primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Anak Lamban Akibat Gangguan Perkembangan Koordinasi

Author:

Topik: Sekolah

Anak Lamban Akibat Gangguan Perkembangan Koordinasi

 

Adi, anak laki-laki umur 9 tahun,  sehat, namun terkesan gerakannya lamban dan tidak dapat bersepeda bersama teman-temannya. Ia telah mencoba bermain dalam kelompok olahraga, tapi selalu gagal hingga akhirnya memilih menarik diri. Adi masih dibantu ibunya dalam berpakaian. Sekilas Adi tampak lamban dalam melakukan berbagai kegiatan sehari-hari.

 

Pada pertemuan antara guru dengan orangtua, gurunya juga menjelaskan kalau Adi sebenarnya anak cerdas tapi tulisannya  kurang rapi, tidak dapat menyelesaikan  tugas   tepat waktu dan berakibat nilai sekolahnya rendah. 

 

Cerita tersebut adalah gambaran ‘anak lamban’ yang tidak jarang ditemukan. Istilah anak lamban di sini sebenarnya adalah  terjemahan bebas dari “clumsy child”. Dalam terminologi terbaru, ini disebut Gangguan Perkembangan  Koordinasi, sebagai  terjemahan dari Developmental Coordination Disorder yang artinya gangguan keterampilan motor (alat gerak) yang berpengaruh terhadap kemampuan untuk melakukan tugas umum sehari-hari. Gangguan ini bukan karena kelainan visus, mental retardasi atau palsi serebral tetapi karena ketidak mampuan melakukan kordinasi antara beberapa fungsi sensoris, gerak kasar dan halus.

 

Anak  yang mengalami gangguan perkembangan koordinasi ini perlu mendapat perhatian  orangtua dan guru sekolah dasar mengingat dampaknya terhadap tumbuh kembang anak. Gangguan pertumbuhan  yang dimaksud di sini yaitu  anak menjadi gemuk/ obesitas karena menarik diri dari aktivitas fisik.

 

Gangguan perkembangan  dapat berupa prestasi belajar/akademik, yang rendah,  sering gagal dalam ujian karena tulisan yang jelek dan lamban. Di dalam  keluarga, kemandirian anak kurang, sering dibantu oleh anggota keluarga lain, cenderung  terjadi kecelakaan seperti menjatuhkan barang.

 

Gangguan perkembangan lainnya  berupa :

·         Di lingkungan sosial, aktivitas fisik bersama teman bermain berkurang dan penolakan oleh teman kelompok bermainnya, anak lebih senang bermain dengan anak yang lebih kecil umurnya

·         Emosi dan perilaku, cepat marah bila anak mengalami kesulitan dengan tugas sehari-hari

·         Kepercayaan diri kurang atau tidak ada, karena sering disebut sebagai anak lamban atau ceroboh

 

Mengingat dampak gangguan perkembangan koordinasi ini terhadap tumbuh kembang anak, maka orangtua perlu mengenal gejala dan cara membantu anak.

 

Gejala anak lamban / gangguan perkembangan koordinasi pada usia pra-sekolah :

·         Terlambat dalam  perkembangan motor kasar dan halus, 

·         Sering menabrak benda, mudah jatuh, makan cenderung berantakan dan lebih memilih  menggunakan tangan , kesulitan dalam menggenggam pensil atau menggunakan gunting

 

Gejala anak lamban  pada usia sekolah

Aspek fisik :

·         Mudah terjatuh bila berjalan atau lari, tidak dapat memperkirakan  jarak secara akurat

·         Kesulitan beraktivitas fisik bersama teman seperti bermain sepak bola

·         Komentar guru olahraga : lamban, dan kesulitan mempelajari aktivitas fisik yang baru.

 

Aspek belajar:

·         Sering  mengubah postur tubuh selama menulis untuk menyesuaikan posisi buku,  lambat dalam menyalin / menulis, tulisan tangan  jelek  karena kesulitan dalam memanipulasi pena 

·         Tidak dapat memotong, melipat ketika melakukan kerajinan tangan

 

Aspek perawatan diri

·         Sulit mengancingkan baju, mengikat tali sepatu, sehingga tampak lusuh

·         Mudah menjatuhkan benda atau menumpahkan minuman

·         Penelitian  menunjukkan kalau Gangguan Perkembangan Koordinasi ini  tidak akan menghilang dengan usia. Namun, anak akan menunjukkan perbaikan yang jelas  setelah pelatihan.

 

Tips untuk orangtua

1.      Konsultasikan anak ke klinik tumbuh kembang bila ada kecurigaan  gangguan perkembangan koordinasi seperti : terlambat mencapai tonggak perkembangan motor:  jalan, merangkak, duduk, menabrak benda, “clumsiness”/ lamban, prestasi buruk dalam olahraga, tulisan tangan yang jelek. Dalam hal ini penting deteksi dini agar dapat diberikan pelatihan yang tepat sedini mungkin untuk meminimalkan gejala , disamping untuk meningkatkan kepercayaan diri.

 

2.      Bila terbukti anak mengalami gangguan perkembangan koordinasi, orangtua berperan penting dalam membantu anak baik di rumah maupun di sekolah.

 

Hal yang dapat dikerjakan orangtua :

·         Dorong anak untuk berpartisipasi dalam  olahraga yang disukainya.

·         Perkenalkan kegiatan individu (misal : berenang) dahulu, kemudian berkelompok.

·         Dorong anak berinteraksi dengan temannya melalui kegiatan lain (misalnya musik, seni)

·         Pilihkan pakaian  yang mudah untuk dipakai atau dilepas

·         Dorong anak melakukan kegiatan praktis sehari-hari terutama yang banyak menggunakan koordinasi tangan dan kaki, dan tonjolkan  kelebihan anak.

·         Bekerja sama dengan guru, bahas kesulitan anak dan cara mengatasinya

 

Guru mungkin perlu melakukan hal berikut:

•         Pastikan posisi anak sudah sesuai dengan meja kerjanya. Kaki anak harus menginjak  lantai, lengan harus  ditopang di atas meja dengan nyaman.

•         Menetapkan tujuan jangka pendek yang realistis untuk anak

•         Menyediakan waktu ekstra bagi anak untuk menyelesaikan tugas akademik

•         Memperkenalkan komputer untuk mengurangi jumlah tulisan tangan

•         Fokus pada tujuan dari pelajaran yang diberikan.

•         Metode presentasi lain agar anak dapat menunjukkan pemahaman subjek, misalnya, menggunakan gambar untuk menggambarkan ide mereka,

 

Dalam edukasi fisik :

•         Buat partisipasi, bukan kompetisi, karena partisipasi  adalah tujuan utama

•         Hargai usaha anak, bukan keterampilan. Beri dorongan umpan balik positif

•         Gabungkan kegiatan yang memerlukan respon koordinasi lengan dan kaki

•         Biarkan anak  mengambil peran kepemimpinan

•         Modifikasi peralatan untuk mengurangi risiko cedera.

 

 

Apa penyebab Gangguan Perkembangan Koordinasi (GPK) ?

Penyebabnya belum pasti. Banyak teori  / hipotesis tentang penyebab GPK . Salah satunya  adalah karena adanya ketidak mampuan anak  untuk mengintegrasikan informasi sensorik yang masuk ke otak untuk menghasilkan gerakan yang terampil 

 

Berapa banyak anak yang mengalami GPK  ?

Diperkirakan  terdapat pada 5% - 15% pada populasi sekolah dasar dan paling sedikit  5% - 6% dari semua anak. Perbandingan  rasio laki-laki : perempuan =  2 : 1.

 

Apakah anak GPK  juga mempunyai gangguan perkembangan lain ?

Penelitian menunjukkan hampir 50% anak dengan ADHD ( Attention Deficit Hyperactivity Disorder) mengalami juga gangguan perkembangan koordinasi, demikian pula kesulitan belajar dan gangguan bahasa spesifik juga dapat disertai gangguan perkembangan koordinasi (GPK).

 

Kata kunci :

Gangguan Perkembangan Koordinasi (GPK), Developmental Coordination Disorder,

 anak lamban, tulisan jelek, tumbuh kembang, prestasi sekolah

 

Daftar Pustaka

•         Zwicker JG, Missiuna C, Harris SR, Boyd LA. Developmental coordination disorder : A review and update. European Journal of Paediatric Neurology 2012; 16 : 573-581.

•         Missiuna C. Does your child have DCD ?.Today’s kids in motion. 2003: 22-24. Diakses pada : 8 oktober 2015. Diunduh dari : http:// dcd.canchild.ca/

•         Missiuna C, Rivard L, Pollock N. Children with Develeopmental Coordination Disorder : at home, at school, and in the community. 2011 : 5 – 8. Diakses pada : 8 oktober 2015. Diunduh dari : http://www.canchild.ca

•         Missiuna C, Gaines R, Soucie H, McLean J. Parental questions about developmental coordination disorder: A synopsis of current evidence. Paediatr Child Health 2006; 11(8) : 507- 512.

•         What is DCD. Diakses pada : 23 september 2015. Diunduh dari : http://www.mscdevelopmentaldisorders.org

 

Penulis : Dr. Jenni K. Dahliana, Sp.A

Reviewer : DR. Dr, Soedjatmiko, Sp.A(K), M.Si

Ikatan Dokter Anak Indonesia

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: