krayon atau pensil warna juga dapat melatih kemampuan motor halusnya. Di samping itu, permainan outdoor dengan menggunakan alat atau mainan yang lebih bervariasi juga diminati seperti sepeda, bola, dan lainnya.
Usia sekolah
Permainan yang cocok untuk anak usia sekolah adalah permainan yang merangsang kemampuan peran, ketangkasan, dan kreativitas pada anak. Permainan board games dapat yang memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi seperti monopoli, scrabble, catur, dan lainnya. Selain itu, berbagai jenis mainan outdoor juga cocok untuk mereka seperti sepeda, skateboard, dan lainnya.
Berbagai permainan tradisional juga bermanfaat bagi anak. Permainan tradisional seperti engklek, layangan, ular naga, dan lompat tali, serta permainan indoor tradisional seperti congklak, bola bekel, dan lainnya dapat menjadi pilihan bagi orangtua.
Semoga penjelasan di atas dapat membantu MomDad dalam melatih stimulasi si Kecil sesuai usianya, ya.
Ingin tahu tips dan informasi seputar tumbuh kembang anak lainnya? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!
Sumber foto: Freepik
Daftar Pustaka:
- 1.Sekartini R, medise BE. Cerdas memilih mainan anak dan remaja. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2015.
- 2.Nwokah E, hsu HC, Gulker H. The use of play materials in early intervention the dilemma of poverty. American Journal of Play. 2013;2:187-219.
- 3.Smith TP. Age determination guidelines: relating children’s ages to toy characteristics and play behaviour. Washington DC: CPSC. 2002.h:1-299.
- 4.Kulak S, Stein REK. Toy age-labeling: an overview for Pediatricians of How Toys Receive Their Age Safety and Developmental Designations. Pediatrics. 2016;138;1-10.
- Materi ini pernah disampaikan dalam acara seminar PKB XIII IDAI Jaya “Kiat Membuat Anak Sehat, Tinggi, dan Cerdas”, tanggal 27-28 November 2017 di Jakarta.
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.