
Kapan Anak Dikatakan Mengalami Pubertas?
22 Jul 2017
Author: Tim PrimaKu / dr. Dini Mirasanti, Sp.A
18 Agu 2025
Topik: Aktivitas Fisik, Tinggi Badan, Pertumbuhan Anak, 1-3 Tahun, 3 Tahun Ke Atas
Aktivitas fisik merupakan salah satu faktor utama yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain berperan dalam kesehatan jantung, metabolisme, dan fungsi otot, aktivitas fisik juga memiliki pengaruh penting terhadap tinggi badan anak. Kurangnya gerak atau gaya hidup sedentari pada masa kanak-kanak dapat menghambat proses pertumbuhan tulang dan otot, sehingga berdampak pada pencapaian tinggi badan yang optimal. Kok bisa, sih?
Aktivitas Fisik dan Pertumbuhan Tulang
Pertumbuhan tulang pada anak dipengaruhi oleh hormon pertumbuhan (growth hormone) yang dilepaskan terutama saat tidur dan sebagai respons terhadap rangsangan mekanik dari aktivitas fisik. Anak yang lebih aktif bergerak, berlari, melompat, atau bermain di luar ruangan cenderung memiliki tulang yang lebih kuat dan pertumbuhan tinggi badan yang lebih optimal. Sebaliknya, gaya hidup sedentari dapat mengurangi stimulasi mekanik pada tulang, sehingga proses pembentukan tulang baru (osifikasi) berjalan lebih lambat.
Kurangnya Aktivitas Fisik dan Risiko Obesitas
Anak-anak yang kurang bergerak memiliki risiko lebih tinggi mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Obesitas pada masa kanak-kanak dapat memengaruhi pertumbuhan tulang, terutama melalui mekanisme hormonal dan resistensi insulin, yang dapat mengganggu pelepasan hormon pertumbuhan. Selain itu, obesitas dapat membatasi mobilitas dan keinginan anak untuk bergerak, menciptakan siklus yang berdampak negatif pada pertumbuhan tinggi badan.
Aktivitas Fisik dan Keseimbangan Nutrisi
Aktivitas fisik tidak hanya bermanfaat bagi tulang dan otot, tetapi juga dapat meningkatkan nafsu makan anak. Anak yang aktif cenderung memiliki kebutuhan energi lebih tinggi, sehingga asupan makanan pun meningkat, termasuk zat gizi penting seperti protein, kalsium, vitamin D, dan mineral lain yang mendukung pertumbuhan tulang. Anak yang kurang bergerak mungkin memiliki nafsu makan lebih rendah, sehingga asupan nutrisi yang mendukung tinggi badan menjadi kurang optimal.
Dampak Psikososial Kurang Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik juga mendukung perkembangan psikososial anak, termasuk kemampuan berinteraksi dengan teman sebaya, membangun percaya diri, dan menyalurkan energi dengan sehat. Anak yang sering bermain aktif cenderung memiliki motivasi lebih tinggi untuk mengikuti kegiatan fisik lainnya, menciptakan kebiasaan positif yang mendukung pertumbuhan fisik dan tinggi badan. Kurangnya aktivitas fisik dapat mengurangi kesempatan ini, sehingga berpotensi menghambat perkembangan optimal.
Kurangnya aktivitas fisik pada anak memiliki dampak nyata terhadap pertumbuhan tinggi badan dan kesehatan secara keseluruhan. Orang tua disarankan untuk mendorong anak agar rutin bergerak, bermain di luar ruangan, dan mengikuti kegiatan fisik yang menyenangkan sesuai usia. Kombinasi aktivitas fisik yang cukup, nutrisi seimbang, dan tidur yang adekuat merupakan kunci untuk mendukung pertumbuhan tulang yang optimal dan tercapainya tinggi badan sesuai potensi genetik anak.
Referensi: