Meta PixelCegah Anak Berperawakan Pendek dengan Cara Ini!<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Cegah Anak Berperawakan Pendek dengan Cara Ini!

Author: Tim PrimaKu

13 Nov 2025

Topik: Anak Pendek, Tumbuh Kembang, Perawakan Pendek

Perawakan pendek pada anak-anak di Indonesia cukup umum ditemukan, namun hal ini bisa jadi merupakan varian normal atau tanda adanya masalah kesehatan. Berbagai faktor dapat memengaruhi pertumbuhan tinggi badan anak, antara lain faktor genetik, asupan nutrisi, keseimbangan hormon, penyakit yang dialami, serta kondisi psikologis dan sosial ekonomi. Jika tidak diatasi dengan baik, perawakan pendek dapat berisiko menimbulkan dampak jangka panjang, seperti gangguan kognitif, masalah psikososial, dan penurunan kualitas hidup di masa depan. Yuk, kita kenali tanda-tanda perawakan pendek abnormal.


Perawakan Pendek Normal dan Abnormal

Perawakan pendek pada anak dapat disebabkan oleh dua kategori, yaitu varian normal dan abnormal. Perawakan pendek yang termasuk varian normal biasanya terjadi karena faktor keluarga (familial short stature) atau keterlambatan perkembangan tubuh dan pubertas (constitutional delay of growth and puberty). Namun, perawakan pendek juga bisa disebabkan oleh faktor-faktor lain yang lebih serius, yang dikenal sebagai perawakan pendek abnormal atau patologis. Penyebabnya antara lain gangguan hormon, malnutrisi, penyakit kronis, infeksi jangka panjang, faktor psikososial, kelainan pada tulang, kelainan kromosom, hingga gangguan metabolik.

Penyebab perawakan pendek abnormal ini dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kelainan endokrin (yang terkait dengan hormon) dan non-endokrin (yang tidak terkait dengan hormon). Istilah "stunting" sering digunakan untuk menggambarkan anak dengan perawakan pendek, dan stunting biasanya dikaitkan dengan masalah kekurangan gizi kronis pada balita. Selain berdampak pada tinggi badan, stunting juga berhubungan dengan gangguan perkembangan otak dan kecerdasan anak.


Pencegahan Perawakan Pendek

Awal kehamilan sampai anak berusia dua tahun (periode 1000 Hari Pertama Kehidupan) merupakan periode kritis terjadinya gangguan pertumbuhan, termasuk perawakan pendek. Pada periode seribu hari pertama kehidupan ini, sangat penting untuk dilakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan secara berkala dan tentu saja pemenuhan kebutuhan dasar anak yaitu nutrisi, kasih sayang, dan stimulasi.

Selain itu, MomDad juga bisa melakukan beberapa hal berikut untuk mencegah anak berperawakan pendek:

  1. Upaya tindakan antisipasi perawakan pendek sebaiknya dimulai dari masa kehamilan. Bagi ibu hamil, upaya yang dapat dilakukan yaitu melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, menghindari asap rokok dan memenuhi nutrisi yang baik selama masa kehamilan antara lain dengan menu sehat seimbang, asupan zat besi, asam folat, yodium yang cukup.

2. Melakukan kunjungan secara teratur ke dokter atau pusat pelayanan kesehatan lainnya untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak, yaitu:

  • Setiap bulan ketika anak anda berusia 0 sampai 12 bulan
  • Setiap 3 bulan ketika anak anda berusia 1 sampai 3 tahun
  • Setiap 6 bulan ketika anak anda berusia 3 sampai 6 tahun
  • Setiap tahun ketika anak anda berusia 6 sampai 18 tahun

3. Memberikan ASI eksklusif sampai anak anda berusia 6 bulan dan pemberian MPASI yang memadai.

4. Mengikuti program imunisasi terutama imunisasi dasar.

Dengan mengenali tanda-tanda perawakan pendek pada anak sejak dini dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat membantu memastikan pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal. Peran orang tua sangat penting dalam memberikan dukungan gizi yang cukup, pemantauan kesehatan secara rutin, serta stimulasi yang mendukung perkembangan anak. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis guna memastikan anak mendapatkan perawatan yang sesuai. Dengan perhatian dan tindakan yang tepat, kita dapat membantu anak tumbuh dengan sehat dan meraih potensi terbaiknya untuk masa depan yang lebih baik.


Referensi:

  • Lina Purnamasari. Mengenali Perawakan Pendek Abnormal Pada Anak. April 2023. Cermin Dunia Kedokteran 50(4):221-226. 
  • Makalah “Stunting in Indonesian Children”, oleh DR.Dr.Hartono Gunardi,Sp.A(K) dalam Simposium Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan : A New Concept in Pediatric Clinical Practice, bulan Februari 2016 di Hotel Borobudur.