Anak dengan Kondisi Ini Berisiko Alami Gangguan Perkembangan
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Berat Badan Lahir Rendah, BBLR, Gangguan Perkembangan, Tumbuh Kembang
Setiap orang tua pasti ingin anaknya lahir dalam kondisi sehat, serta memiliki berat badan normalnya bayi newborn. Berat badan lahir yang normal umumnya menandakan bahwa bayi mengalami pertumbuhan yang sehat selama masa kehamilan. Sebab, hal ini bisa memengaruhi kesehatan dan perkembangan anak dalam jangka panjang. Lantas, apa sih risiko jika berat badan lahir rendah (BBLR) terhadap tumbuh kembang?
Risiko BBLR pada Tumbuh Kembang
Bayi dengan riwayat BBLR memiliki risiko mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangannya dibandingkan dengan bayi yang lahir dengan berat badan normal [1,2]. Penelitian yang dilakukan oleh Nazi dkk. menyatakan bahwa anak dengan BBLR cenderung memiliki masalah pada perkembangan motorik di masa balita [3].
.
Kondisi yang terjadi pada masa intrauterin akan memengaruhi kondisi pada masa anak-anak dan dewasa. Anak dengan BBLR berhubungan dengan terjadinya gangguan lisan, memori, fungsi eksekusi, kognitif, metabolik maupun sistemik lainnya seperti obesitas, diabetes mellitus tipe 2, hiperlipidemia dan gangguan motorik halus [4,5]. Anak dengan BBLR dapat memiliki masalah pada sistem saraf pusat yang dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan pada masa yang akan datang [6]. Pemberian stimulasi juga dapat memengaruhi perkembangan seorang anak, terutama pada masa emas tumbuh kembangnya. Anak yang mendapat stimulasi yang baik akan memiliki perkembangan yang lebih baik juga [7].
Meskipun berat badan lahir yang normal adalah hal yang sering diinginkan, penting untuk diingat bahwa setiap bayi berbeda. MomDad perlu memahami bahwa berat badan saat lahir hanya satu dari banyak faktor yang memengaruhi kesehatan dan perkembangan anak. Konsultasi dengan tenaga medis selama kehamilan adalah cara terbaik untuk memastikan kesehatan Mom dan si Kecil.
Referensi:
- Proverawati, A. dan Isnawati, C. 2010. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Nuha Medika, Yogyakarta.
- 24. Kyle, T., dan Carman, S. 2014. Buku Ajar Keperawatan Pediatri. Edisi 2. EGC, Jakarta.
- Nazi, S., dan Aliabadi. 2015. Comparison of Motor Development of Low Birth Weight (LBW) Infants with and without Using Mechanical Ventilation and Normal Birth Weight Infants. Medical Journal Islam Republic Iran.29:301.
- Hatch, B., Healey, D., Halperin, J. 2014. Association between Birth Weight and Attention Deficit / Hyperactivity Disorder Symptom Severity:Indirect Effects Via Primary Neuropsychological Function. Journal of Child Psychiatry. 55(4) 384 – 92.
- Putri, N. W. A. A., Andayani, N. L. N., Antari, N. K. A. J., Adiputra, L. M. I. 2020. Hubungan Riwayat BBLB dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 2 – 5 Tahun di Desa Takmung. Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia. 8(2): 32 – 36.
- Nengsih, U., Noviyanti, Djamhuri, D. S. 2016. Hubungan Riwayat Kelahiran Berat Bayi Lahir Rendah dengan Pertumbuhan Anak Usia Balita. Midwife Journal. 2(2):59−67.
- Soetjiningsih dan Ranuh, I.GN.G. 2013. Tumbuh Kembang Anak. Edisi 2. EGC, Jakarta.