Meta PixelAnak Kurang Aktivitas Fisik? Awas Berdampak pada Pertumbuhan Tinggi Badan!<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Anak Kurang Aktivitas Fisik? Awas Berdampak pada Pertumbuhan Tinggi Badan!

Author: Tim PrimaKu / dr. Dini Mirasanti, Sp.A

18 Agu 2025

Topik: Aktivitas Fisik, Tinggi Badan, Pertumbuhan Anak, 1-3 Tahun, 3 Tahun Ke Atas

Aktivitas fisik merupakan salah satu faktor utama yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain berperan dalam kesehatan jantung, metabolisme, dan fungsi otot, aktivitas fisik juga memiliki pengaruh penting terhadap tinggi badan anak. Kurangnya gerak atau gaya hidup sedentari pada masa kanak-kanak dapat menghambat proses pertumbuhan tulang dan otot, sehingga berdampak pada pencapaian tinggi badan yang optimal. Kok bisa, sih?


Aktivitas Fisik dan Pertumbuhan Tulang

Pertumbuhan tulang pada anak dipengaruhi oleh hormon pertumbuhan (growth hormone) yang dilepaskan terutama saat tidur dan sebagai respons terhadap rangsangan mekanik dari aktivitas fisik. Anak yang lebih aktif bergerak, berlari, melompat, atau bermain di luar ruangan cenderung memiliki tulang yang lebih kuat dan pertumbuhan tinggi badan yang lebih optimal. Sebaliknya, gaya hidup sedentari dapat mengurangi stimulasi mekanik pada tulang, sehingga proses pembentukan tulang baru (osifikasi) berjalan lebih lambat.

Kurangnya Aktivitas Fisik dan Risiko Obesitas

Anak-anak yang kurang bergerak memiliki risiko lebih tinggi mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Obesitas pada masa kanak-kanak dapat memengaruhi pertumbuhan tulang, terutama melalui mekanisme hormonal dan resistensi insulin, yang dapat mengganggu pelepasan hormon pertumbuhan. Selain itu, obesitas dapat membatasi mobilitas dan keinginan anak untuk bergerak, menciptakan siklus yang berdampak negatif pada pertumbuhan tinggi badan.

Aktivitas Fisik dan Keseimbangan Nutrisi

Aktivitas fisik tidak hanya bermanfaat bagi tulang dan otot, tetapi juga dapat meningkatkan nafsu makan anak. Anak yang aktif cenderung memiliki kebutuhan energi lebih tinggi, sehingga asupan makanan pun meningkat, termasuk zat gizi penting seperti protein, kalsium, vitamin D, dan mineral lain yang mendukung pertumbuhan tulang. Anak yang kurang bergerak mungkin memiliki nafsu makan lebih rendah, sehingga asupan nutrisi yang mendukung tinggi badan menjadi kurang optimal.

Dampak Psikososial Kurang Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik juga mendukung perkembangan psikososial anak, termasuk kemampuan berinteraksi dengan teman sebaya, membangun percaya diri, dan menyalurkan energi dengan sehat. Anak yang sering bermain aktif cenderung memiliki motivasi lebih tinggi untuk mengikuti kegiatan fisik lainnya, menciptakan kebiasaan positif yang mendukung pertumbuhan fisik dan tinggi badan. Kurangnya aktivitas fisik dapat mengurangi kesempatan ini, sehingga berpotensi menghambat perkembangan optimal.

Kurangnya aktivitas fisik pada anak memiliki dampak nyata terhadap pertumbuhan tinggi badan dan kesehatan secara keseluruhan. Orang tua disarankan untuk mendorong anak agar rutin bergerak, bermain di luar ruangan, dan mengikuti kegiatan fisik yang menyenangkan sesuai usia. Kombinasi aktivitas fisik yang cukup, nutrisi seimbang, dan tidur yang adekuat merupakan kunci untuk mendukung pertumbuhan tulang yang optimal dan tercapainya tinggi badan sesuai potensi genetik anak.


Referensi:

  • Ian Janssen , Allana G Leblanc. Systematic review of the health benefits of physical activity and fitness in school-aged children and youth. Int J Behav Nutr Phys Act. 2010 May 11:7:40.
  • Vina P S Tan, Heather M Macdonald, SoJung Kim, Lindsay Nettlefold, Leigh Gabel, Maureen C Ashe, Heather A McKay. Influence of physical activity on bone strength in children and adolescents: a systematic review and narrative synthesis. J Bone Miner Res. 2014 Oct;29(10):2161-81.
  • K T Bore. The effects of exercise on growth. Sports Med. 1995 Dec;20(6):375-97.