primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Dampak Makanan & Minuman Tinggi Gula terhadap Perkembangan Otak Anak

Author: Fitri Permata

Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A

Topik: Parenthood, 1-5 Tahun, Article, Gula, Takaran asupan gula

MomDad, memberikan camilan manis kepada si Kecil bisa jadi cara yang menyenangkan untuk merayakan momen spesial atau sekadar membuat hari mereka lebih ceria. Namun, sebelum MomDad menjadikan camilan manis sebagai kebiasaan, penting untuk memahami bahwa asupan gula berlebih dapat berdampak serius pada perkembangan otak anak. Makanan dan minuman yang tinggi gula memang bisa memberikan energi instan, tetapi terlalu banyak gula dapat mengganggu kesehatan anak, terutama dalam hal perkembangan otak.


Bahan bakar utama otak adalah gula, tapi jika terlalu banyak gula, apalagi dalam jangka waktu panjang, bisa menyebabkan dampak negatif terhadap kapasitas memori dan kognitif seseorang. Maka dari itu, penting untuk mengetahui batas normal asupan gula untuk dikonsumsi anak agar tidak mengganggu perkembangan otaknya.


Batas Normal Asupan Gula untuk Anak


Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), asupan gula tambahan sebaiknya dibatasi kurang dari 10% dari total kalori harian anak. Bahkan, jika memungkinkan, lebih baik lagi jika dibatasi hingga 5%. Untuk memudahkan, mari kita hitung ya, MomDad!


Jika anak berusia 1 tahun membutuhkan sekitar 1000 kalori per hari, maka asupan gula mereka seharusnya tidak lebih dari 100 kalori sehari.


Nah, 1 gram gula setara dengan 4 kalori. Jadi, 100 kalori dari gula itu setara dengan 25 gram atau sekitar 6,25 sendok teh gula (ingat, 1 gram = 0,2 sendok teh dan 1 sendok teh = 5 gram). Jika MomDad ingin mengikuti batas 5%, maka konsumsi maksimal gula untuk si Kecil hanya sekitar 12 gram atau 3 sendok teh per hari.


Perlu diingat, asupan gula tambahan umumnya berasal dari makanan dan minuman manis. Oleh karena itu, penting bagi MomDad untuk selalu membaca label makanan dan memperhatikan kandungan gula per sajiannya. Terutama untuk minuman manis, sebaiknya dibatasi karena biasanya hanya mengandung kalori kosong tanpa nilai gizi yang baik.


Takaran Asupan Gula pada Setiap Kelompok Usia


Sebenarnya, MomDad, aturan dari WHO soal pembatasan asupan gula bebas, yang idealnya tidak lebih dari 10% total kalori harian (bahkan lebih baik jika bisa <5%), juga berlaku untuk semua usia, termasuk bayi dan balita.


Menurut ESPGHAN (European Society for Pediatric Gastroenterology Hepatology and Nutrition), asupan gula harian tidak boleh melebihi 5% dari kebutuhan kalori harian. Gula yang dimaksud bukan hanya gula yang ditambahkan ke makanan atau minuman, tapi juga gula alami yang ada dalam makanan seperti madu, jus buah, dan sari buah. Untuk lebih detailnya, MomDad bisa lihat takaran gula yang disarankan berdasarkan kelompok usia berikut.

Takaran asupan gula.png

Sumber: www.espghan.org


American Heart Association (AHA) juga merekomendasikan agar anak di atas 2 tahun dan orang dewasa mengonsumsi tidak lebih dari 25 gram (sekitar 6,25 sendok teh) gula tambahan per hari, serta tidak lebih dari 8 oz (250 ml) minuman bergula per minggu. Jadi, sebaiknya jangan sampai gula tambahan jadi kebiasaan untuk si Kecil yang sudah di atas 2 tahun, ya, MomDad.


Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), pembatasan jus buah juga penting untuk mengontrol asupan gula. Rekomendasinya adalah:

  • Tidak memberikan jus buah pada anak di bawah 1 tahun
  • Anak usia 1-3 tahun tidak lebih dari 125 mL per hari
  • Anak usia 4-6 tahun maksimal boleh minum 125-175 mL per hari
  • Anak usia 7-18 tahun dibatasi hingga 250 mL per hari


AAP juga menyarankan agar anak-anak dan remaja sebaiknya menghindari minuman manis seperti “energy drinks” atau "sports drinks" yang kaya karbohidrat, dan sebaliknya memilih air putih sebagai pilihan utama untuk menghilangkan rasa haus.


Tips Membatasi Asupan Gula pada Anak


MomDad, sebelum memberikan camilan atau snack pada si Kecil, pastikan dulu asupan gulanya sudah pas, tidak kurang, tapi juga tidak berlebihan. Nah, berikut beberapa cara praktis yang bisa MomDad terapkan untuk membatasi asupan gula si Kecil:


  1. Baca Label Makanan dengan Cermat


Banyak makanan dan minuman yang mengandung gula tambahan atau sirup yang dimasukkan saat proses produksi. Gula tambahan ini punya banyak nama lho, MomDad, seperti brown sugar, corn syrup, dextrose, fructose, glucose, hingga high-fructose corn syrup. Untungnya, banyak produsen yang kini mencantumkan label jelas terkait kandungan gula di kemasannya, seperti pada gambar di bawah ini:


Screenshot 2024-11-15 at 13.22.11.png

Sumber: www.healthychildren.org


2. Biasakan Anak Minum Air Putih


Ajarkan si Kecil untuk minum air putih saat haus dan hindari soda, teh manis, minuman olahraga, atau minuman apa pun yang mengandung pemanis. Air putih jauh lebih sehat dan membantu menjaga keseimbangan asupan gula.


3. Batasi Konsumsi Jus Buah


AAP sudah merekomendasikan batas maksimal jus buah per usia. Sebagai gantinya, tawarkan buah potong segar untuk camilan manis yang lebih sehat.


Makanan manis-2.jpg


Lalu bagaimana jika si Kecil sudah terlanjur mengonsumsi terlalu banyak gula? Jangan khawatir, MomDad bisa mengatasinya dengan cara-cara ini:


  • Berikan Contoh yang Baik


MomDad bisa mulai dengan membatasi konsumsi gula sendiri, sehingga si Kecil ikut terbiasa. Anak-anak cenderung meniru kebiasaan orang tuanya, lho!


  • Sediakan Air Putih di Jeda Makan


Ajak si kecil minum air putih di sela-sela waktu makan atau saat jeda snack agar kebutuhan cairan mereka tetap terpenuhi tanpa harus mengandalkan minuman manis.


  • Ganti Camilan Manis dengan Opsi Lebih Sehat


Saat waktu snack, berikan opsi "manis" yang lebih sehat, seperti buah potong atau yoghurt, daripada biskuit atau kue.


  • Batasi Minuman Manis



Buat aturan bahwa minuman manis hanya boleh dikonsumsi satu kali dalam seminggu. Dengan begitu, si Kecil tetap bisa menikmati minuman favoritnya, tapi tidak berlebihan.


Si kecil memang secara alami menyukai rasa manis, baik karena faktor bawaan, asosiasi emosional positif, atau pengaruh lingkungan. Namun, penting bagi MomDad untuk mengontrol asupan gulanya supaya tidak berlebihan dan tetap mendukung tumbuh kembangnya yang sehat, yaa!


Referensi:


familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
cover
Dampak Jangka Panjang Terlambat Bicara
22 Jul 2017
cover
Dampak Jangka Panjang Keterlambatan atau Gangguan Bicara-Bah...
26 Jan 2018
cover
Dampak dari Tidak Menyusui di Indonesia
29 Jan 2018
cover
Dampak Pandemi COVID-19 pada Imunisasi dan Tumbuh Kembang An...
28 Apr 2022
cover
Adakah Dampak Buruk Long Distance Parenting pada Anak?
13 Agu 2022
cover
Ini Dampaknya Jika Menggendong Bayi dengan Posisi yang Salah
8 Sep 2022
cover
Ini Dampak Jangka Panjang Jika Anak Terlambat Bicara
15 Sep 2022
cover
Dampak Negatif Jika Suka Menakut-nakuti Anak
16 Sep 2022
cover
5 Dampak Buruk Bila Orang Tua Selalu Menuruti Keinginan Anak
24 Sep 2022
cover
Ini Dampaknya Jika Orang Tua sering Membandingkan Anak
25 Sep 2022
cover
Kenali Ciri Anak Manja, serta Dampaknya bagi Lingkungan Sosi...
1 Okt 2022
cover
Ini Dampaknya Jika Anak Tidak Diberi Imunisasi!
27 Okt 2022
cover
Dampak Strict Parenting pada Pertumbuhan Anak
1 Jan 2023
cover
Dampak Buruk bagi Anak jika Orang Tua Pilih Kasih
27 Jan 2023
cover
Ini Dampaknya jika Bayi Kekurangan Vitamin A!
17 Feb 2023
cover
Ini Dampaknya jika Orang Tua Kerap Membanding-bandingkan Ana...
12 Mar 2023
cover
Ini Dampaknya jika MomDad Bertengkar di Depan si Kecil
19 Mar 2023
cover
Ini Dampaknya Memberikan MPASI dengan Rasa Hambar
10 Mei 2023
cover
Ini Dampaknya jika Bayi Malas Bergerak
13 Mei 2023
cover
Hindari Terlalu sering Kasih Camilan ke Anak, Ini Dampaknya!
1 Jun 2023
cover
Ini Dampaknya jika Anak Suka Mengemut Makanan!
20 Jun 2023
cover
Ini Dampaknya jika Bayi Terlambat MPASI!
21 Jun 2023
cover
Viral Anak SD Bermain Roleplay di Sosmed, Ini Dampaknya!
21 Jun 2023
cover
Ini Dampaknya jika Anak Kekurangan Protein!
30 Jun 2023
cover
Ini Dampaknya jika Bayi Terlalu Banyak Tidur!
12 Jul 2023
cover
Anak Suka Nonton YouTube Shorts? Duh, Ini Dampaknya!
14 Jul 2023
cover
Penggunaan Empeng Terlalu Lama, Dampaknya Bisa Begini
14 Jul 2023
cover
Dampak Buruk Menghirup Asap Pembakaran Sampah
14 Sep 2023
cover
Ini Dampaknya Jika BB Seret Tidak Segera Ditangani
26 Sep 2023
cover
Jangan Kasih Screen Time Berlebihan pada Anak, Ini Dampaknya...
26 Sep 2023
cover
Perhatikan, Ini Dampak Polusi bagi Anak dengan Rinitis Alerg...
5 Okt 2023
cover
Ini Dampaknya jika Anak Kekurangan Yodium
31 Okt 2023
cover
Stimulasi Dini Bukan Ide yang Bagus, Ketahui Dampaknya!
30 Nov 2023
cover
Ini Dampaknya jika Bayi Dibiarkan Menangis Terlalu Lama
1 Des 2023
cover
Berdampak Buruk, Perilaku Anak Ini Sebaiknya Tidak Diabaikan
8 Des 2023
cover
Jangan Sembarang Berikan Bayi Air Putih, Ini Dampaknya!
12 Des 2023
cover
Pemberian MPASI Dini pada Bayi, Apa Dampaknya?
27 Des 2023
cover
Jangan Biarkan Anak Bawa Tas Terlalu Berat, Ini Dampaknya!
8 Jan 2024
cover
Bermesraan di Depan Anak, Apa Ada Dampaknya?
3 Feb 2024
cover
Ini Dampaknya jika Imunisasi Dasar Anak Tak Lengkap
27 Mar 2024
cover
5 Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kesehatan Anak
24 Apr 2024
cover
Dampak Kekerasan Rumah Tangga terhadap Perkembangan Anak
25 Apr 2024
cover
Jangan Salahkan Benda Mati saat Anak Jatuh, Ini Dampaknya!
26 Apr 2024
cover
Suka Diamkan Anak saat Berbuat Salah? Ini Dampak Silent Trea...
1 Jun 2024
cover
Anak Tidak Diimunisasi? Awas, Dampaknya Bisa Begini!
5 Jun 2024
cover
Berdampak BB Turun, Kenali Red Flag Keterampilan Oromotor An...
7 Jun 2024
cover
Si Kecil Suka Ngempeng saat Tidur? Hati-Hati Dampaknya!
25 Jun 2024
cover
Waspada Dampak Jangka Panjang Pneumonia pada Anak!
29 Jul 2024
cover
Bisa Sebabkan Trauma hingga Perlukaan, Waspada Dampak Anak S...
4 Agu 2024
cover
Mulai dari Trauma hingga ISK, ini Dampak Toilet Training yan...
3 Sep 2024
cover
Jangan Anggap Remeh! Ini Dampak Jangka Panjang Stunting
10 Agu 2024
cover
Terlalu Cepat atau Terlambat Naik Tekstur MPASI, Apa Dampakn...
26 Agu 2024
cover
Bahaya Residu Asap Rokok di Rumah: Waspadai Dampaknya pada A...
23 Sep 2024
cover
Sering Ngorok Jadi Tanda Obesitas? Waspadai karena Dampaknya...
14 Okt 2024
cover
Dampak Polusi terhadap Asma pada Anak
30 Okt 2024
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: