
Kapan Anak Dikatakan Mengalami Pubertas?
22 Jul 2017

Author: Tim PrimaKu
25 Sep 2025
Topik: Keterlambatan Bicara, Speech Delay, Sensory Processing, 6-12 Bulan, 1-2 tahun, 3 Tahun Ke Atas
Sebagai orang tua, mungkin MomDad pernah bertanya-tanya, “Kenapa ya anakku masih belum lancar bicara?” atau “Apa ada hubungannya dengan kebiasaan dia yang sensitif sama suara atau tekstur makanan?” Nah, salah satu hal penting yang sering jadi “kunci” dalam perkembangan bicara dan bahasa anak adalah sensory processing.
Apa Itu Sensory Processing?
Sensory processing adalah cara sistem saraf menerima, mengolah, dan merespons informasi dari lingkungan. Indra yang terlibat bukan cuma penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan peraba, tapi juga propriosepsi (kesadaran tubuh) dan vestibular (keseimbangan).
Buat anak-anak, semua input sensorik ini sangat berpengaruh dalam memahami dunia sekitar dan secara langsung ikut menentukan bagaimana mereka belajar berkomunikasi.
Hubungan Sensory Processing dengan Perkembangan Bicara-Bahasa
Indra yang bekerja dengan baik akan memudahkan anak dalam menyerap bahasa dan berkomunikasi. Sebaliknya, gangguan pada proses sensorik bisa membuat perkembangan bicara jadi terhambat. Berikut detail hubungan antara sensory processing dan perkembangan bicara pada anak:
Kemampuan mendengar, membedakan bunyi, dan merespons dengan tepat jadi dasar utama anak belajar bahasa. Anak dengan tantangan auditory processing biasanya sulit memahami instruksi, bingung membedakan kata yang mirip, atau terlambat bicara.
Sensitivitas berlebihan atau kekurangan di area mulut bisa bikin anak sulit mengucapkan bunyi dengan jelas, bahkan bisa berdampak ke pola makan (misalnya menolak tekstur tertentu). Hal ini secara tidak langsung memengaruhi perkembangan bicara.
Kedua indra ini membantu anak mengenali posisi tubuh dan gerakan. Saat sistem sensorik ini bekerja baik, koordinasi tubuh jadi lebih teratur dan ini mendukung kemampuan bicara yang lancar dan jelas.
Mengenali Masalah Sensory Processing
Setiap anak berbeda, tapi tanda-tanda yang bisa diperhatikan antara lain:
Kalau MomDad menemukan tanda-tanda ini, jangan panik dulu. Banyak anak yang mengalami hal serupa dan bisa terbantu dengan dukungan yang tepat.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Kabar baiknya, sensory processing bisa dilatih dan didukung lewat langkah-langkah sederhana di rumah maupun dengan bantuan profesional. Berikut beberapa cara yang bisa dicoba:
Kalau ada kecurigaan, segera konsultasi dengan profesional seperti terapis wicara, terapis okupasi, atau dokter anak. Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang anak berkembang optimal.
Ajak anak bermain sambil menstimulasi inderanya, misalnya permainan mendengarkan bunyi, eksplorasi makanan dengan tekstur berbeda, atau permainan keseimbangan.
Kurangi kebisingan berlebihan, sediakan variasi makanan yang aman, dan libatkan mainan sensorik dalam rutinitas sehari-hari anak.
Setiap anak itu unik, termasuk dalam cara mereka merespons rangsangan dari sekitarnya. Sensory processing adalah salah satu faktor penting yang memengaruhi perkembangan bicara dan bahasa, tapi bukan satu-satunya. Dengan perhatian, kesabaran, dan dukungan yang tepat, anak bisa berkembang sesuai ritme mereka sendiri. Jadi, yuk dukung tumbuh kembang si Kecil tanpa terburu-buru membandingkan dengan anak lain, karena setiap langkah kecilnya adalah pencapaian besar!