primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Benarkah Kebiasaan Minum Susu Bisa Bikin Anak Tinggi?

Author: Fitri Permata

Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A

Topik: Parenthood, > 6 Tahun, Article, Susu, Pertumbuhan Anak, Pertumbuhan, Tinggi, Tinggi Anak, Tumbuh Tinggi

Pertumbuhan tinggi badan si Kecil sering kali menjadi salah satu aspek perkembangan yang sangat diperhatikan oleh MomDad. Tinggi badan yang optimal tentu saja erat kaitannya dengan perkembangan tulang yang sehat, dan banyak yang percaya bahwa minum susu secara rutin dapat membantu anak tumbuh lebih tinggi. Apakah hal ini benar?


Susu dan Manfaatnya untuk Tumbuh Kembang Anak


Susu memang dikenal sebagai sumber nutrisi penting yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Bagi si Kecil yang berusia 6 tahun ke atas, susu bisa menjadi salah satu sumber utama zat gizi penting, seperti kalsium, protein (whey dan kasein), lemak, serta berbagai vitamin dan mineral seperti vitamin B12 dan fosfor. Semua nutrisi ini berperan besar dalam membantu pertumbuhan tulang dan otot, yang pada akhirnya berdampak pada tinggi badan si Kecil.


Kalsium, misalnya, sangat penting untuk pertumbuhan tulang, terutama ketika anak sedang berada dalam fase pertumbuhan yang pesat, seperti antara usia 9 hingga 18 tahun. Pada usia tersebut, tulang si Kecil sedang membangun "cadangan" kalsium yang akan mereka gunakan hingga masa dewasa nanti. Itulah sebabnya, penting bagi MomDad untuk memastikan asupan kalsium yang cukup selama fase pertumbuhan ini. Berdasarkan rekomendasi National Institutes of Health, anak usia 9-18 tahun membutuhkan sekitar 1.300 mg kalsium per hari. Mengonsumsi sekitar 3 cangkir susu per hari sudah dapat mendekati kebutuhan kalsium harian ini.


Tidak hanya susu, produk olahan susu lainnya seperti yogurt, keju, bahkan es krim juga dapat menjadi sumber kalsium yang baik untuk mendukung pertumbuhan tulang. Jadi, jika si Kecil lebih suka susu cokelat atau yogurt, itu pun bisa membantu memenuhi kebutuhan kalsiumnya.


Apakah Rutin Minum Susu Membuat Anak Lebih Tinggi?


Mengenai hubungan antara minum susu dan tinggi badan, penelitian memang telah dilakukan sejak lama. Di awal tahun 1920-an, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi susu sapi memiliki kaitan positif dengan peningkatan tinggi badan pada anak-anak. Namun, hasil penelitian ini tidak selalu konsisten. Ada beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan hasil, seperti ras, status gizi awal anak, dan tingkat sosioekonomi.


Namun, studi terbaru, seperti penelitian di Kanada pada tahun 2017, menemukan bahwa anak usia 3 tahun yang mengonsumsi susu sapi sebanyak 3 cangkir per hari cenderung lebih tinggi 1,5 cm dibandingkan anak yang minum susu non-sapi dalam jumlah yang sama. Meskipun ini adalah kabar baik, MomDad perlu ingat bahwa tinggi badan anak tidak hanya dipengaruhi oleh konsumsi susu.


Faktor genetik memainkan peran besar, hingga 80%, dalam menentukan tinggi badan akhir anak. Meski begitu, faktor lingkungan seperti nutrisi, status kesehatan, dan kebiasaan beraktivitas fisik juga sangat berpengaruh. Misalnya, 2 anak dengan genetik yang sama bisa saja memiliki tinggi badan yang berbeda karena perbedaan dalam asupan gizi, gaya hidup, dan kondisi kesehatan.


Mengoptimalkan Pertumbuhan Tinggi Anak


Susu-2.jpg


Untuk memastikan si Kecil tumbuh tinggi dan sehat, asupan gizi yang seimbang sangat penting. Di usia 6 tahun ke atas, penting bagi MomDad untuk memastikan si Kecil mendapatkan kalsium yang cukup, baik dari susu maupun dari sumber makanan lainnya. Beberapa makanan yang kaya kalsium selain susu adalah ikan dengan tulang yang dapat dimakan (seperti sarden), sayuran berdaun hijau, dan produk yang diperkaya kalsium seperti jus jeruk.


Tidak hanya itu, protein juga berperan penting dalam pertumbuhan tinggi badan karena protein membantu perbaikan dan pembangunan jaringan tubuh, termasuk otot dan tulang. Karenanya, pastikan si Kecil mendapatkan cukup protein dari sumber-sumber seperti telur, daging, ikan, kacang-kacangan, dan tentu saja susu.


Namun, nutrisi bukan satu-satunya faktor. Aktivitas fisik juga sangat penting dalam mendukung pertumbuhan tulang dan otot, lakukan olahraga yang memberi beban pada tulang dan otot, seperti berjalan, berlari, melompat, naik-turun tangga, hingga menari. Aktivitas seperti ini membantu merangsang pertumbuhan tulang dan meningkatkan kekuatan otot. Menurut National Institutes of Health, anak dan remaja sebaiknya berolahraga setidaknya 60 menit setiap hari, dengan setidaknya 3 hari dalam seminggu melakukan olahraga yang melibatkan aktivitas beban.


Jadi, selain memastikan si Kecil minum susu, pastikan juga mereka aktif bergerak dan bermain agar pertumbuhan tulangnya optimal.


Hingga Usia Berapa Anak Bisa Bertambah Tinggi?


Pertumbuhan tinggi badan si Kecil tidak berlangsung selamanya. Pada masa pubertas, akan terjadi percepatan pertumbuhan yang signifikan, namun ini juga merupakan tahap di mana pertumbuhan tinggi badan akan segera berakhir. Ketika lempeng epifisis tulang menutup pada fase pertumbuhan anak maka pertumbuhan linier anak juga akan terhenti. Anak yang mengalami pubertas lebih cepat mungkin akan berhenti tumbuh lebih awal, sehingga bisa saja tinggi akhirnya sedikit di bawah potensi genetiknya.


Meskipun susu bisa menjadi bagian penting dari pola makan si Kecil untuk mendukung pertumbuhan tinggi badannya, MomDad perlu memahami bahwa ada banyak faktor lain yang juga memengaruhi. Genetik, nutrisi yang seimbang, aktivitas fisik, dan kesehatan secara keseluruhan, semuanya berperan dalam menentukan seberapa tinggi si Kecil akan tumbuh. Jadi, pastikan si Kecil tidak hanya rutin minum susu, tetapi juga aktif bergerak dan mendapatkan makanan yang kaya gizi untuk mendukung pertumbuhan mereka. Dengan begitu, si Kecil bisa tumbuh menjadi anak yang sehat dan kuat.


Referensi:


familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
cover
Benarkah minum es dapat menyebabkan Flu?
28 Feb 2018
cover
Mitos dan Fakta Seputar Anak Bilingual, Benarkah Akan Telat ...
6 Jan 2022
cover
Picky Eater, Bikin BB Anak Susah Naik, Benarkah?
15 Jun 2022
cover
Mengenal Tongue Tie, Benarkah Bikin Bayi Sulit Menyusu?
3 Agu 2022
cover
Benarkah Mencukur Rambut Bayi Bisa Bikin Tumbuhnya Lebat?
18 Agu 2022
cover
Benarkah Bedak Tabur Tak Aman untuk Bayi?
7 Okt 2022
cover
Benarkah Obat Cacing Bisa Membuat Anak Gemuk?
7 Nov 2022
cover
Benarkah BPA dapat Menyebabkan Kanker? Ini Faktanya!
8 Nov 2022
cover
Bayi Mandi Malam bikin Tidurnya Nyenyak, Benarkah?
15 Nov 2022
cover
Posisi ‘W Sitting’ Pengaruhi Perkembangan Anak, Benarkah?
29 Nov 2022
cover
Pemberian MSG pada Anak, Benarkah Berbahaya?
10 Jan 2023
cover
Pijat Hidung Bayi Bisa bikin Mancung, Benarkah?
15 Feb 2023
cover
Metode BLW dapat Sebabkan Stunting, Benarkah?
17 Feb 2023
cover
Minum Banyak Air Putih Bisa Perbanyak ASI, Benarkah?
1 Mar 2023
cover
Anak Speech Delay Mirip dengan Autisme, Benarkah?
21 Mar 2023
cover
Minyak Telon Bisa Merusak Skin Barrier, Benarkah?
27 Mar 2023
cover
Produksi ASI Berkurang jika Busui Puasa, Benarkah?
31 Mar 2023
cover
Metode Kelahiran Pengaruhi Imunitas Anak, Benarkah?
15 Mei 2023
cover
Rotavirus: Benarkah Menular & Sebabkan Kematian pada Anak?
24 Jul 2023
cover
Benarkah Vitamin Bisa bikin Anak Lancar Bicara?
21 Agu 2023
cover
Benarkah Fresh Milk Bisa Tingkatkan Energi & Kebugaran Tubuh...
8 Nov 2023
cover
Benarkah Kurang Tidur Memengaruhi Tumbuh Kembang & Kecerdasa...
24 Nov 2023
cover
Benarkah Anak Rentan Alami Stunting & Wasting di Periode MPA...
8 Des 2023
cover
Benarkah Kurang Vitamin D Bikin Anak Rentan Kena Alergi?
26 Agu 2024
cover
ASI Keluar saat Masih Hamil, Benarkah Tanda Persalinan Lebih...
3 Nov 2024
cover
Inverted Nipple, Benarkah Sama Sekali Tidak Bisa DBF?
3 Nov 2024
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: